SEJARAH NABI MUHAMMAD SAW

Assalamu'alaykum Wr. Wb.
Katakanlah "Kami beriman kepada Allah dan apa yang diturunkan kepada kami dan apa yang diturunkan kepada Ibrahim, Isma'il, Ishaq, Ya'qub, dan keturunannya, dan apa yang diberikan kepada Musa, 'Isa serta Nabi-nabi dari Tuhan mereka. Kami tidak membedakan seorangpun di antara mereka dan kepadaNya lah kami menyerahkan diri". (QS. 3:84)
Jauh sebelum kedatangan Nabi Muhammad Saw., Tuhan telah mengutus banyak Nabi dan Rasul kedunia ini, keberbagai tempat dan daerahnya masing-masing.
Dari semenjak Adam yang menjadi Nabi bagi putra-putrinya sendiri, disusul oleh Nabi Idris, Nabi Nuh, Nabi Hud, Nabi Shalih, Nabi Ibrahim, Nabi Luth, Nabi Ismail, Nabi Ishaq dan terus hingga kepada Nabi Musa dan Nabi Isa Almasih serta sejumlah besar Nabi dan Rasul yang tidak diceritakan didalam AlQur'an, semuanya diutus hanya kepada bangsa dan golongan mereka sendiri hingga sampai pada diutusnya Nabi Muhammad Saw.
Setiap Nabi dan Rasul Allah memiliki kelebihannya tersendiri didalam menjalankan misi mereka kepada umatnya, tapi walau demikian, AlQur'an melarang manusia untuk membeda-bedakan mereka, sebab kesemuanya adalah utusan Allah yang Maha Agung. Dan hanya Dia sajalah yang berhak untuk menilai derajat dari masing-masing NabiNya itu, aturan tersebut berlaku kepada siapa saja tanpa terkecuali kepada Nabi Muhammad Saw selaku Nabi terakhir.
Masing-masing Nabi dan Rasul Allah itu memiliki misi yang sama, mengajarkan kepada umatnya mengenai Tauhid, bahwa Tidak ada sesuatu apapun yang wajib untuk disembah melainkan Allah yang Esa, berdiri dengan sendirinya, tanpa beranak dan tanpa diperanakkan alias Esa dengan pengertian yang sebenar-benarnya, bukan Esa yang Tiga alias Tritunggal.
Dalam sebuah Hadistnya, Rasulullah Saw bersabda
"Nabi-nabi itu adalah bersaudara yang bukan satu ibu, ibunya bermacam-macam, namun agamanya satu."
(HR. al-Saikhan dan Abu Daud)

Apabila kita mengembalikan kepada Bible, kita dapati pula bahwa Jesus the christ juga mengikuti keimanan yang demikian itu. Jesus tidak pernah mengingkari kebenaran yang terdahulu, yaitu apa yang dibawa oleh Nabi Musa dan nabi-nabi lainnya, kehadirannya adalah untuk melengkapi Tauratnya Musa, bukan untuk membatalkannya (St. Matthew 5:17-19).
Selain itu, Jesus, sebagaimana Nabi-nabi sebelumnya, juga mengajarkan kepada umatnya yaitu Bani Israel risalah tauhid.
St. John 7:16
"Jesus answered them and said, 'My doctrine is not mine, but His that sent me'."

St. Mark 12:29
"And Jesus answered him, The first of all the commandments is, Hear O Israel; The Lord our God is one Lord."

Disaat-saat menjelang tragedi penyaliban, Jesus menubuatkan akan kedatangan seorang Rasul sesudah dia yang bersifat Ahmad.
St. John. 14:16
"And I will pray the father, and he shall give you another comforter that he may abide with you forever."

St. John. 14:26
"But the comforter which is 'the Holy Ghost', whom the father will send in my name, he shall teach you all things to your remembrance, whatsoever I have said unto you."

Sabda Jesus dalam Bible diatas, dilestarikan pula didalam Qur'an.
"Hai bani Israil ! Sesungguhnya aku utusan Allah kepadamu, membenarkan Taurat yang sudah ada sebelumku, dan memberi khabar gembira tentang seorang Rasul sesudahku, bernama Ahmad !"
(QS. 61:6)

Ahmad berarti 'yang paling banyak memuji' (aktsaru hamdan lillahi).
Kata Ahmad ini af'al tatdhil dari 'hamida', yang menunjukkan bahwa pujian yang dipersembahkannya, dilakukannya kepada Tuhan, lebih utama dari pujian orang -orang terhadap dirinya.

Nama 'Muhammad' menunjukkan sifat kebesaran, kemenangan dan kemuliaan, yakni yang lazim disebut sifat Jalali. Sedang nama 'Ahmad' menunjukkan sifat keindahan, keelokan dan kehalusan budi, yakni jang lazim disebut sifat Jamali.
Disini letak perbedaan antara 'Ahmad' dan 'Muhammad'
Muhammad adalah 'yang amat dipuji', artinya banyak sekali pujian yang diberikan oleh orang kepada dirinya bahkan hingga Tuhan sendiri memuji keagungan dari kepribadian beliau.

Ibnu Marduwiyah telah meriwayatkan dari Ubay Bin Ka'ab., katanya
"Aku telah diberi, apa yang tidak diberikan kepada Nabi-nabi Allah." Bertanya Ka'ab "Apakah itu, ya Rasulullah ?" Bersabda Rasulullah Saw "Aku telah ditolong diwaktu ketakutan, aku diberi kunci pembuka bumi, aku dinamai Ahmad. Dijadikan bagiku tanah untuk bersuci dan dijadikan umatku sebaik-baik umat."

Dari Mut'im. katanya
Rasulullah Saw bersabda 'Sesungguhnya aku mempunyai beberapa nama Aku Muhammad, Aku Ahmad , Aku yang penghapus karena aku, Allah menghapuskan kekafiran, Aku pengumpul yang dikumpulkan manusia dibawah kekuasaanku dan aku pengiring yang tiada kemudianku seorang Nabipun. (HR. Muslim)

Dari Abu Musa Al Asy'ari katanya
"Pernah Rasulullah Saw menerangkan nama diri beliau kepada kami dengan menyebut beberapa nama Aku Muhammad, Aku Ahmad, Aku pengiring dan pengumpul, Nabi (yang menyuruh) tobat dan Nabi (yang membawa) rahmat." (HR. Muslim)

Kata 'Penolong, Penghibur' dalam Bible masa kini adalah terjemahan dari kata Yunani (Griek) 'Paracletos' yang asalnya adalah 'Periclutos', sedangkan kata Aramia yang diucapkan oleh Isa Almasih adalah 'Mauhamana' yang artinya 'Yang dipuji'.
Parakletos yang menurut kamus berarti 'Pembela perkara, pengacara', sedangkan 'Periklutos' berartikan 'Terkenal dimana-mana'.
Parakletos dalam arti 'Pembela perkara, pengacara, advokat' menunjukkan bahwa Nabi Muhammad Saw yang membela perkara Jesus yang kenabiannya ditolak oleh orang Yahudi dan menuduhnya sebagai anak haram sekaligus membela Jesus dari pengklaiman pihak Kristen Trinitasnya Paulus bahwa Jesus adalah Anak Tuhan atau Tuhan yang menyamar dan telah tersalibkan.
Periklutos dalam arti 'masyur kemana-mana, terpuji dimanapun' adalah terjemahan dari kata Aramia 'Mauhamana' yang artinya 'Yang dipuji, yang terpuji' dan dalam bahasa Arabnya adalah Muhammad, Ahmad, Mahmud.
Song of Solomon 5:16
"His mouth is most sweet yea, he is altogether lovely. This is my beloved, and this is my friend, O daughters of Jerusalem."

Ucapan "he is altogether lovely" jika dibaca dalam bahasa Yahudi (Hebrew) sebagai "he is Mahamaddim."
Akhiran 'im' adalah merupakan bentuk jamak untuk sebuah penghormatan, keagungan tertinggi dan kemuliaan sebagaimana yang biasa diberikan juga kepada sifat Elohim (Tuhan), didalam AlQur'an sifat ini juga disebutkan pada Surah 3321 yang merefer pada diri Nabi Muhammad Saw.
Tanpa akhiran 'im' kalimat tersebut menjadi Mahammad yang jika diterjemahkan adalah 'Yang paling banyak memuji' atau dalam bahasa Arabnya adalah Ahmad dan dalam bahasa inggrisnya biasa diterjemahkan dengan kalimat 'altogether lovely'.
Bahasa Yahudi memiliki banyak kesamaan dalam beberapa hal dengan bahasa Arab.
Misalnya didalam bahasa Yahudi, kata 'Shalom' adalah sama dengan kata 'Salam' didalam bahasa Arab yang berarti 'Damai', kalimat tersebut diambil dari akar kata 'S, L dan M'.

Dalam bahasa Yahudi itu juga, kata Mahmad, Mahamod, Himdah dan Hemed muncul dalam Perjanjian Lama yang menurut bahasa Arabnya adalah Muhammad dan Ahmad dimana kesemua asal katanya diambil dari akar kata 'H, M dan D' yang merujuk kepada pengertian umum yang sama.
Bagaimana dan kenapa 'Parakletos' diterjemahkan dalam Bible masa kini menjadi 'Penghibur (Trooster, Comforter)' tidak seorangpun yang mengetahuinya !!!
Comforter yang berarti 'penghibur' lebih banyak digunakan dalam Bible 'Authorised King James Version'. Namun, perlu ditanyakan kepada umat Kristen apakah Isa Almasih berkomunikasi dalam bahasa Inggris ? Ataukah dalam bahasa Arab sehingga dia dikatakan sebagai 'AlMu'azzi' ?
Tentu umat Kristen akan menjawab 'Tidak !'
Karena Almasih bukan orang Arab atau Inggris, lalu apakah Almasih mengatakan 'Yamtsu Kuzizi' seperti Injil bahasa Afrika ? Jawabnya tentu tidak juga !

Dalam penamaan 'Roh Kudus', umat Kristen telah tergelincir dalam penamaan yang tidak tepat. Kata jiwa atau roh, gas, dan udara diterjemahkan dari bahasa Yunani 'Pneuma'. Namun dalam kitab suci yang berbahasa Yunani, kata tersebut tidak diterjemahkan khusus sebagai roh.
Dalam menerjemahkan kata Yunani 'Pneuma', penyusun naskah Versi Raja James, yang juga dinamakan naskah rujukan atau naskah Roma Katolik lebih mengutamakan penggunaan kata 'Ghost' yang bermakna 'Hantu' atau 'Bayangan' daripada menggunakankata 'Spirit' dengan makna 'Roh'.
Sementara itu pada versi standar yang telah diperbaiki dan merupakan versi terbaru, telah terjadi perubahan kata "Holy ghost" /hantu atau bayangan kudus/ dengan kata 'Holy spirit' atau roh kudus.
"But the comforter which is 'the holy spirit' whom the father will send in my name, he shall teach you all things and bring all things to your rememberance what so ever I have said unto you." (St.John 14:26)
Coba anda bandingkan dengan isi St. John 14.26 sebelumnya yang saya kutipkan dari The Bible, A.D. 1611, The British and Foreign Bible Society London.
Perhatikan perbedaan penggunaan kata 'The holy spirit' dengan 'The holy ghost' !

Jika kita amati, tidak ada penginjil dari tingkat manapun yang berusaha membandingkan makna istilah 'Paraclete' dalam naskah asli berbahasa Yunani dengan bayangan atau hantu kudus /holy ghost/.
Dengan demikian, dengan mantap kita katakan bahwa AlMu'azzi atau si penolong itu adalah Roh Kudus atau yang berketuhanan. Dan dengan sendirinya, Roh Kudus atau yang berketuhanan itu adalah seorang Nabi yang kudus atau yang berketuhanan.
Dalam ajaran Islam, Nabi manapun, sebelum pengutusan Muhammad Rasulullah Al-Amin oleh Allah Swt adalah seorang Nabi yang kudus atau berketuhanan yang dipilih dan dijaga Allah dari dosa dan kesalahan. Bagi seorang Muslim juga ketika mengungkapkan Nabi, pikirannya akan langsung tertuju kepada Nabi Muhammad Saw.
Sebagai pengarang Injil, Johanes telah menulis tiga risalah Injil umat Kristen. Didalamnya, dia menggunakan ungkapan Roh Kudus untuk menunjukkan kenabian yang berketuhanan
"Saudaraku yang terkasih, janganlah percaya akan setiap roh, tetapi ujilah roh -roh itu, apakah mereka berasal dari Allah; sebab banyak dari Nabi-nabi palsu yang telah muncul dan pergi keseluruh dunia".
(I Johanes 4:1)

Dalam ayat diatas, kata Roh merupakan kata yang bersinonim dengan kata Nabi.
Jadi, Roh yang hakiki adalah Nabi yang hakiki juga, dan roh palsu adalah Nabi yang palsu juga.

Dalam Bible 'Authorised King James Version, ketika sampai pada kata 'Roh' yang pertama pada ayat tersebut, diarahkan agar para pembacanya membandingkan dengan yang tertera dalam Matius 715 yang mengukuhkan bahwa para Nabi palsu itu adalah roh-roh palsu. Berdasarkan itu dan mengikuti pendapat Johanes juga, Roh kudus atau holy spirit adalah Nabi yang berketuhanan alias Holy prophet.
Lebih jauh lagi, Johanes telah memberikan tolak ukur yang jelas untuk mengenali Nabi yang sebenarnya dengan mengatakan
"Demikianlah kita mengenal Roh Allah; setiap roh yang mengaku bahwa Jesus Kristus telah datang sebagai manusia, berasal dari Allah."
(I Johanes 4:2)

Dan menurut pemahaman kalimat-kalimat Johanes dalam penafsiran yang pernah kita bahas, roh itu sinonim dengan Nabi. Berdasarkan itu, makna Roh Allah dalam ayat diatas adalah Nabi Allah, dan makna setiap Roh adalah setiap Nabi.
St. John 16:14
"Dia akan memuliakan aku, karena dia akan menerima dari aku dan akan memperlihatkannya kepadamu."

Kita pun wajib mengetahui apa yang dikatakan Nabi Muhammad Saw tentang Isa Almasih alias Jesus The Christ Son of Mary.
Didalam Qur'an telah disebut nama Isa a.s, lebih dari dua puluh lima kali dan digelarinya dengan berbagai gelar dan sifat, diantaranya 'Isa putra Maryam', 'Seorang Nabi', 'Seorang shaleh', 'Kalimah Allah', 'Masihullah' dan lain sebagainya.
Semuanya menunjukkan bahwa betapa Nabi Muhammad sangat memuliakan Isa Almasih, Son of Mary.
Adapun sebagai baiknya, kita melihat pada ciri-ciri yang dinubuatkan oleh Jesus mengenai The Holy -SpiritGhost- didalam kitab Injilnya.
Dari St. John 16:8 hingga 16:14
"And When he is come, he will reprove the world of sin and righteousness and of judgment of sin, because they believe not on me of righteousness, because I go to my father and ye see me no more of judgment because the prince of this world is judged. I have yet many things to say unto you but you can not bear them now. How beit when he, the 'spirit of truth' is come, he will guide you into all truth; for he shall not speak of himself, but whatsoever he shall hear, that shall he speak, and he will show you things to come."

The comforter alias the holy -spiritghost- menurut yang dinubuatkan oleh Jesus dalam Bible, adalah The Spirit of Truth yang akan memperbaiki dunia dan menjelaskan mengenai dosa, keadilan dan juga mengenai tata cara perhukuman.
Selain itu, Jesus juga berkata bahwa utusan berikutnya itu akan membimbing manusia menuju kejalan Tuhannya, kepada jalan kebenaran yang hakiki dan akan berbicara mengenai hal-hal yang akan mendatang.
Semua nubuat tersebut adalah cocok dengan Nabi Muhammad Saw Al-Amin.
Rasulullah membimbing manusia untuk kembali pada jalan Tuhan yang benar, memperbaiki akidah manusia untuk bertauhid, menyembah Tuhan yang Esa, bukan Tuhan yang Tiga.

Beliau datang untuk mengembalikan kemurnian ajaran yang dibawa oleh Ibrahim, Musa, Daud, Sulaiman, Yahya, Isa dan Nabi-nabi lainnya yang telah dirusak dengan berbagai macam kejahiliyahan masyarakat.
Nabi Muhammad telah datang dengan segala perundang-undangannya, berbicara mengenai dosa, berbicara mengenai keadilan dan juga berbicara mengenai hari kiamat yang akan datang.
Almasih sendiri mengatakan bahwa memang banyak yang hendak diucapkannya kepada Bani Israel, namun sebagian besarnya tidak akan dimengerti oleh umatnya pada masa itu, apalagi dalam menjalankan misi dakwahnya, Almasih selalu diburu dan dikejar oleh musuh-musuhnya.
Dengan perkenan Allah, Jesus memutuskan bahwa semua tugas kenabiannya yang belum selesai itu akan diserahkan kepada Muhammad dengan AlQur'annya, yang akan membimbing, tidak hanya kepada Bani Israel, melainkan kepada seluruh manusia dimaya pada ini sesuai dengan fungsinya membawa rahmat keseluruh alam.
Nabi Yahya alias John sendiri berkata dalam St. Matthew 3:11
"I indeed baptize you with water unto repentance, but he that cometh after me is mightier than I, whose shoes I am not worthy to bear He shall baptize you with the holy ghost and with fire".

Jika perkataan John diatas kita tujukan pada diri Jesus, itu kurang tepat, sebab Jesus sendiri datang kepadanya dan minta dibaptiskan yang berarti bahwa dia dan Jesus adalah sederajat.
St. Matthew 313
"Then cometh Jesus from Galilee to Jordan unto John to be baptized of him."

Jadi kalimat John tersebut dimaksudkan untuk kedatangan Muhammad Saw selaku Nabi terakhir dalam jajaran kenabian Tuhan, dimana Ruh suci dan Api yang dengannya ia akan membaptis orang adalah dua kalimah syahadat Pengakuan mengenai Keesaan Tuhan serta hukum yang diturunkanNya serta pengakuan terhadap Kerasulan Muhammad Saw Al-Amin.
Akidah atau kepercayaan adalah suatu soal yang tetap dan tidak berubah.
Allah adalah yang menciptakan segala yang ada, karena itu Allah sajalah yang berhak disembah, Dialah satu-satunya tempat meminta pertolongan, Dia yang tiada berserikat didalam menjalankan kekuasaanNya.

Nabi Muhammad akan tampil sebagai sosok pribadi yang gagah perkasa bagaikan Nabi Musa, mempunyai kebijaksanaan sehingga semua alam ikut bertasbih bersamanya seolah Nabi Daud, berotak brilian dan kekayaan hatinya melebihi kekayaan Nabi Sulaiman, memiliki wajah yang tampan rupawan laksana rupa Nabi Yusuf, mempunyai ketabahan yang besar melebihi ketabahan Nabi Yunus yang terperangkap dalam perut ikan dan Nabi Ibrahim yang tidak goyah dibakar api, bersikap kasih sayang sebagaimana Isa Almasih serta bersikap dan tampil sebagai sosok Al-Amin yang patuh kepada Tuhannya sebagai perwujudan sifat dari para malaikat.
Dialah sosok Nabi dan Holy Prophet yang dinantikan, dimana tiada lagi Nabi yang akan diutus setelah wafatnya kecuali para mujaddid yang berlaku sebagai 'utusan Tuhan' dari berbagai kaumnya sekaligus berfungsi sebagai pengembang dan perpanjangan tangan para Nabi Allah.
"Hubunganku dengan kenabian sebelumku seperti layaknya pembangunan suatu istana yang terindah yang pernah dibangun. Semuanya telah lengkap kecuali satu tempat untuk satu batu bata. Aku mengisi tempat tersebut dan sekarang sempurnalah istana itu."
Muhammad Al-Amin sang Paraclete, dilahirkan pada hari Senin 12 Rabi'ul awal tahun gajah atau bertepatan dengan tahun 570 Masehi.
Terlahir dari Ibu bernama Siti Aminah Binti Wahab dan ayahnya Abdullah Bin Abdul Muthalib, keturunan Bani Ismail, putra Nabi besar Ibrahim as yang dijanjikan oleh Allah, dan sekaligus merupakan kakak dari Nabi Ishak, putra Nabi Ibrahim dari Siti Sarah yang menurunkan Nabi-nabi besar untuk umat Israel.
Sang ayah, Abdullah, meninggal di Yastrib dalam perjalanan berdagangnya, jauh hari sebelum Muhammad dilahirkan.
Ketika beliau masih bayi, selain menyusu kepada ibu kandungnya, Muhammad juga pernah disusui oleh Tsuwaibah Al Aslamyah dari Bani Aslam yang juga budak dari Abu Lahab, bersama-sama dengan Hamzah bin Abdul Muthalib pamannya yang sebaya usianya dengan Muhammad, dan selanjutnya menyusu kepada Halimah Al-Sa'diyah, dari Bani Sa'ad yang terletak antara Mekkah dan Thaif yang bersuamikan Abu Zuaib.
Sejak dari kandungan ibunya, hingga ia lahir, Muhammad sudah menunjukkan berbagai mukjizatnya sebagai tanda-tanda kenabiannya kelak dikemudian hari.
Setelah masa penyusuannya usai, Muhammad kembali kepelukan ibunya, Siti Aminah. 
Setahun kemudian, Muhammad kecil beserta ibunya dan seorang inang pengasuhnya bernama Ummu Aiman melakukan ziarah kemakam Abdullah, ayah Muhammad dan suami Aminah di Yastrib.

Selama satu bulan mereka tinggal di Yastrib dengan menumpang dirumah keluarga mereka dari Bani Najjar.
Dalam perjalanan pulang kembali kekota Mekkah, tepat disebuah desa bernama Abwaa', Aminah jatuh sakit dan wafat disana, waktu itu usia Muhammad sudah 6 tahun.
Karena jaraknya kekota Mekkah masih cukup jauh, akhirnya jenazah Aminah dikuburkan didesa Abwaa' tersebut dan Muhammad beserta inangnya, Ummu Aiman kembali kekota Mekkah berdua.

Abdullah telah pergi, Aminah pun telah pula pergi setelah keduanya melakukan kewajiban yang diamanatkan kepada keduanya. Anak yang mulia itu kini menjadi yatim piatu seperti kehendak Allah, kehilangan ibu sebagaimana ia telah lebih dulu kehilangan ayah, tidak ada lagi yang akan menolongnya dalam segenap hal selain daripada Allah yang sudah mentakdirkan sekalian takdir.
Tuhan memanggil kedua orang tuanya, dan Tuhan juga yang menanggung akan memlihara anak yang mulia itu selain daripada inang pengasuhnya Ummu Aiman, yang sekarang berfungsi sebagai ibu baginya dan juga kelak dikemudian harinya sebagai saksi hidup mengenai apa dan siapa sesungguhnya sosok Muhammad itu.
Dialah yang memelihara Muhammad dalam perjalanan tersebut, mengurusi makan dan tidurnya, menjaganya dari semua mara bahaya, hingga akhirnya tiba dikota Mekkah dan diserahkan pada Abdul Muthalib, kakeknya.
Dua tahun setelah Muhammad diasuh oleh kakeknya, akhirnya pada usia 80 tahun, Abdul Muthalib kembali kerahmatullah, wafat dengan tenang setelah dia menyerahkan pengurusan Muhammad kepada putra tertuanya Abu Thalib yang menggantikan kedudukan ayahnya sebagai penguasa tertinggi dikota Mekkah saat itu.
Meski demikian, kehidupan keluarga Abu Thalib sendiri sangatlah serba kekurangan, dia menghidupi keluarganya dengan jalan berdagang.
Sejak itulah, Muhammad mulai belajar berdagang dan membantu pamannya didalam menjalankan roda kehidupan.
Kejujurannya, keterjauhannya dari semua yang bersifat keberhalaan, kedisiplinannya, ketangkasannya serta keuletan kerjanya membuat ia digelari orang dengan nama Al-Amin yang berarti orang yang jujur atau terpercaya, meski saat itu ia masih kecil.
Pada usianya yang ke-12 tahun, Muhammad Al-Amin dan pamannya Abu Thalib pergi berdagang kekota Syiria dan bertemu dengan seorang rahib bernama Bahiera atau Lautan Ilmu.
Rahib itu sendiri adalah seorang pengikut setia ajaran Isa Almasih dari Nashara.
Dia bukanlah dari seorang yang menyekutukan Tuhan sebagaimana kebanyakan ahli kitab lainnya.

Ensyclopedia of Britannica telah mencatat bahwa Bahiera adalah seorang ulama Nashara yang sangat tinggi ilmu agamanya dan ia pernah memegang jabatan Patriarch di Konstantinopel dari tahun 428 - 431 Masehi. Kedudukannya amatlah tinggi, pengikutnya pun cukup banyak. Namun karena faham Bahira adalah mengesakan Tuhan, diapun ditindas dan dibuang.
Sang rahib itu dihadapan kabilah Abu Thalib mewanti-wanti agar merawat dan menjaga Muhammad sebaik mungkin sebab dia telah melihat tanda-tanda kenabian pada dirinya, sebagaimana yang termaktub dalam ajaran Isa Almasih sejati.
Sejak itulah pamannya Abu Thalib begitu teliti dan hati-hati sekali didalam menjaga Muhammad, bahkan curahan kasih sayang yang diberikannya kepada Al-Amin ini melebihi apa yang diberikannya kepada putra kandungnya sendiri.
Masa kecilnya juga dilewati dengan menggembalakan kambing penduduk Mekkah dengan imbalan Al Qaraarith, yaitu pecahan uang dinar atau dirham perak yang dapat dipergunakan untuk mencukupi keperluan hidup masa itu.
Kejujuran Muhammad dalam menjalankan dagangan dan gembalaan, telah sama-sama diketahui orang, dan tidak sedikit yang menitipkan barang dagangannya kepada Muhammad.
Muhammad kecil tidak sedikitpun mengambil untung dari titipan orang tersebut, tidak juga dia berkhianat dalam menjalankan perdagangannya.
Selanjutnya, putra Mekkah yang bergelar Al-Amin ini, sebelum mencapai usia 25 tahun telah menjadi seorang saudagar kafilah terbesar di Tanah Arab. Semakin banyak pula orang yang menyerahkan dagangannya kepada beliau.
Pada usianya yang ke-25 tahun, Muhammad menikah dengan seorang wanita saudagar terhormat dan merupakan orang terkaya waktu itu diantara penduduk Mekkah, namanya Siti Khadijjah binti Khuwailid Bin Abdul Uzza Bin Qushai ditahun 596 M.
Khadijjah digelari orang dengan sebutan Saydah Quraisy atau Ibu Quraisy. Sebelum menikah dengan Muhammad, Khadijjah sudah dua kali bersuami dengan orang kaya dari Bani Muchzum, tapi keduanya meninggal dunia dan ia sendiri telah mempunyai dua orang anak dari hasil perkawinannya terdahulu.
Meskipun Khadijjah berusia 40 tahun dengan dua orang anak pada masa itu, namun cinta Muhammad kepadanya adalah cinta yang penuh terus menerus selama 25 tahun sesudahnya, yaitu hingga Muhammad berusia 50 tahun dan Khadijjah berusia 65 tahun dengan dikaruniai 6 orang anak.
Karenanya pula selain bergelar Saydah Quraisy, Siti Khadijjah juga digelari sebagai wanita yang Al-Wadud Al-Walud, artinya seorang wanita yang sejati dan punya banyak anak.
Adapun anak-anak dari perkawinan Muhammad dengan Khadijjah adalah Al-Qasim, Abdullah At-Tahir, Zainab, Ruqayah, Ummu kalsum dan Fatimah Azzahra. Adapun Al -Qasim dan Abdullah At-Tahir, wafat sejak kecilnya.
Putrinya yang tertua yaitu Zainab menikah dengan Abul 'Ash Bin At Rabi' Bin Abdi Syams, ibu dari Abul 'Ash ini adalah saudara perempuan dari Khadijjah dan dari perkawinannya itu Zainab mendapatkan dua orang anak, yang perempuan bernama Umamah dan yang laki-laki bernama Ali.
Ketika ayahnya, Muhammad, diangkat menjadi Nabi dan Rasul, Zainab pun mengajak suaminya itu untuk ikut memeluk Islam, tapi ditolak olehnya, sementara Zainab sendiri telah beriman mengikuti sang ayah dan terpaksa berpisah dengan suaminya itu.
Ketika terjadi peperangan Badar, 17 Ramadhan tahun 2 atau 13 Maret 624, Abul 'Ash bersama-sama kaum Musyrikin Mekkah mengangkat pedang, mengobarkan perlawanan terhadap Nabi Muhammad Saw dan umat Islam. Namun tidak lama setelah itu, Abul 'Ash memeluk Islam hingga akhir hayatnya pada masa pemerintahan Khalifah Abu Bakar dan kembali melangsungkan pernikahannya dengan Zainab secara Islam.
Putri Muhammad yang kedua yaitu Ruqayah menikah dengan 'Utbah Bin Abu Lahab, begitu pula dengan putrinya ketiga, Ummu Kalsum, menikah dengan 'Utaibah Bin Abu Lahab, saudara 'Utbah hanya selang beberapa waktu sebelum Muhammad mendapat wahyu.
Kelak dikemudian hari, dimana Muhammad telah diangkat menjadi Nabi dan Rasul serta bertugas menyampaikan dakwahnya kepada manusia, kedua putrinya ini bercerai dengan masing-masing putra Abu Lahab itu dan menikah dengan Usman Bin Affan yang didahului oleh Ruqayah, meninggal setelah peperangan Badar usai, dan digantikan oleh Ummu Kalsum, putri Nabi yang ketiga, sehingga karenanya Usman Bin Affan digelari Zun Nuraini, yaitu yang memiliki dua cahaya.
Fatimah sendiri waktu itu masih kecil dan belum menikah.
Ia dilahirkan pada tahun 606 M atau tahun ke-10 perkawinan Nabi dengan Khadijjah.
Dia ikut merasakan pahit getirnya dakwah Islamiyah yang dilakukan oleh ayahnya, ia menyaksikan sejak awal betapa duka derita yang dialami oleh Muhammad.

Fatimah juga yang pergi kemasjid untuk membersihkan kotoran-kotoran hewan yang dicampakkan oleh orang-orang kafir kepada Nabi, dan ia juga yang membersihkan darah yang mengalir dari wajah ayahnya ketika terluka dalam perang Uhud yang juga menewaskan paman Nabi, Hamzah Bin Abdul Muthalib ditangan Wahsyi dan Hindun.
Selain daripada itu, Muhammad juga mengambil seorang anak angkat laki-laki bernama Zaid Bin Haritsah, seorang anak dari Bani Al-Kalby yang dijual oleh sekawanan perampok kepasar Ukazd dan dibeli oleh Khadijjah untuk menjadi hamba sahayanya namun dibebaskan oleh Muhammad dan diangkat sebagai seorang anak.
Sementara itu, sejak menginjak usia 36 hingga 40 tahun, Muhammad lebih banyak mengasingkan dirinya jauh dari keramaian dan hiruk pikuk manusia yang menyembah berhala dikota Mekkah.
Sebagaimana yang diketahui sejak awal, dari kecil Muhammad tidak pernah mengikuti tata cara peribadahan masyarakat disekitarnya yang menyembah berhala yang mereka buat dengan tangan mereka sendiri.
Dalam pengasingan dirinya itu, Muhammad memilih gua Hira untuk tempatnya Tahannuts, mendekatkan dirinya kepada Tuhan dengan mengikuti Risalah Ibrahim dan Ismail, nenek moyangnya dahulu kala.
Gua Hira terletak pada bagian atas suatu gunung yang sekarang bernama Jabal Nur (Gunung Cahaya), Gua tersebut berjarak 2 farsach atau 6 mil disebelah utara Mekkah dan untuk mendakinya saat ini secara terus menerus memakan waktu lebih kurang 40 menit lamanya dan jarak antara puncak Jabal Nur dengan Gua Hira sekitar 20 meter. Ketinggian total Jabar Nur sendiri lebih kurang 200 meter dari bawah.
Tahannuts yang dilakukan oleh Muhammad ini tidaklah mencontoh ibadah umat Nashara dengan mengasingkan diri secara total dari kehidupan masyarakat ramai dan menjauhi Sunnatullah, seperti beristri, berketurunan dan lain sebagainya.
Ia pergi ke Gua Hira dan sering tinggal beberapa hari dan beberapa malam disana baru pulang kembali ke Mekkah, berkumpul bersama keluarganya.
Pada suatu malam tanggal 17 Ramadhan, bersamaan dengan 06 Agustus 610 Masehi 203 tahun 41 dari kelahirannya atau ketika usia manusia yang mulia yang digelari orang sebagai Al-Amin itu mencapai 40 tahun 6 bulan 8 hari (tahun Qamariyah/Bulan) atau berusia 39 tahun 3 bulan 8 hari (tahun Syamsiah/Matahari), turunlah Malaikat Jibril kepadanya untuk menyampaikan wahyu yang telah ditetapkan oleh Tuhan, dan menyatakan Kalimah Allah bahwa pada malam itu juga beliau diangkat menjadi Nabi dan Rasul Allah, menjadi penerus risalah para Nabi sebelumnya.
Wahyu yang pertama kali turun tersebut adalah Surah Al-Alaq ayat 1-5
"Bacalah dengan nama Tuhanmu Yang telah menjadikan.
Dia telah menjadikan manusia dari segumpal darah ('alaq -bisa juga diartikan "sesuatu yang lekat")
Bacalah ! Karena Tuhanmu Yang Maha Mulia !
Yang mengajar dengan Qalam (ilmu pengetahuan)
Mengajar manusia apa yang tiada ia ketahui."

Demikianlah wahyu yang pertama kali diturunkan, mengandung isyarat kepada manusia untuk mempelajari asal usul kejadiannya agar mereka insyaf terhadap dirinya. Juga menyuruh manusia untuk dapat belajar membaca dan menulis serta menuntut ilmu, baik ilmu agama maupun ilmu pengetahuan lainnya.
Malam permulaan turunnya AlQur'an tersebut dikenal dengan malam 'Lailatul Qadar', yaitu suatu malam yang penuh kemuliaan dan kesejahteraan sebagaimana yang difirmankan Allah
"Sungguh, Kami telah menurunkannya pada malam kemuliaan.
Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu ?
Malam kemuliaan itu lebih utama daripada seribu bulan !
Turun malaikat dan Ruh kepadanya dengan izin Tuhannya dengan segala urusan.
Sejahtera ia ! Sampai terbit fajar."
(QS. 97:1-5)

Secara berangsur-angsur wahyu turun kepada Rasulullah Muhammad Saw selama 20 tahun 2 bulan 22 hari dalam 23 tahun periode keNabiannya dengan menghitung 3 tahun lamanya Rasul tidak mendapatkan wahyu semenjak ia dapatkan pertama kalinya di Gua Hira.
Wahyu terakhir dari Allah yang ia terima adalah pada tanggal 09 Dzulhijjah, 07 Maret 632 Masehi, saat Nabi sedang berwukuf dipadang 'Arafah bersama-sama kaum Muslimin melaksanakan Haji Wada' (Haji perpisahan) yaitu Surah Al-Maidah ayat 3
"Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan Aku telah ridhai Islam sebagai agamamu."
(QS. 53)

Sang Paraclete yang agung, Nabi Al-Muntazhar atau Nabi yang ditunggu-tunggu oleh semua umat manusia itu telah tiba, beliaulah sosok Comforter dan sosok Spirit of Truth sebagaimana yang disinggung oleh St. John 1613 yang akan memandu manusia kepada semua kebenaran, sebab dia tidak akan berbicara atas kehendak hawa nafsunya sendiri, melainkan berdasarkan wahyu yang dia dengar dari Tuhannya, itulah yang akan disampaikannya.
Janji Tuhan kepada Nabi besar Ibrahim pada Genesis 2118 dan 1720 yang menyatakan akan menjadikan keturunan Ismail sebagai suatu bangsa yang besar telah terpenuhi yang diawali dengan kelahiran dan pengutusan Rasulullah Muhammad Saw Al-Amin yang ajarannya kelak akan menghantarkan Bangsa Arab sebagai suatu bangsa yang besar sebagai pusat penyebaran Islam.
"And as for Ishmael, I have heard thee Behold, I have blessed him and will make him fruitful, and will multiply him exceedingly; twelve princes shall he begot, and I will make him a great Nation." (Genesis 17:20)
"Arise, lift up the lad, and hold him in thine hand; for I will make him a great Nation." (Genesis 21:18)
Juga janji Nabi Musa yang terdapat dalam kitab Tauratnya
"The Lord reigneth; let the earth rejoice, let the multitude of isles be glad thereof, clouds and darkaness are round about him Righteousness and judgment are the habitation of his throne. A fire goeth before him and burned up his enemies round about. His lightnings enlightened the world The earth saw, and trembled. The hills melted like wax at the presence of the Lord, at the presence of the Lord of the whole earth. The heavens declare his righteousness and all the people see his glory." (Psalm 9:71-6)
Mengenai istilah Lord yang berarti penguasa atau yang kuasa, terbagi atas dua pengertian. Pertama Lord dipakai untuk Allah yang berkuasa pada alam semesta selaku pencipta, Kedua Lord dipakai untuk menunjukkan Nabi yang berkuasa dibumi ini dalam menjalankan tugas yang diperintahkan Allah kepadanya dan sekaligus selaku Khalifah dibumi.
Contoh dari penggunaan double Lord ini bisa dilihat pada Psalm 1:101
"The Lord said unto my lord, Sit thou at my right hand, untill I make thine enemies thy footstool."

Begitulah akhirnya, dakwah yang disampaikan oleh Rasulullah terhadap kaumnya dan semua manusia diluar itu, mendapatkan tantangan yang sangat berat sekali.
Pada tahun 616 hingga 617 M telah terjadi pemboikotan terhadap Nabi Muhammad dan kaum Muslimin semuanya termasuk keluarga Bani Hasyim dan Bani Muthalib. Segala perhubungan putus sama sekali, dan pihak Quraisy mengancam keras terhadap siapa -siapa yang berani melakukan hubungan dengan mereka.
Akibat pemboikotan itu, Nabi dan kaum Muslimin beserta keluarga Bani Hasyim dan Bani Muthalib, yaitu dua keluarga yang masih ada hubungan darah dengan Rasulullah dan selama ini menjadi pembela Nabi, terpaksa menyingkir, mencari perlindungan di Syi'ib, suatu tempat perbukitan diluar kota.
Pada bulan Desember 619 M, tidak lama setelah pemboikotan dihapuskan, istri Rasulullah Saw yang terkasih, Siti Khadijjah meninggal dunia, kembali kerahmatullah dalam keadaan beriman.

Khadijjah, merupakan orang yang paling dekat dengan Nabi, karena tidak saja ia sebagai seorang istri, tetapi pendamping setia Rasulullah dalam suka dan duka.

Masa mudanya ia habiskan dalam membina karir perdagangannya.
Namun kemudian ia mempersembahkan semua yang dimilikinya untuk perjuangan suaminya -menegakkan ajaran Islam.

Selama bertahun-tahun Khadijjah mendampingi Muhammad Saw, membina keluarga yang penuh ketentraman dan kebahagiaan. Ketika Rasulullah Saw mendapat tugas yang berat -mengemban risalah Ilahiah- Khadijjah meneguhkan hatinya dan menambah kepercayaan dirinya.
Ketika Nabi didustakan kaumnya, Khadijjah meyakininya dengan tulus.
Khadijjah adalah orang yang pertama percaya akan kenabian Muhammad sekaligus wanita pertama yang memeluk Islam. Ketika masyarakatnya menyembah berhala, dibelakang sosok laki-laki bernama Muhammad, dia bersujud menyembah Allah Yang Maha Esa.

Pada waktu orang-orang Quraisy mengucilkan keluarga Rasulullah dipadang yang gersang, Khadijjah meninggalkan rumahnya yang megah. Dia tidur dalam kemah yang sederhana.
Setiap hari dia bekerja keras membagikan makanan yang sedikit kepada para pengikut Rasulullah Saw, tidak jarang dia dan suaminya tidak kebagian makanan. Lebih jauh lagi, Khadijjah adalah ibu dari anak-anaknya yang penuh kasih dan sayang.
Hanya selang beberapa minggu dari kematian Khadijjah, Abu Thalib, paman Nabi yang selama ini melindunginya dari keganasan dan gangguan kaum kafir Quraisy, meninggal dunia, yaitu pada bulan Januari 620 M.
Abu Thalib, adalah paman sekaligus juga berfungsi sebagai ayah bagi Rasul semenjak kedua orang tua dan kakeknya tiada sewaktu ia masih kecil, dan kini pamannya itu telah pula menyusul istrinya, Khadijjah, kembali keharibaan Tuhan yang menciptakannya.
Dia adalah perisai Rasulullah, sehingga meskipun begitu hebat ancaman dan gangguan yang dilakukan terhadap Nabi, namun selama Abu Thalib masih hidup, mereka tidak berani melakukan gangguan-gangguan phisik terhadap Rasulullah.
Semenjak kematian kedua orang inilah, perlawanan kaum kafir Quraisy semakin menghebat dan menggila kepada diri Nabi Muhammad dan umatnya. 


Meskipun siksaan dan hinaan ditimpakan pada diri Nabi yang agung ini oleh kaum kafir Quraisy yang sesekali juga bekerja sama dengan umat Yahudi, tidaklah menjadikan surutnya perjuangan dakwah Rasulullah Muhammad Saw didalam mengumandangkan seruan Tauhid kepada Ilahi.
Semakin hari pengikutnya semakin bertambah.
Tercatatlah sejumlah nama-nama besar pengikut Rasulullah Al-Amin ini.

Ali Bin Abu Thalib, putera pamannya sendiri, Abu Thalib., disusul dengan Zaid Bin Haritsah, anak angkat beliau, Abdullah Bin Abu Kuhafa dari Bani Taim Ibni Murra yang selanjutnya lebih dikenal dengan nama Abu Bakar, berusia 2 tahun lebih muda dari Nabi Muhammad dan kelak akan menggantikan kedudukan sang Nabi sebagai pemimpin umat, menjadi Khalifah Islam pertama.

Sejumlah orang terkemuka lainnya mengikuti jejak Abu Bakar dan sahabat yang lainnya, diantaranya adalah Usman Bin Affan dari Bani Umayyah yang kelak kemudian hari menjadi Khalifah Islam ketiga menggantikan Umar Bin Khatab, Salman Al-Farisi, Abdurrahman Bin 'Auf, Hamzah Bin Abdul Muthalib, paman dan saudara sesusuan Rasulullah sejak kecil, bergelar Singa Gurun Pasir, merupakan satu dari dua orang yang sangat ditakuti dan disegani setelah Umar Bin Khatab, baik dalam kalangan Muslimin maupun kaum kafir Quraisy, dia berhasil membunuh Abu Jahal dalam perang Badar.
Sa'ad Bin Abi Wakkas yang pada masanya menjadi penakluk Parsi, Umar Bin Khatab dari Bani 'Adi Ibn-Ka'ab yang pada waktu kekhalifahannya itulah Islam terus menyebar ke Suriah dan Palestina yang kala itu menjadi bagian kekaisaran Byzantium, terus ke Turki, Mesir, Iraq, Iran hingga Persia dan menyebrang ke Afrika Utara.
Sejarah mencatat bahwa dakwah Islam sudah mencapai kenegri Tiongkok ketika Nabi Muhammad Saw sendiri masih hidup (627 M). Adapun yang melakukan penyebaran Islam dinegri tersebut adalah sahabat Nabi yang bernama Abu Kasbah, sekaligus mendirikan masjid pertama di Kanton.
Pada tahun 632 M, Abu Kasbah kembali kenegrinya untuk melaporkan keadaan dinegri Tiongkok kepada Nabi Saw, tetapi kedatangannya ke Madinah ternyata terlambat sebulan dari saat wafatnya Nabi, selanjutnya Abu Kasbah kembali ke Tiongkok dan meninggal disana.
Kaisar Kao Tsung pernah mengirimkan perutusan ke Madinah karena mengagumi atas munculnya 'kerajaan baru' dan mempunyai pedoman agama yang kuat. Misi persahabatan ini dibalas oleh Khalifah Usman Bin Affan (634-644 M) dengan mengirimkan misi persahabatan pula ke Tiongkok.
Perkembangan Islam yang luar biasa dan berpengaruh terus dicatat hingga pada jaman Bani Umayyah (Mu'awiyah I, 565-661) bersambung masa pemerintahan Khalifah Yazid (661-681) dan Mu'awiyah II (681-683), Islam bergerak maju kesegala penjuru dunia, ke Utara, ke Timur dan ke Barat (Spanyol 711 M) sampai pada pemerintahan Khalifah Sulaiman (715 M).
Tanggal 16 Juli 622 M adalah permulaan perhitungan dan penanggalan baru, bertepatan dengan awal bulan Muharram tahun pertama Hijrah Nabi Muhammad Saw dari kota Mekkah kekota Madinah yang waktu itu masih bernama Yatsrib.
Hijrah itu sendiri terjadi untuk menghindari penyiksaan demi penyiksaan dan pembunuhan demi pembunuhan yang dilakukan oleh kaum kafir Quraisy terhadap para pengikut Rasulullah.

Allah berfirman dalam AlQur'an

"Sungguh Aku tidak akan menyia-nyiakan amalan dari antara kamu, baik laki-laki atau perempuan, sebagian kamu adalah turunan dari sebagian yang lain. Maka orang-orang yang berhijrah, yang diusir dari kampung-kampung halamannya, yang disakiti pada jalan-Ku, yang berperang dan yang terbunuh, akan Ku-hapuskan kesalahan-kesalahan mereka dan akan Aku masukkan mereka ke dalam surga yang mengalir padanya sungai-sungai. Sebagai ganjaran dari Allah, karena Allah itu pada sisi-Nya ada ganjaran yang baik". (QS. 3195)
Nabi Muhammad Saw sendiri tetap bertahan dikota Mekkah hingga semua sahabat dan pengikutnya tidak ada lagi yang tertinggal disana.
Hingga pada malam dimana Nabi sudah bersiap untuk hijrah, rumah beliau dikepung oleh penduduk Mekkah yang bermaksud untuk membunuhnya. Pertolongan Allah datang, manakala Nabi Muhammad keluar dari rumahnya setelah meninggalkan beberapa wasiat kepada Ali bin Abu Thalib dan menggantikan posisi beliau diatas tempat tidurnya.
Selanjutnya dalam perjalanannya itupun, Nabi Muhammad kembali nyaris tertangkap oleh pihak kafir Quraisy suruhan Abu Jahal seandainya saja Allah tidak melindunginya dengan memerintahkan Rasul bersembunyi di Gua Tsur.
Perlindungan Allah datang melalui hukum-hukum alamnya, misalnya dengan burung merpati yang terbang kedepan goa dan membuat sarang, lalu mengerami telur disangkarnya itu. Serta adanya Laba-laba yang membangun rumahnya ditengah-tengah pintu masuk Gua, sehingga menimbulkan kesan bagi orang diluarnya bahwa gua tersebut tidak ada yang pernah memasukinya.
Tsur adalah sebuah bukit biasa saja yang lebih tinggi dari bukit-bukit didaerah perbukitan sekeliling Mekkah. Bukit ini berada lebih kurang 6 Km arah selatan Masjidil Haraam. Dibagian lerengnya terdapat beberapa buah gua, dan pada bagian yang mendekati puncak terdapatlah Gua dimana Rasulullah bersama sahabatnya Abu Bakar berlindung. Untuk mencapai Gua Tsur tersebut, orang harus mendaki lebih kurang 1,5 jam.
Perjalanan Nabi Muhammad menuju kekota Madinah (Yatsrib), memakan waktu selama delapan hari, dan kedatangan beliau disebuah kota kecil, Quba, sekitar 9 mil dari Yatsrib, disambut oleh Kaum Muslimin Anshar dengan penuh gembira dan keharuan.
Di Quba itu Rasulullah berhenti dan beristirahat ditempat Bani Amr Bin Auf selama tiga hari, dan dalam pada itu, setelah sehari tiba di Quba, Ali Bin Abu Thalib menyusul tiba pula menemui Nabi.

Selama berada Quba itu, Rasulullah dan para sahabatnya sempat mendirikan sebuah masjid yang pertama dalam sejarah Islam yang dikenal dengan nama Masjid Quba, yang sampai pada hari ini masjid tersebut tetap berdiri dengan megahnya setelah mengalami beberapa kali perluasan dan renovasi.

Dari Quba, Rasulullah melanjutkan perjalanannya ke Yatsrib.
Ketika sebelum sampai di Yatsrib, tiba hari Jum'at dan matahari sudah miring kebarat, Nabi Muhammad sampai dikediaman Bani Salim Bin 'Auf, yaitu suatu lembah yang bernama Wadi Ranwana', disitulah Nabi melaksanakan shalat Jum'at serta khutbah pertamanya.

Rasulullah Saw akhirnya tiba dikota Yatsrib atau Madinah sekarang ini, bersama sahabatnya Ali bin Abu Thalib, Abu Bakar, Suraqah Bin Malik Bin Ya'syim serta pemandu jalan, Amir Bin Fuhairah dan beberapa kaum muslimin lainnya pada bulan Rabi'ul awal, harinya berkisar antara tanggal 2 hingga tanggal 16, bertepatan dengan bulan September 622 M.
Dengan demikian maka tahun terjadinya hijrah dihitung sebagai tahun pertama, dengan penyesuaian bulan dan tanggal menurut perhitungan tahun hilaliyah Arab. Sehingga akhirnya ditetapkanlah hari pertama bulan Muharram menjadi awal tahun hijriyah menggantikan hari dan tanggal tibanya Nabi di Madinah.
Di Madinah ini, Rasulullah mendirikan masjid Nabawi, dan membangun rumahnya berdekatan dengan masjid tersebut. Rasulullah sendiri langsung memimpin pembangunan masjid itu bersama kaum Anshar dan Muhajirin.
Kaum Muslimin Anshar, adalah sebutan untuk kaum Muslimin yang ada dikota Yatsrib/Madinah, sedangkan Kaum Muslimin Muhajirin adalah sebutan untuk kaum Muslimin yang melakukan hijrah dari Mekkah ke Yatsrib.
Seringkali orang-orang menamakan Negara Islam yang pertama kali berdiri dahulu itu dengan nama Negara Madinah karena berada dikota Madinah. Tetapi nama ini sering menimbulkan salah pengertian, dimana Negara Madinah disamakan dengan City State (Negara Kota) seperti Athena dan Sparta dijaman purba.
Sebenarnya, negara hijrah, mempunyai kaitan yang luas dengan Madinah.
Negara Hijrah itu adalah berdasarkan suatu ideologi internasional yang bisa saja didirikan ditempat manapun yang telah menganut ideologi yang diajarkan Islam.

Hal ini sudah terbuki pada waktu pemerintahan Khalifah Ali Bin Abu Thalib, pusat pemerintahan dipindahkan ke Iraq.
Di Madinah, tidak terdapati hal-hal yang sebagaimana terjadi pada peristiwa imigrasi orang-orang Eropa kebenua Amerika atau ke Australia atau ke Afrika Selatan. Kaum Muhajirin disana tidak pernah berkeinginan untuk menghabisi atau mengusir penduduk asli Madinah, tidak pernah mengadakan penjajahan atau pembedaan terhadap para pendatang.
Negara Hijrah adalah Negara Aqidah Islamiyah dimana penduduk asli kota Madinah dan orang-orang Muhajirin yang bermukim disana berada pada posisi kemanusiaan dan kedudukan hukum yang sama. Suatu Aqidah atau ideologi bersifat terbuka bagi semua orang, karena kemanusiaannya semata, tanpa memandang dari negri mana dan suku apapun dianya. Negara Hijrah adalah negara terbuka bagi setiap orang dan setiap kelompok. Dia tidak menutup diri seperti negara-negara agama lainnya sepanjang sejarah.
"Jika kita mengukur kebesaran dengan pengaruh, dia seorang raksasa sejarah. Dia berjuang meningkatkan tahap rohaniah dan moral suatu bangsa yang tenggelam dalam kebiadaban karena panas dan kegersangan gurun. Dia berhasil lebih sempurna dari pembaharu manapun; belum pernah ada orang yang begitu berhasil mewujudkan mimpi -mimpinya seperti dia," tulis Will Durant dalam the Story of Civilization terhadap diri Nabi Muhammad Saw.
"Dia datang seperti sepercik sinar dari langit, jatuh kepadang pasir yang tandus, kemudian meledakkan butir-butir debu menjadi mesiu yang membakar angkasa sejak Delhi ke Granada." Tambah Thomas Carlyle dalam On Heroes and Hero Worship.
Dengan sejumlah informasi yang mereka miliki, Durant dan Carlyle berusaha melukiskan kebesaran Rasulullah Saw. Mereka tidak pernah berjumpa dengan Nabi yang mulia. Mereka tidak pernah melihat wajah atau mendengar suaranya. Mereka bahkan tidak beriman kepada apa yang dibawa oleh Nabi Saw. Mereka hanya menyaksikan lewat lembaran-lembaran sejarah yang mereka teliti.
Muhammad Saw, sebagaimana Nabi-nabi Allah yang lain, datang bukan hanya sekedar mengajarkan shalat dan doa. Dia adalah tokoh revolusioner yang memimpin kelompok tertindas melawan kezaliman sistem yang berlaku. Dia tampil membimbing kaum Mustadh'afin untuk mengubah nasibnya dan menentang kaum Mustakbirin supaya menghentikan keserakahannya. Karena itu, dia didukung rakyat kecil dan dibenci kebanyakan penguasa.
Rasulullah mengatur tata tertib kehidupan setiap umat Islam dengan cermat.
Beliau melahirkan beberapa pengajaran penting dalam kehidupan bermasyarakat.

Seorang penulis biographi Nabi yang cukup dikenal, yaitu Muhammad Ahmad Djadil Maula Beik dalam bukunya "Muhammad Al Matsalul Kamil" (Muhammad teladan sempurna) mengemukakan tiga macam kerja raksasa yang dibawanya.
Kerja raksasa itu telah dapat direalisir Nabi selama masa kerasulannya yang berlangsung selama 23 tahun, yaitu 13 tahun dikota Mekkah dan 10 tahun dikota Madinah. Ialah
  1. Innahu Kawwana Ummatan; Membentuk suatu ummat
  2. Wassasa daulatan; Mendirikan suatu negara
  3. Waaqoma dinan; Menegakkan suatu agama
Sebagai karya raksasa pertama, Nabi Muhammad telah berhasil membangun suatu umat yang besar. Umat yang merekam sejarah ke-emasan dalam peradaban manusia. Yang dibangun serta dibentuknya dari suatu bangsa yang lemah, bobrok dalam segala bidang, bangsa yang terpecah belah dalam kesukuan dan kabilah, satu sama lainnya bermusuhan, bangsa berjiwa kasar dan berwatak buas jauh dari nilai-nilai akhlak dan budaya, yaitu bangsa Arab Jahiliyah yang sangat terbelakang baik material maupun spiritual. Suatu bangsa yang tidak pernah dikenal sebelumnya sama sekali dalam catatan sejarah dunia.
Bangsa seperti bangsa Arab yang sedemikian rupa keadaannya, dalam tempo relatif singkat, hanya kurang dari seperempat abad telah berubah keadaannya sama sekali.
Dari suatu bangsa yang tidak masuk "bilangan" atau perhitungan, berubah menjadi suatu bangsa yang disegani, dihormati bahkan ditakuti. Bukan karena kekejaman dan keganasannya melainkan karena keluhuran dan kebesaran jiwanya, karena kecemerlangan peradaban dan kebudayaannya. Sebagai perwujudan janji Tuhan kepada Ibrahim atas keturunan Ismail kelak ratusan tahun dari masanya.
Berkat perjuangan Muhammad Rasulullah Saw Al-Amin, bangsa yang semula terasing di Sahara sekarang menentukan sejarah umat manusia. Orang-orang Arab yang miskin kini menjadi penguasa dunia meskipun keadaan diri Rasul yang agung itu sendiri bertolak belakang dengan kejayaan yang dicapainya, dia berada dalam keadaan yang serba kekurangan dan sederhana hingga hari wafatnya, beliau hanya meninggalkan kitabullah dan keluarganya.
Ini adalah tujuan terakhir bagi manusia; untuk menjadi tuan rumah didalam semesta dan menyaksikan ketentraman jiwanya bersama Tuhannya, yang tidak hanya Tuhannya merasa senang, tetapi diapun merasa senang bersama Tuhannya.
Kesenangan yang sempurna. Kepuasan yang sempurna. Kedamaian yang sempurna.
Kasih sayang Tuhan adalah makanannya dipentas dunia ini dan dia minum dari air mancur kehidupan. Duka cita dan kekecewaan tidak meliputinya dan keberhasilan tidak menjadikan dia sombong dan merasa mulia.

Jika keagungan tujuan, kesempitan sarana dan hasil yang menakjubkan, adalah tiga kriteria kejeniusan manusia, siapa yang berani membandingkan manusia yang memiliki kebesaran didalam sejarah modern dengan Muhammad ?
Orang-orang paling terkenal menciptakan tentara, hukum dan kekaisaran semata.
Mereka mendirikan apa saja, tidak lebih dari kekuatan material yang acapkali hancur didepan mata mereka sendiri.

Nabi Muhammad Saw, Rasul Allah yang agung, penutup semua Nabi, tidak hanya menggerakkan bala tentara, rakyat dan dinasti, mengubah perundang-undangan, kekaisaran. Tetapi juga menggerakkan jutaan orang bahkan lebih dari itu, dia memindahkan altar-altar, agama-agama, ide-ide, keyakinan-keyakinan dan jiwa -jiwa.
Berdasarkan sebuah kitab, yang setiap ayatnya menjadi hukum, dia menciptakan kebangsaan beragama yang membaurkan bangsa-bangsa dari setiap jenis bahasa dan setiap ras.
Dalam diri Muhammad, dunia telah menyaksikan fenomena yang paling jarang diatas bumi ini, seorang yang miskin, berjuang tanpa fasilitas, tidak goyah oleh kerasnya ulah para pendosa.
Dia bukan seorang yang jahat, dia keturunan baik-baik, keluarganya merupakan keluarga yang terhormat dalam pandangan penduduk Mekkah kala itu. Namun dia meninggalkan semua kehormatan tersebut dan lebih memilih untuk berjuang, mengalami sakit dan derita, panasnya matahari dan dinginnya malam hari ditengah gurun pasir hanya untuk menghambakan dirinya demi Tuhannya. Dia lebih baik dari apa yang semestinya terjadi pada seseorang seperti dia.
Mereka, para sahabatnya, orang-orang Arab, yang terlahir bergumul dengannya selama 23 tahun, begitu menghormatinya.
Padahal mereka itu adalah orang-orang liar, mudah meledak dan cepat terseret kedalam pertikaian yang sengit. Tanpa semua ketulusan hati, keberanian yang dahsyat, kebenaran nilai dan kedewasaan, tak ada orang yang dapat memerintah mereka.
Tetapi mereka mau memanggil Muhammad sebagai Nabi, sebagai pimpinan, sebagai seorang bapak dan sebagai manusia yang harus mereka hormati dan mereka patuhi.
Disana Muhammad berdiri bertatap muka dengan mereka, nyata tidak tersembunyi dalam suatu misteri, ia menjahit jubah panjangnya dan memperbaiki sepatunya sendiri. Bertempur, menasehati, memerintah ditengah-tengah mereka, mereka tentu menyaksikan seorang macam apakah Muhammad itu sebenarnya.
Orang dapat memanggil dirinya dengan panggilan apa saja, tidak ada kaisar dengan mahkotanya yang dipatuhi secara ikhlas seperti laki-laki ini, dalam jubah panjangnya yang dijahit sendiri.
Setelah kota Mekkah jatuh, lebih dari satu juta mil persegi tanah terletak dibawah telapak kakinya. Penguasa Jazirah Arabia ini tetap saja menjahit sendiri sepatunya dan pakaian dari bahan yang kasar, memerah susu kambing, meniup tungku menyalakan api dan mengunjungi keluarga-keluarga miskin. Seluruh kota Madinah dimana beliau tinggal, berkembang dengan amat pesat dimasa hidupnya. Dimana-mana ada emas dan perak dengan cukup, namun dihari-hari kemakmuran tersebut, berminggu-minggu berlalu tanpa api menyala ditungku raja Arabia ini.
Makanannya kurma dan air putih.
Keluarganya kelaparan beberapa malam berturut-turut karena mereka tidak mendapatkan sesuatu untuk dimakan dimalam hari. Beliau tidak tidur diatas tempat tidur yang empuk tetapi diatas tikar setelah hari-hari sibuknya yang panjang, menghabiskan sebagian besar malamnya dengan sembahyang, tak jarang hingga mencucurkan air mata sebelum sang Pencipta mengabulkan permohonan beliau akan kekuatan untuk menunaikan tugas-tugasnya sebagai seorang Rasul.

Haji Wada' adalah haji perpisahan.
artinya Haji terakhir kalinya Nabi Saw Bersama umat mengerjakan ibadah Haji bersama. Ketika haji Wada' wukufnya tepat hari Jum'at Dan saat itu pula wahyu terakhir turun (QS. 5:3)

"Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan Aku telah ridhai Islam sebagai agamamu."
(QS. 5:3)

Rasulullah berangkat meninggalkan Madinah dengan serombongan besar kaum Muslimin pada tanggal 25 Dzulka'idah (23 Pebruari 632) menuju ke Mekkah Almukarromah. Dengan kata-kata yang akan tetap hidup dalam hati sekalian orang Muslim.
"Wahai manusia ! Dengarkanlah kata-kataku ini, mungkin sesudah tahun ini, aku tidak berkumpul bersama kamu lagi ditempat ini.
Nyawamu dan harta bendamu adalah suci bagi kamu hingga kamu menghadap kepada Tuhan, sebagaimana hari ini dan bulan ini adalah suci buat kamu sekalian.
Kamu berhak atas istri-istrimu dan istri-istrimu berhak atas kamu. Perlakukanlah istri-istrimu dengan lemah lembut dan kasih sayang, Sesungguhnya kamu telah mengambil mereka atas jaminan Tuhan dan mereka menjadi halal bagi kamu karena kalimatullah.
Mereka adalah pendamping alias teman hidupmu, karena itu berilah kepadanya petunjuk-petunjuk. Mereka tidak memiliki apa-apa pada dirinya. Bertanggung jawablah kamu kepada Allah tentang istri. Karena itu berilah mereka pelajaran yang baik.
Dan hamba sahayamu ! Jagalah supaya mereka makan makanan yang kamu makan dan berilah mereka pakaian yang kamu pakai; dan jika mereka melakukan kesalahan yang kamu tidak mudah mengampuninya, maka berpisahlah dengan mereka, karena mereka adalah hamba-hamba Tuhan dan tidak boleh diperlakukan dengan kasar.
Wahai manusia ! Sesungguhnya Tuhan kamu satu dan orang tuamu juga satu.
kamu semua dari Adam dan Adampun dari tanah. sebenarnya yang paling mulia diantara kamu disisi Allah adalah mereka yang paling bertakwa. Tidak ada kelebihan golongan Arab atas golongan yang bukan Arab, kecuali tentang takwa.

Wahai Manusia ! Dengarkanlah kata-kataku dan pahamilah, umat Islam itu bersaudara, maka tidak halal baginya kecuali sesuatu yang memang diberikan sesuai kata hati saudaranya, karena itu janganlah menipu diri sendiri.
Jagalah dirimu, dan janganlah kamu kembali kafir sesudah aku tiada.
hendaklah yang hadir hari ini menyampaikan kepada mereka yang tidak hadir, mungkin orang yang diberi tahu lebih ingat dari orang yang mendengarnya."

Pada akhir khutbah itu, Rasulullah terharu melihat kegembiraan yang sangat dari umatnya yang memperhatikan setiap katanya. Dan ia pun berseru "Ya Allah, aku telah menyampaikan amanatku dan menunaikan kewajibanku." Orang banyak yang berkumpul berseru serentak "Ya, memang demikianlah adanya." Disambung oleh Rasulullah "Ya Allah, saksikanlah ini !"
Setelah mengucapkan salam, Rasulullah mengakhiri khutbahnya yang berintikan hak -hak asasi manusia, beliau pun beristirahat. Kemudian bangkit untuk mengerjakan Sholat dzuhur dan Ashar dengan jama'. Sore harinya beliau meninggalkan Arafah menuju Mudzdalifah dan bermalam disana. Pagi harinya, ba'da subuh, beliau ke Masjidil Haraam terus ke Mina untuk melontarkan Jumroh. Dan setelah usai mengerjakan ibadah hajinya, Beliau kembali dengan pengikut-pengikutnya kekota Madinah.
Tahun terakhir dari hidup Nabi Muhammad Saw dihabiskannya dikota itu.
Diaturnya organisasi propinsi-propinsi dan masyarakat kabilah yang telah memeluk agama Islam dan menjadi bagian dari Persekutuan Islam.

Hari-hari terakhirnya begitu menarik hati, karena ketenangan dan kejernihan pikirannya yang memungkinkan ia, meskipun badannya lemah tidak bertenaga, memimpin sholat berjemaah sampai tiga hari sebelum wafatnya.
Terakhir kali beliau muncul dalam masjid dipapah oleh dua orang keponakannya, Ali dan Fazal, putra pamannya Abbas Bin Abdul Muthalib. Wajahnya pucat dan dahinya dibalut kain. Perlahan-lahan beliau berjalan menuju mimbar.
Beberapa orang sahabat sudah mulai terisak.
sebagian besar berusaha menahan air mata mereka.

Suatu senyuman yang tidak dapat dilukiskan dengan kata-kata, bermain diwajahnya dan nampak oleh semua yang hadir mengelilinginya. Sesudah berdoa dan memuji Tuhan seperti biasa, Rasulullah berkhutbah kepada orang banyak yang kesemua isinya tidaklah dapat kita uraikan disini karena keterbatasan tempat dan panjangnya isi khutbah beliau Saw itu, inilah sekedar beberapa diantaranya
"Wahai manusia, bagaimana mungkin kalian menolak kematian Nabimu. Seandainya ada orang yang sebelumku yang hidup kekal, aku akan hidup kekal bersama kalian. Ketahuilah, Aku akan menemui Tuhanku.
Sudah tua usiaku, sudah rapuh tulangku, sudah lemah tubuhku, sudah siap diriku, sudah besar kerinduanku untuk menemui Tuhanku. Aku kira, inilah hari terakhir antara aku dan kalian. Selama aku hidup, kalian menyaksikanku. Sesudah aku tiada, Allah akan menjadi khalifahku bagi setiap mukmin, laki-laki dan perempuan.
Wahai sahabat-sahabatku, menurut kalian, Nabi macam apakah aku ini ?
bukankah aku berjuang bersama kalian, bukankah pernah sobek bahuku, bukankah dahiku pernah Berdebu, bukankah darah pernah mengalir diwajahku dan membasahi janggutku, bukankah telah kutanggung duka dan derita Menghadapi kaumku yang bodoh, bukankah pernah kuikatkan batu diperutku untuk menahan rasa lapar ?"

Para sahabat serentak berkata, "Benar, wahai Rasulullah. Engkau sudah memikul semuanya dengan tabah, engkau telah menolak kemungkaran sehingga engkau menghadapi cobaan-cobaan karena Allah. Semoga Allah membalas kebaikan engkau dengan pahala yang paling utama."
"Semoga Allah juga memberikan pahala kepada kalian !" kata Rasulullah Saw.
selanjutnya beliau berkata, "Sesungguhnya Allah Azza Wa jalla telah menetapkan bahwa tidak boleh orang datang kepada-Nya dengan membawa kezaliman. Demi Allah, siapakah dIantara kalian yang pernah disakiti Muhammad, berdirIlah dan balaslah sekarang (lakukan QisHash), disinilah aku untuk mempertanggung jawabkannya. qishash di Dunia lebih aku sukai dari pada Qishahs dihari akhirat nanti dihadapan para malaikat dan para Nabi. Jika aku ada berhutang sesuatu kepada salah Seorang, segala yang kebetulan aku miliki akan kujadikan bayarannya."

Seorang laki-laki berdiri dari tengah-tengah hadirin. Namanya Sauda Bin Qais.
dia berkata, "Semoga orang tuaku menjadi tebusanmu, Ya Rasul Allah.
ketika engkau kembali dari Tha'if, aku menjemput anda.
engkau mengendarai unta anda, qushwa, dan pada tangan engkau ada Tongkat kecil. 
engkau mengangkat tongkat Itu ketika bermaksud untuk menggerakkan unta engkau Tersebut.
tongkat itu mengenai perutKu. aku tidak tahu apakah engkau melakukannya dengan sengaja atau tidak."

Menjawab Rasulullah
"Aku berlindung kepada Allah jika aku lakukan dengan sengaja. Wahai Bilal, pergilah kerumah Fatimah dan ambil tongkat kecilku itu." Bilal keluar dari masjid Nabawi dan pergi menuju kerumah Fatimah, putri bungsu Rasulullah dari perkawinannya dengan Khadijjah.

Setelah kembali dan menyerahkan tongkat tersebut kepada Nabi Saw., Rasulullah Saw berseru "Mana Sauda ?"
"Ini saya, ya Rasul Allah," kata Sauda Bin Qais.
"Bukalah perut anda, ya Rasul allah !" Dan Nabi yang mulia itupun menyingkapkan pakaiannya.
sauda Bin Qais serta merta memeluk Nabi dan memohon Izin untuk mencium perut beliau, setelah Nabi mengizInkannya, ia Berkata, "Aku berlindung kepada Allah dari api neraka dengan meletakkan mulutku pada tempat Qishash diperut rasul."

Nabi Saw bertanya, "Ya Sauda Bin Qais, Akan engkau lakukan Qishashmu itu atau engkau maafkan perbuatanku itu ?" "Aku maafkan, ya Rasul Allah !" Jawab Saudah.
Rasulullah Kemudian berdoa dan memohon rahmat Allah bagi mereka yang hadir dan bagi mereka yang telah gugur dalam penganiayaan oleh musuh; dinasehatinya sekali lagi kaumnya untuk menunaikan kewajiban-kewajiban agama dan hidup dalam damai dan kelapangan hati; diakhirinya khutbahnya itu dengan mengutip ayat Qur'an
"Negeri akhirat itu, Kami jadikan untuk orang-orang yang tidak ingin menyombongkan diri dan berbuat kerusakan. Karena kesudahan itu adalah bagi mereka yang berbakti."
(QS. 28:83)

Selanjutnya, Rasulullah Muhammad Saw tidak pernah lagi tampil dalam sholat berjemaah dan menunjuk Abu Bakar untuk menjadi imam sholat hingga saat dia diutus oleh Nabi untuk bergabung dengan pasukan Usamah meninggalkan kota Madinah menjelang detik-detik wafatnya. 

Kepada Ali Bin Abu Thalib secara umum Rasulullah berwasiat untuk memandikan dan mengafaninya bila ia telah kembali kerahmatullah.

Tidak lama setelah peristiwa itu, pada hari Senin, 12 Rabi'ul awal 11 hijriah, manusia mulia itu menghembuskan napasnya yang terakhir, kembali kepada Tuhan yang telah mengutusnya, Tuhan yang telah memuliakan hidupnya, menjadikannya sebagai penghulu semua Nabi yang hanya namanya saja berhak disandingkan bersama -sama dengan nama Allah dalam kalimah syahadah.
Nabi yang mulia, Paraclete yang dipenuhi oleh ruh suci itu, telah tiada.
namun meski begitu, ajarannya, risalah Yang dibawanya akan tetap Hidup selama -lamanya, bersemayam dihati setiap umat Muslimin, mukminin dan mukminat, sebagaImana yang diwasiatkan oleh Jesus The Christ, Nabi Isa Almasih putra maryam dalam Biblenya

St. John 1416
"And I will pray the father, and He shall give you another comforter that he may abide with you forever."

"There is no compulsion in religion. The right direction is henceforth distinct from error. And he who rejecteth false deities and believeth in Allah hath grasped a firm handhold which will never break. Allah is Hearer, Knower."
(QS. 2:256)

Jenazah Nabi Muhammad Saw dikuburkan diMadinah.
dahulu, kuburan Nabi Muhammad saw berada diluar masjId dan mulai masuk kedalam ruang masjid setelah MasjId Nabawi mengalami perluasan hingga sekarang.

Didekat makam Nabi ini juga terdapat kuburan 2 sahabat beliau, yaitu Abu Bakar Shiddiq dan Umar Bin Khatab yang masing-masingnya menjabat khalifah pertama dan kedua setelah kepergian Rasul.
Ditempat lain, makam/pekuburan Baqi' tidak jauh dari Masjid Nabawi, dapat dicapai dengan jalan kaki, lebih kurang 10 menit; letaknya disebelah timur kota Madinah. Sahabat Rasulullah yang dikuburkan di Baqi' mencapai lebih kurang 10.000 jenazah; diantaranya Usman Bin Mazh'un dan As'ad Bin Zurarah.
Kuburan Usman bin Affan, Ali Bin Abu Thalib, Sufyan Bin Harits Bin Abu Thalib dan Abdullah Bin Ja'far terletak hanya sekitar 40 meter dari pintu masuk pemakaman sebelah barat daya.
Dibagian selatannya terdapat kuburan Aqil Bin Abu Thalib, dan sejauh lebih kurang 5 meter terdapat kuburan Ummul Mukminin; 'Aisyah Istri Nabi Muhammad Saw, Saudah Binti Zam'ah, Hafshah binti Umar AlKhatab, Zainab Binti Khuzaimah, Ummu Salamah Binti Umayyah, Juariah Binti AlHaritsz, Ummu Habibah, Ramlah Binti Abi Sufyan, Shafiah Binti Huyaya Binti AlKhatab.
Sekitar 15 meter dari sana, disebelah barat terdapat pula kuburan puteri Nabi Ummu Kalsum (wafat 9 H), Ruqayah, Zainab (wafat 8 H). Dan 25 meter darinya keselatan condong ketimur terdapat kuburan paman Nabi, Abbas Bin Abdul Muthalib, Hasan Bin Ali Bin Abu Thalib (cucu Rasulullah), puteri bungsu Rasul dari Khadijjah, Fatimahtuzzahra, Ali Bin Abu Thalib, putera Rasulullah Saw, Ibrahim (wafat usia 22 bulan atau 16 bulan, sekitar 3 bulan menjelang Nabi Muhammad wafat) dan Malik Bin Anas (179 H).
Disana juga terdapat kuburan Abdurrahman Bin 'Auf, Saad Bin Abi Waqas, As'ad Bin Zurarah, Hunain Bin Huzafah, Fatimah Bin As'ad (Ibu dari Ali Bin Abu Thalib), dan sekitar jarak 135 meter dari sana terdapat kuburan Usman Bin Affan (wafat 35 H atau 656 M).
Adapun kuburan Khadijjah Binti Khuwailid, istri pertama Rasulullah Saw dan Maimunah Binti AlHarits, istri Rasulullah yang terakhir, terdapat dikota Mekkah dimakam Ma'ala atau nama lainnya Ma'ulla.
Sejahtera untukmu ya Nabi Allah, Rahmah dan Berkah jugalah untukmu
engkau telah Dengan susah Payah melepasKan umat manusia dari belenggu kebodohan dan kejahilIyahan, penuh sakit dan derita engkau tanggung demi Syiar Allah.

cinta kasihmu terhadap umat manusia, tidak akan pupus diterjang masa.

ajaranmu, risalahmu akan tetap terjaga sampai kapanpun
tidak ada satupun yang dapat merobohkan api kebenaranmu !

Adam mengenalnya dan memanjatkan doa melalui dirinya dan dia mengambil perjanjian dari semua Nabi dengan dirinya sendiri. Dia mengambil kesucian Adam, ratapan Nuh. Bagian dari ajarannya mengandung pengetahuan tentang Idris. Termasuk dalam pengalaman-pengalaman ekstasenya adalah kesedihan Ya'qub. Didalam misteri ekstasenya adalah ketabahan Ayub. Tersimpan dalam dadanya tangisan Daud. Hanya sebagian dari kekayaan jiwanya telah melebihi kekayaan Sulaiman. Dia menyatukan kedalam dirinya persahabatan Ibrahim dengan Tuhan. Dia mencapai pembicaraan Musa, kawan berbicara Tuhan dan lebih dimuliakan dibandingkan para raja yang paling tinggi. Dia melebihi para Nabi lainnya bagaikan matahari melebihi bulan dan samudera melebihi setetes air.

Wassalam,


PATIMBER ( Peduli Anak Yatim Jember ) - Budayakan Silaturahmi

Related Posts :

0 Response to "SEJARAH NABI MUHAMMAD SAW"

Posting Komentar

KUMPULAN HADISTH:
KATA PENGANTAR:
Alhamdulillah dengan rasa syukur ke hadirat Allah swt yang dengan rahmat dan inayah-Nya, kami dapat menyelesaikan buku Himpunan Hadist Qudsi sebagai bekal da'wah dan pembina pribadi muslim untuk disebarluaskan di kalangan masyarakat, dan khususnya sebagai bekal pelengkap yang sederhana bagi para muballigh dan da'i di masyarakat kita. Kandungan isi buku ini hanya berisi haidist - hadist yang berhubungan dengan pembinaan akhlaqul karimah dan pembinaan pribadi muslim. Tegur sapa dari para arif bijaksana, sangat kami harapkan untuk perbaikan buku ini selanjutnya, dan sebelumnya kami ucapkan banyak terima kasih. Kepada Allah SWT kami mohan taufiq dan hidayah­Nya, semoga usaha ini senantiasa dalam keridlaan-Nya. Amien. Rembang, 12 Rabi'ul Awwal 1420 Penyusun
ALLAH MEMPERBOLEHKAN UMAT MUHAMMAD MELAKUKAN SUJUD DI HARI QIYAMAT:
"Dari Abu Rurdah dari ayahnya, ia berkata : Rasulullah saw. bersabda: "Apabila Allah mengumpulkan makhluk pada hari Qiyamat, maka Allah mengizinkan umat Muhammad untuk bersujud, lalu mereka sujud lama, Kemudian diucapkan : "Angkatlah kepalamu, karena Kami telah menjadikan hari-harimu itu sehagai tebusanmu dari neraka (Hadits ditakhrij oleh Ibnu Majah)"
ALLAH MENGGENGGAM BUMI .... KEMUDIAN BERFIRMAN : "AKULAH RAJA":
"Dari Abu Hurairah ra., ia berkata : "Saya mendengar Rasulullah saw. bersabda : Allah menggenggam bumi dan rnelipat langit dengan tangan kanan-Nya, kemudian bertirman : "Akulah Raja, dimanakah raja-raja bumi ?" (Hadits ditakhrij oleh Rukhari) "Dari Abdullah bin Umar ra. Sesungguhnya Allah menggenggam bumi atau bumi-bumi dan langit-langit dengan tangan kanan-Nya, kemudian Dia berfirman : "Aku Raja". (Hadits ditakhrij oleh Bukhari). "Dari Abdullah ra. dia berkata : "Datanglah salah seorang pendeta kepada Rasulullah saw. pendeta itu berkata : "Wahai Muhammad, sesungguhnya kami dapati bahwa Allah menjadikan langit atas satu jari dan bumi-bumi atas satu jari, pohon atas satu jari dan semua makhluk atas satu jari, dan Allah berfirman : "Akulah Raja". Nabi saw tertawa sehingga tampak gigi taring beliau, membenarkan kata-kata pendeta itu, kemudian Rasulullah saw. membaca : "Dan mereka tidak menghormati Allah dengan penghormatan yang semestinya, padahal bumi seluruhnya dalam genggaman-Nya pada hari Kiamat dan langit digulung dengan tangan kanan-Nya, Maha Suci Tuhan dan Maha Tinggi Dia dari apa yang mereka persekutukan". (Hadits ditakhrij oleh Bukhari). "Dari Ubaidillah bin Muqassim, bahwasanya dia melihat kepada Abdullah bin Umar ra., bagaimana Rasulullah mengisahkan, beliau bersabda : "Allah mengambil langit dan bumi-bumi dengan keduanya-Nya dan berfirman : "Akulah Allah sambil menggenggam jari-jari-Nya serta membentangkannya, Akulah Raja", sehingga saya melihat mimbar, bahagian bawahnya itu bergerak, sampai saya berkata : "Apakah mimbar itu akan menjatuhkan Rasulullah saw. ?". (Hadits ditakhrij oleh Ibnu Majah). "Dari Ibnu Umar ra. bahwasanya ia berkata : Saya mendengar Rasulullah saw bersabda diatas mimbar : "Allah Yang Maha Pemaksa itu mengambil langit dan bumi­bumi dengan kedua tangan-Nya dan menggenggam dengan tangan-Nya. Ia mulai menggenggam dan membentangkannya, kemudian berfirman : "Akulah Pemaksa, dimanakah para tukang paksa ? dimanakah orang-orang yang sombong?". Rasulullah mencontohkan dengan tangan kanannya dan dengan tangan kirinya, sehingga saya melihat mimbar bergerak dari bahagian bawahnya, sampai aku berkata : "Apakah mimbar itu akan jatuh, wahai Rasulullah saw. ?". (Hadits ditakhrij oleh Ibnu Majah). "Dari Ibnu Umar ra., ia berkata : Rasulullah saw bersabda : "Allah menggulung langit pada hari Qiamat, kemudian Ia mengambil dengan tangan kanan-Nya, lalu Allah berfirman "Akulah Raja, dimanakah para tukang paksa ? Dimanakah orang-orang yang sombong ? Kemudian Dia menggulung bumi-bumi, kemudian mengambilnya. Ibnu 'Ala' berkata: "Dengan tanganNya yang lain lalu berfirman : "Akulah Raja, dimanakah para tukang paksa ? Dimanakah orang­-orang yang sombong?". (Hadits ditakhrij oleh Abu Dawud).
BALASAN MEMUSUHI WALI-2 ALLAH & SE-UTAMA-2 AMAL UNT MENDEKAT KAN DIRI KPD ALLAH TA'ALA:
Dari Abu Hurairah ra., Rasulullah saw. bersabda : "Sesungguhnya Allah Yang Maha Mulia dan Maha Besar berfirman: "Barangsiapa yang memusuhi waliKu, maka Aku telah mengumumkan perang kepadanya. HambaKu tidak mendekatkan diri kepadaKu dengan sesuatu yang paling Aku sukai dari pada sesuatu yang Aku fardhukan atasnya. HambaKu senantiasa mendekatkan diri kepadaKu dengan sunnat-sunnat sampai Aku mencintainya. Apabila Aku mencintainya maka Aku menjadi pandangan yang untuk mendengarnya, penglihatan yang untuk melihatnya, tangan yang untuk menamparnya dan kaki yang untuk berjalan olehnya. Jika ia memohon kepadaKu, niscaya Aku benar­benat memberinya. Jika ia memohon kepadaKu, niscaya Aku benar-benar melindunginya. Dan Aku tidak bimbang terhadap sesuatu yang Aku iakukan seperti kebimbanganKu terhadap jiwa hambaKu yang beriman yang mana ia tidak senang mati sedang Aku tidak senang berbuat buruk terhadapnya". (Hadits ditakhrij oleh Bukhari).
BELAS KASIH & DO'A NABI BAGI UMAT BELIAU:
Dari Abdullah bin Amr bin Ash ra. bahwasanya Nabi saw membaca firman Allah tentang Ibrahim saw. : "RABBI INNAHUNNA ADL-LALNA KATSIRAN MINAN NAASI FAMAN TABIANII FA INNAHU MINNI" (Wahai Tuhanku, sesungguhnya berhala-berhala itu telah menyesatkan kebanyakan dari pada manusia, maka barang siapa yang mengikutiku, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan Ku). (Ibrahim : 36). Dan 'Isa saw berkata : “IN TU’ADZDZIBHUM FA INNAHUM IBAADUKA WA IN TAGHFIR LAHUM FA INNAKA ANTAL ‘AZIIZUL HAKIIM" (Jika engkau menyiksa mereka, maka sesungguhnya mereka adalah hamba-hamba Engkau, dan jika Engkau mengampuni mereka, maka sesungguhnya Engkaulah Maha Kuasa lagi Maha Bijaksana). (Al Maidah : 118). Beliau mengangkat kedua tangan seraya bersabda : "Wahai Umatku, ... umatku", dan beliau menangis, Allah Yang Maha Mulia dan Maha Besar berfirman : "Wahai Jibril, pergilah kepada Muhammad - sedang Tuhanmu lebih mengetahui - tanyalah kepadanya : "Apakah yang menyebabkan kamu menangis ?". Jibril as datang kepada beliau lalu bertanya kepada beliau, maka utusan Allah itu memberitahukan kepadaNya akan apa yang disabdakan beliau, - padahal Allah lebih mengetahui, - lalu Allah Ta'ala berfirman kepada Jibril : "Pergilah kepada Muhammad dan katakan : "Sesungguhnya Kami akan ridha terhadap umatmu dan Kami tidak berbuat buruk kepadamu". (Hadits ditakhrij oleh Muslim). Dari Tsauban, ia berkata : Rasulullah saw: bersabda : "Sesungguhnya Allah memperlihatkan bumi kepadaku, lalu aku melihat timur dan baratnya, dan sungguh kerajaan umatku akan sampai kepada bumi yang ditampakkan kepadaku. Aku diberi dua perbendaharaan yaitu merah dar putih. Sungguh aku mohon kepada Tuhanku bagi umatku agar tidak dihancurkan dengan tahun yang umum, dan tidak dikuasai oleh musuh selain diri mereka sendiri, lalu ia memusnahkan golongan mereka". Sesungguhnya Tuhanku berfirman : "Wahai Muhammad, sesungguhnya apabila saya menetapkan suatu ketetapan maka ketetapan itu tidaklah tertolak. Dan sesungguhnya Aku memberi kamu akan umatmu tidak Aku hancurkan dengan tahun yang umum, dan Aku tidak menguasakan musuh atas mereka selain diri mereka sendiri yang memusnahkan golongan mereka, walaupun berkumpul atas mereka dari seluruh penjuru" - atau Dia berfirman : "Dari seluruh penjuru bumi - sehingga sebagian dari mereka menghancurkan sebagian yang lain, dan sebagian dari mereka menawan terhadap sebagian yang lain". (Hadits ditakhrij oleh Muslim)
BARANG SIAPA YG SENANG UNT BERTEMU DG ALLAH MAKA ALLAH SENANG UNT BERTEMU DG-NYA:
bersabda : "Allah Yang Maha Mulia dan Maha Besar berfirman : "Apabila hamba-Ku senang bertemu dengan Ku, maka Aku senang untuk bertemu dengan-Nya, apabila ia benci bertemu dengan-Ku, maka Aku benci bertemu dengannya. (Hadits ditakhrij oleh Bukhari). Dari Ubaidah bin Ash Shamit ra. dari Nabi saw, beliau bersabda : "Barang siapa yang senang untuk bertemu dengan Allah, maka Allah senang untuk bertemu dengannya, dan barang siapa yang benci untuk bertemu dengan-Nya (Allah), maka Allah benci untuk bertemu dengannya". Aisyah atau sebagian isteri beliau berkata : "Sesungguhnya kami tidak senang kematian". Beliau bersabda : "Bukan begitu, tetapi seorang Mu'min apabila kedatangan maut (mati) diberi khabar gembira dengan keridhaan dan kemurahan Allah, sehingga tidak ada sesuatu yang lebih disukai dari pada apa yang dihadapinya, maka ia senang bertemu dengan Allah dan Allah senang bertemu dengannya. Dan sesungguhnya orang-orang katir, apabila kedatangan maut diberi khabar gembira dengan azab dan siksaan Allah, maka tidak ada sesuatu yang lebih dibenci dari pada apa yang dihadapinya. Ia tidak senang bertemu dengan Allah dan Allah tidak senang bertemu dengannya". (Hadits ditakhrij oleh Bukhari). Dari Nabi saw, beliau bersabda : "Barang siapa yang senang bertemu dengan Allah, maka Allah senang bertemu dengannya, dan barang siapa yang benci bertemu dengan Allah, maka Allah benci bertemu dengannya". (Hadits ditakhrij oleh Bukhari). Dari Aisyah ra., ia berkata : Rasulullah saw. bersabda : "Barang siapa yang senang bertemu dengan Allah maka Allah senang bertemu dengannva, dan barang siapa yang benci bertemu dengan Allah, maka Allah benci bertemu dengannya . Sedang mati adalah sebelum bertemu dengan Allah". (Hadits ditakhrij oleh Muslim). Dari Aisyah ra., ia berkata : Rasulullah saw. bersabda : "Barang siapa yang senang bertemu dengan Allah, maka Allah senang bertemu dengannya. Dan barang siapa yang benci bertemu dengan Allah maka Allah benci bertemu dengannya. Saya berkata : "Wahai Nabi Allah, apakah benci mati itu ? "Masing-masing dari kami membenci mati". Beliau bersabda : "Bukanlah demikian, tetapi orang Mu'min apabila diberi khabar gembira dengan rahmat dan keridhaan Allah serta surga-Nya, maka ia senang bertemu dengan Allah, dan A'lah senang bertemu dengannya, dan sesungguhnya orang kafir apabila diberi khabar gembira dengan siksa Allah dan kemurkaan-Nya, maka ia benci bertemu dengan Allah dan Allah benci bertemu dengannya". (Hadits ditakhrij oleh Muslim). Dari Abu Hurairah ra., ia berkata : Rasulullah saw bersabda : "Barang siapa yang senang bertemu dengan Allah, maka Allah senang bertemu dengannya, dan barang siapa yang benci bertemu dengan Allah, maka Allah benci bertemu dengannya". Syuraih berkata : Saya datang kepada Aisyah ra. saya berkata : "Wahai Ummul Mu'minin, saya mendengar Abu Hurairah menyebutkan sebuah hadits dari Rasulullah saw., jika demikian, kami telah binasa". Aisyah berkata : "Sesungguhnya orang yang binasa adalah orang yang binasa dengan sabda Rasulullah saw Apakah itu ?". Ia berkata : Rasulullah saw bersabda : "Barang siapa yang senang bertemu dengan Allah maka Allah senang bertemu dengannya. Dan barang siapa yang benci bertemu dengan Allah, maka Allah benci bertemu dengannya. Tidak seorang pun diantara kami melainkan ia benci kematian". Aisyah bekata : Rasulullah saw telah menyabadakannya ; Bukan seperti pendapatmu tetapi apabila penglihatan telah membalik, dada telah kembang kempis, kulit telah menggigil, dan jari-jari telah menggenggam, ketika itulah .... "Barang siapa yang senang bertemu dengan Allah maka Allah senang bertemu dengannya. Dan barang siapa benci bertemu dengan Allah maka Allah benci bertemu dengannya". (Hadits ditakhrij oleh Muslim). Dari Abu Hurairah ra. bahwasanya Rasulullah saw. bersabda : "Allah Yang Maha Suci dan Maha Tinggi berfirman : "Apabila hamba-Ku senang bertemu dengan Ku, maka Aku senang bertemu dengan-Nya, dan jika ia benci bertemu dengan-Ku, maka Aku benci bertemu dengannya". (Hadits ditakhrij oleh Malik).
BESOK DIHARI QIYAMAT AKAN DIKATAKAN KPD ADAM : "KELUARKAN KETURUNANMU YG MASUK NERAKA":
Dari Abu Said Al Khudri ra., ia berkata : Nabi saw bersabda : "Allah Yang Maha Mulia dan Maha Besar berfirman pada hari Qiyamat : "Wahai Adam". Adam lalu menjawab : "Ya", wahai Tuhan kami", dan Adam dipanggil dengan suara : "Sesungguhnya Allah memerintahkan kamu untuk mengeluarkan utusan dari keturunanmu ke neraka". Ia menjawab: "Wahai Tuhanku, berapa utusan keneraka itu ?" Dia berfirman : "Dari setiap seribu Aku kira sembilan ratus sembilan puluh sembilan orang, ketika itu orang yang hamil melahirkan kandungannya dan anak menjadi beruban, kamu melihat orang-orang itu mabuk, namun (sebenarnya) mereka tidak mabuk tetapi siksa Allah itu amat hebat, dimana hal itu menyempitkan manusia sehingga wajah-wajah mereka berubah. Nabi saw bersabda : "Dari Ya'juj dan Ma'juj sembilan ratus sembilan puluh sembilan dan dari kamu seorang, kemudian kamu dikalangan manusia seperti rambut hitam dilambung lembu putih atau seperti rambut putih di lambung lembu hitam. Dan sungguh aku berharap kamu menjadi seperempat penghuni syorga". Maka kami bertakbir. Kemudian "sepertiga" penghuni syorga, maka kami bertakbir, kemudian "Separoh" penghuni syorga", maka kami bertakbir". Abu Usamah berkata dari Al A'masy, kamu lihat manusia itu mabuk, namun mereka tidaklah mabuk". Beliau bersabda : "Dari setiap seribu orang sembilan ratus sembilan puluh sembilan orang". (Hadits ditakhrij oleh Bukhari).
BERDIRINYA HAMBA DI HADAPAN TUHAN PADA HARI QIYAMAT & PARA NABI DITANYA TENTANG TABLIGH:
Dari Adi bin Hatim ra., ia berkata : Dulu saya disisi Rasulullah saw kemudian datanglah dua orang laki-laki : Salah satunya mengadukan kemiskinan dan yang lain mengadukan penyamun. Maka Rasulullah saw bersabda : "Adapun penyamun, sesungguhnya datang kepadamu hanya sedikit, sehingga keluarlah kafilah ke Makkah tanpa penjaga. Dan kemiskinan, maka sesungguhnya Qiyamat itu tidak terjadi sehingga seseorang diantaramu mengedarkan sedekahnya, ia tidak mendapati orang yang mau menerima sedekahnya itu. Kemudian sungguh seseorang diantaramu berdiri dihadapan Allah, yang diantaranya dan diantara Tuhan tidak ada tabir dan tidak ada penterjemah yang menterjemahkannya. Kemudian sungguh Dia berfirman kepadanya : "Tidakkah aku memberikan harta kepadamu ?" Maka sungguh ia menjawab : "Ya". Lalu sungguh Tuhan berfirman lagi : "Tidakkah diutus kepadamu seorang Rasul ?" Maka sungguh dia menjawab : "Ya". Kemudian dia melihat ke kekanannya, maka dia tidak melihatnya kecuali api. Lalu ia melihat ke kirinya, maka dia tidak melihatnya kecuali api, maka hendaklah seseorang diantaramu takut kepada neraka walaupun dengan separuh kurma, dan jika dia tidak mendapati, maka dengan kata­kata yang baik". (Hadits ditakhrij oleh Bukhari). Dari Shafwan bin Muhriz, ia berkata : "Ketika Ibnu Umar sedang thawaf, tiba-tiba datanglah seorang lelaki, lalu berkata : "Wahai ayah Abdur Rahman, atau ia berkata "Wahai Ibnu Umar, apakah engkau mendengar Nabi saw tentang percakapan ?". Maka Ibnu Umar menjawab : "Saya mendengar Nabi saw bersabda : "Orang mu'min dekat dari TuhanNya - Dan Hisyam berkata : orang mu'min dekat yakni dari Tuhannya, sehingga Dia meletakkan lambung Nya atasnya, lalu ia mengakui dosa-dosanya : "(Tuhan berfirman) : Mengakui". Ia berkata : "Tuhan, saya mengakuinya", dua kali. Tuhan berfirman : "Aku menutupi dosa-dosa itu di dunia, dan hari ini Aku mengampuninya”, Kemudian dilipat lembaran (catatan) kebaikan-kebaikannya, adapun orang-orang lain - atau orang-orang kafir, mereka itu dipanggil diatas para saksi yaitu: 'HA-ULA-ILLADZIINA KADZABUU ‘ALLA RABBI­HIMALAA LA’NATULLAAHI ‘ALAZHZHAALIMIIN" (Orang-orang inilah yang telah berdusta terhadap Tuhan mereka. Ingatlah la'nat Allah (ditimpakan) atas orang-orang yang zhalim). (Hud : 18). (Hadits ditakharij oleh Bukhari).
DORONGAN UNTUK MENGERJAKAN KEUTAMAAN & LARANGAN DARI MELAKUKAN KEHINAAN:
Dari Rib'i bin Hirasy bahwasanya Hudzaifah ra. bercerita kepada mereka : "Rasulullah saw. bersabda : Malaikat menemui Ruh seseorang sebelummu, mereka bertanya : "Tahukah kamu, apakah kamu mengamalkan kebaikan barang sedikit ?". Ia menjawab : "Tidak". Mereka berkata : "Ingat-ingatlah !". Ia berkata : "Saya menghutangi manusia, lalu saya menyuruh bujang-bujangku untuk memberi tangguh kepada orang-orang yang sulit dan memaafkan orang yang dalam kemudahan". Beliau bersabda : "Allah Yang Maha Mulia dan Maha Besar berfirman : "Maafkanlah dia !". (Hadits ditakhrij oleh Muslim). Dari Hudzaifah ra., ia berkata : "Allah mendatangi salah seorang hambaNya yang telah diberiNya harta". Lalu Dia berfirman kepadanya: "Apakah yang kamu kerjakan di dunia ? ". Ia berkata : "Allah tidak menyembunyikan pembicaraan". Ia menjawab : "Wahai Tuhanku, Engkau memberikan harta Mu kepadaku, lalu saya berjual beli kepada manusia, termasuk peri laku saya adalah memaafkan. Aku memudahkan kepada orang yang kaya dan memberi tangguh kepapa orang yang sedang dalam kesulitan'. Maka Allah Yang Maha Mulia dan Maha Besar berfirman : "Maafkanlah hamba-Ku". Uqbah bin Amir Al Juhanni dan Abu Mas'ud al Anshari berkata : "Demikianlah saya mendengarnya dari mulut Rasulullah saw". Dari Abu Hurairah ra., ia berkata : Rasulullah saw bersabda : "Pada hari Qiyamat Allah berfirman : "Di manakah orang­orang yang senang kepada kebesaran Ku ?", pada hari ini Aku menaunginya dalam naunganKu, pada hari tidak ada naungan selain naungan Ku". (HR. Muslim). Dari Abu Hurairah ra. dari Nabi saw. bahwasanya ada seseorang meninjau saudaranva di desa lain. Maka Allah mengintaikan Malaikat di jalannya dengan bertanya : "Mau kemanakah kamu?". Ia menjawab : "Saya mau (pergi) kepada saudaraku di desa ini'. Malaikat bertanya : "Apakah ada kenikmatan yang kamu peroleh ?". Ia menjawab : "Tidak hanya saya mencintainya karena Allah Yang Maha Mulia dan Maha Besar". Malaikat berkata : "Sesungguhnya aku utusan Allah kepadamu, karena Allah telah mencintaimu sebagaimana kamu mencintainya karena Allah". Dari Mu'adz bin Jabal ra., ia berkata : Saya mendengar Rasulullah saw bersabda : "Allah Yang Maha Suci dan Maha Tinggi berfirman : "Pastilah kecintaan Ku bagi orang-orang yang cinta karena Ku, orang-orang yang duduk karena Aku, orang-orang yang berkunjung karena Aku, dan orang-orang yang memberi karena Aku". (Hadits ditakhrij oleh Malik). Dari Abu Hurairah ra., ia berkata : Rasulullah saw bersabda : "Sesungguhnya Allah Yang Maha Mulia dan Maha Besar berfirman pada hari Qiyamat : "Wahai anak Adam, Aku sakit namun kamu tidak menjenguk Ku". Ia berkata : "Wahai Tuhan saya, bagaimana saya menjenguk Mu sedang Engkau adalah Tuhan semesta alam ?". Dia berfirman : "Tidakkah kamu mengetahui bahwa hambaKu Fulan sakit, namun kamu tidak menjenguknya ?, Tidakkah kamu mengetahui, seandainya kamu menjenguknya niscaya kamu mendapati Aku di sisi nya. Wahai anak Adam Aku minta makan kepadamu namun kamu tidak memberi makan kepadaKu". Ia berkata : "Wahai Tuhan saya, bagaimanakah saya memberi makan kepadaMu, sedangkan Engkau Tuhan semesta alam ?". Allah berfirman : "Tidakkah kamu mengetahui bahwasanya hambaKu si Fulan minta makan kepadamu, tetapi kamu tidaklah memberi makan kepadanya ? Apakah kamu tidak mengetahui bahwasanya seandainya kamu memberi makan kepadanya, niscaya kamu mendapatkannya di sisi Ku ? Wahai anak Adam, Aku minta minum kepadamu, tapi kamu tidak memberi minum kepada Ku". Ia berkata : "Bagaimanakah saya memberi minum kepada Mu sedang kamu adalah Tuhan alam semesta ?". Allah berfirman : "Hamba Ku si Fulan minta minum kepadamu, tetapi kamu tidak memberinya minum, niscaya kamu mendapatinya di sisi Ku". (Hadits ditakhrij oleh Muslim). Dari Abu Dzar ra. dari Nabi saw. dalam hal yang diriwayatkan dari Allah Yang Maha Suci dan Maha Tinggi bahwasanya Dia berfirman: "Wahai hamba Ku, sesung­guhnya Aku mengharamkan kezhaliman atas diriKu dan zhalim itu Aku haramkan di antara kalian, maka janganlah kalian zhalim menzhalimi. Wahai hambaKu, masing-masing dari kamu itu sesat kecuali orang yang Aku beri petunjuk kepadamu. Wahai hambaKu, masing-masing dari kamu itu lapar kecuali orang yang Aku beri makan, mintalah makan kepadaKu, maka Aku memberi makan kepadamu. Wahai hambaKu, masing-masing dari kamu itu telanjang, kecuali orang yang Aku beri pakaian, mintalah pakaian kepadaKu maka Aku memberi pakaian. Wahai hambaKu, sesung­guhnya kamu bersalah siang dan malam, sedang Aku mengampuni seluruh dosa, mintalah ampun kepadaKu, maka Aku mengampunimu. Wahai hambaKu, sesung­guhnya kamu tidak akan terhindar dari kemadharatan Ku, maka berlindunglah dari kemadharatan Ku dan kamu tidak akan memperoleh kemanfa'atan-Ku maka mohonlah kemanfaatan kepadaKu. Wahai hambaKu seandainya or­ang yang pertama dan terakhir dari kamu, jin dan manusia dari kalanganmu itu berada pada hati seseorang yang paling taqwa dari padamu, hal itu tidak menambah kerajaanKu sedikit juapun. Wahai hambaKu, seandainya orang yang awal dan terkemudian dari padamu, manusia dan jin itu ada pada orang yang paling jahat dari padamu niscaya tidaklah berkurang dari kerajaanKu barang sedikit juapun. Wahai hambaKu, seandainya orang yang pertama dan terkemudian, manusia dan jin di kalanganmu berdiri di satu bukit lalu minta kepadaKu, dan Aku beri setiap or­ang akan permintaannya, maka hal itu tidak mengurangi apa yang ada di sisi Ku melainkan seperti berkurangnya air laut apabila dimasukkan jarum kepadanya. Wahai hambaKu, itu amal-amalmu, Aku hitung semuanya untukmu, kemudian Aku sempurnakan bagimu. Barangsiap yang mendapatkan kebaikan maka pujilah Allah, dan barangsiapa yang mendapati selain itu maka janganlah mencela selain dirinya". (Hadits ditakhrij oleh Muslim). Dari Abu Dzar ra., ia berkata : Rasulullah saw bersabda Allah Ta'ala berfirman : "Wahai hambaKu, masing-masing dari kamu itu sesat, kecuali orang yang Aku beri petunjuk, mintalah petunjuk maka Aku akan memberimu petunjuk. Masing-masing dari kamu itu fakir kecuali orang yang Aku beri kekayaan, mintalah kepadaKu maka Aku akan memberimu. Masing-masing dari kamu berdosa kecuali orang yang Aku ampuni. Barangsiapa di antaramu yang mengetahui bahwa Aku mempunyai kekuasaan untuk mengampuni, lalu ia minta ampun kepadaKu, maka Aku mengampuninya dan Aku tidak mengindahkan (kesalahan itu). Seandainya orang yang pertama dan terkemudian dari padamu, yang hidup dan mati dari padamu, basah dan keringmu itu terkumpul pada hati orang yang paling taqwa dari hamba Ku, maka hal itu tidak menambah kerajaan Ku sesayap nyamuk. Dan seandainya orang yang pertama dan terakhir dari padamu, yang hidup dan mati dari padamu, basah dan keringmu berkumpul pada satu padang lalu setiap orang dari padamu minta apa yang diangan­angankannya, dan Aku memberi setiap orang yang minta itu akan permintaanya maka hal itu tidak mengurangi kerajaan Ku, kecuali seperti seandainya salah seorang di antaramu melewati lautan lalu memasukkan jarum di dalamnya, kemudian jarum itu di tariknya. Demikian itu karena Aku Maha Pemurah dan Dermawan, Aku berbuat apa yang Aku kehendaki, pemberianKu adalah satu perkataan, dan siksaan Ku adalah satu perkataan, karena urusanKu adalah apabila Aku menghendaki sesuatu maka Aku ucapkan : "Jadilah, maka sesuatu itupun menjadi ada". (Hadits ditakhrij oleh Abu Isa At Tirmidzi). Dari Abu Hurairah ra., ia berkata : "Rasulullah saw. bersabda : "Allah Yang Maha Mulia dan Maha Besar berfirman : "Sombong itu selendang Ku dan kebesaran itu sarung Ku, barangsiapa yang melawan Ku dalam salah satunya maka ia Aku lemparkan ke dalam neraka". (Hadits ditakhrij oleh Abu Dawud).
DIMUDAHKAN BACAAN AL QUR'AN:
Dari Ubay bin Ka'ab ra. bahwasanya Rasulullah saw. berada di Bani Ghifar, datanglah Jibril as. berkata : "Sesungguhnya Allah Yang Maha Mulia dan Maha Besar menyuruh engkau untuk membacakan Al Qur'an kepada umatmu atas satu huruf (Qira'at). Beliau bersabda : "Aku memohon kepada Allah akan maaf dan ampunan-Nya, karena sesungguhnya umatku tidak mampu atas yang demikian itu". Jibril datang yang kedua kalinya dan berkata : "Sesungguhnya Allah Yang Maha Mulia dan Maha Besar menyuruh engkau agar membacakan Al Qur'an kepada umatmu atas dua huruf (Qira'at)". Beliau bersabda : "Aku mohon kepada Allah akan ma'af dan ampunan-Nya, karena sungguh umatku tidak mampu atas yang demikian itu". Kemudian Jibril datang pada beliau untuk yang ketiga kalinya, lalu berkata : "Sesungguhnya Allah Yang Maha Mulia dan Maha Besar memerintahkan engkau untuk membacakan Al Qur'an kepada umatmu atas tiga huruf (Qira'at). Beliau bersabda : "Sesungguhnya umatku tidak mampu atas yang demikian itu". Kemudian Jibril datang kepada beliau yang keempat kalinya, lalu ia berkata : "Sesungguhnya Allah Yang Maha Mulia dan Maha Besar memerintahkan engkau untuk membacakan Al Qur'an kepada umatmu atas tujuh huruf (Qira'ah), huruf (Qira'ah) manapun (dari tujuh itu) yang mereka baca maka mereka telah betul". (Hadits ditakhrij oleh An Nasa'i.)
DIKUMPULKANNYA MAKHLUQ DENGAN KETAKUTANNYA:
Dari Ibnu Abbas ra. dari Nabi saw, beliau bersabda : "Sesungguhnya kamu dikumpulkan dengan kaki terbuka, telanjang dan tidak berkhitan. Kemudian beliau membaca : "Sebagaimana Kami telah memulai penciptaan pertama, begitulah Kami akan mengulanginya, itulah suatu janji yang pasti Kami tepati". Orang yang pertama kali diberi pakaian pada hari qiamat adalah Ibrahim as. sesungguhnya beberapa shahabatku dituntut sebagai golongan kiri, maka aku katakan : "Shahabatku, shahabatku, lalu dikatakan : "Sesungguhnya mereka senantiasa berbalik atas tumit mereka sejak kamu berpisah dengan mereka". Maka aku katakan sebagaimana yang dikatakan oleh hamba yang shalih : "Dan aku menjadi saksi terhadap mereka selama aku berada diantara mereka ... sampai firman Allah. Sesungguhnya Engkaulah Maha Kuasa Lagi Maha Bijaksana". (Hadits ditakhrij oleh Bukhari).
DIKUMPULKANNYA HAMBA & MEREKA DISERU OLEH TUHAN:
Dari Ibnu Unais ra., ia berkata : Saya mendengar Rasulullah saw bersabda : Allah mengumpulkan hamba-hamba, lalu Allah memanggil mereka dengan suara yang didengar oleh orang yang jauh sebagaimana yang didengar oleh orang yang dekat : "Akulah Maha Raja, Akulah yang memberi balasan". (Hadits ditakhrij oleh Bukhari).
FIRMAN ALLAH KEPADA RAHIM:
Dari Abu Hurairah ra. dari Nabi saw., beliau bersabda : "Allah menciptakan makhluq, ketika selesai dari padanya rahim berdiri lalu memegangi ikat pinggang Allah Yang Maha Pemurah. Allah berfirman kepadanya : "Jangan". Ia menjawab : "Ini adalah tempat orang yang berlindung kepadaMu dari memutuskan". Allah berfirman : "Tidakkah kamu rela, Aku menyambung orang yang menyambungmu, dan Aku memutuskan orang yang memutuskanmu?". Ia berkata "Ya, wahai Tuhanku". Allah berfirman : "Itulah untukmu". Abu Hurairah berkata : Bacalah jika kamu mau : "FAHAL ASAITUM IN TAWALLAITUM AN TUF­SIDUU FIL ARDLI WATUQATHTHI-'UU ARHAA­MAKUM" (Maka apakah kiranya jika kamu berkuasa kamu akan membuat kerusakan di muka bumi dan memutuskan hubungan kekeluargaan?) (Muhammad : 22). (Hadits ditakhrij oleh Bukhari). Dari Abdur Rahman bin Auf ra., ia berkata : Saya mendengar Rasulullah saw bersabda : Allah berfirman : "Akulah Allah, Akulah Yang Maha Pemurah, Aku menciptakan rahim (persaudaraan) dan Aku pecahkan dari namaKu, barangsiapa yang menyambungnya maka Aku menyambung orang itu, dan barangsiapa yang memutuskannya maka Aku putuskan dia". (Hadits ditakhrij oleh Tirmidzi). Dari Abdur Rahman bin Auf ra., ia berkata : Saya mendengar Rasulullah saw. bersabda : Allah berfirman : Akulah Yang Maha Pemurah, dan dia adalah rahim (persaudaraan) aku ambilkan namanya dari namaKu. Barangsiapa yang manyambungnya maka Aku menyambungnya, dan barangsiapa yang memutuskannya maka Aku putuskan ia". (Hadits ditakhrij oleh Abu Dawud).
FIRMAN ALLAH : APAKAH MEREKA TERTIPU DENGANKU ? ATAU MEREKA BERANI TERHADAPKU:
Dari Abu Hurairah ra., ia berkata : Rasulullah saw. bersabda : "Di akhir masa akan keluar beberapa orang yang mengambil keduniaan dengan Agama, mereka mengenakan kulit kambing kepada manusia karena halusnya. Lidah mereka lebih manis dari pada gula, namun hati mereka seperti hati serigala. Allah Yang Maha Mulia dan Maha Besar berfirman : "Apakah mereka tertipu dengan Ku, ataukah mereka berani terhadap-Ku ? Demi Aku, Aku bersumpah, sungguh akan Aku bangkitkan fitnah kepada mereka dari kalangan mereka, yang meninggalkan kebingungan kepada orang yang penyantun dari mereka". (Hadits ditakhrij oleh Tirmidzi). Dari Abdullah bin Umar, Nabi saw. bersabda : "Sesung­guhnya Allah berfirman : "Sungguh Aku telah menciptakan makhluk, yang mana lidah mereka lebih manis dari pada madu dan hati mereka lebih pahit dari pada pahitan. Demi Aku, Aku bersumpah akan Aku pastikan fitnah bagi mereka yang meninggalkan kebingungan bagi orang yang penyantun di antara mereka. Tertipulah mereka denganKu? ataukah mereka berani terhadapKu ?" (Hadits ditakhrij oleh Tirmidzi). Dari Anas bin Malik ra. bahwasanya Rasulullah saw. membaca ayat : "Huwa Ahlut Taqwa wa Ahlul maghfirah". Beliau bersabda : Allah Yang Maha Mulia dan Maha Besar berfirman : "Aku layak untuk tempat bertaqwa, maka janganlah menjadikan Tuhan lain bersamaKu, maka barangsiapa yang menjaga untuk tidak menjadikan Tuhan lain bersamaKu maka Aku layak untuk memberi ampun kepadanya". (Hadits ditakhrij oleh Ibnu Majah).
FIRMAN ALLAH KEPADA PENGHUNI SORGA:
Dari Atha' bin Yasar dari Abu Sa'id Al Khudri ra., ia berkata : "Rasulullah saw. bersabda : "Sesungguhnya Allah berfirman kepada penghuni sorga : "Wahai penghuni sorga". Mereka menjawab : "Kami perkenankan panggilan Mu, dan kebahagian Mu, wahai Tuhan kami". Tuhan berfirman : "Apakah kalian ridha ?" Mereka menjawab : "Mengapa kami tidak ridha, sedangkan Engkau telah memberikan kepada kami sesuatu yang tidak diberikan kepada seseorang dari makhluk Mu ?" Tuhan berfirman : "Aku memberikan kepadamu yang lebih utama dari itu". Mereka berkata : "Wahai Tuhan, apakah yang lebih utama dari itu?". Tuhan berfirman : "Aku tempatkan keridhaan Ku atasmu, Aku tidak murka kepadamu selamanya". (Hadits ditakhirj oleh Bukhari).
HUSNUZH ZHAN (BAIK SANGKA) KEPADA ALLAH TA'ALA:
Dari Abu Hurairah ra., ia berkata : Nabi saw. bersabda : "Allah Ta'ala berfirman : "Aku menurut sangkaan hambaKu kepadaKu, dan Aku bersamanya apabila ia ingat kepadaKu. Jika ia ingat kepadaKu dalam dirinya maka Aku mengingatnya dalam diriKu. Jika ia ingat kepadaKu dalam kelompok orang-orang yang lebih baik dari kelompok mereka. Jika ia mendekat kepadaKu sejengkal maka Aku mendekat kepadanya sehasta. jika ia mendekat kepadaKu sehasta maka Aku mendekat kepadanya sedepa. Jika ia datang kepadaKu dengan berjalan maka Aku datang kepadanya dengan berlari-lari kecil". (Hadits ditakhrij oleh Bukhari). Dari Abu Hurairah ra., ia berkata : Rasulullah saw bersabda : "Sesungguhnya Allah berfirman : "Aku menurut dugaan hambaKu kepadaKu, dan Aku bersamanya apabila ia ingat kepadaKu. (Hadits ditakhrij oleh Turmidzi). Dari Abu Hurairah ra., ia berkata : Rasulullah saw. bersabda : Allah swt. berfirman : "Aku menurut sangkaan hambaKu kepadaKu, dan Aku bersamanya ketika ia mengingatKu. Jika ia mengingatKu dalam dirinya maka Aku mengingatnya dalam diriKu. Jika ia mengingatKu dalam kelompok orang-orang yang lebih baik dari padanya. Jika ia mendekat kepadaKu sejengkal maka Aku mendekat kepadanya sehasta. Jika ia mendekat kepadaKu sehasta, maka Aku mendekat kepadanya sedepa. Jika ia datang kepadaKu dengan berjalan maka Aku datang kepadanya dengan berlari-lari kecil". (Hadits ditakhrij oleh At Turmidzi). Dari Abu Hurairah ra., dari Nabi saw, bersabda : "Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla berfirman : "Aku bersama hambaKu apabila ia ingat kepadaKu dan kedua bibirnya bergerak (mengucapkan dzikir) kepadaKu". (Hadits ditakhrij oleh Ibnu Majah). Dari Abu Hurairah ra., ia berkata : Rasuulullah saw. bersabda : "Allah swt. berfirman : "Aku menurut sangkaan hambaKu kepadaKu, dan Aku bersamanya ketika ia mengingatKu. Jika ia ingat kepadaKu dalam dirinya maka Aku ingat kepadanya dalam diriKu. Jika ia ingat kepadaKu dalam kelompok orang banyak maka Aku mengingatnya dalam kelompok yang lebih baik dari padanya. Jika ia mendekat kepadaKu sejengkal, maka Aku mendekat kepadanya sehasta. Jika ia datang kepadaKu dengan berjalan maka Aku datang kepadanya dengan berlari-lari kecil''. (Hadits ditakhrij oleh Ibnu Majah).
INFAQ & KEUTAMAANNYA:
Dari Abu Hurairah ra. sesungguhnya Rasulullah saw. bersabda : Allah berfirman : "Wahai anak Adam belanjakanlah, maka Aku akan memberi belanja kepadamu". (Hadits ditakhrij olah Bukhari). Dari Abu Hurairah ra. sesungguhnya Rasulullah saw. bersabda : Allah Yang Maha Mulia dan Maha Besar berfirman : "Belanjakanlah maka Aku memberi belanja kepadamu". Beliau bersabda : "Tangan Allah itu penuh, tidak terkurangi oleh nafkah, terus memberi siang dan malam". Beliau bersabda : "Tahukah kaliari sesuatu yang sudah di nafkahkanNya sejak Dia menciptakan langit dan bumi, sesungguhnya apa yang di tanganNya tidaklah berkurang, pada waktu itu singgasanaNya di atas air dan ditanganNya memegang timbangan (mizan)". (Hadits ditakhrij oleh Bukhari). Dari Abu Hurairah ra. sampai kepada Nabi saw, beliau bersabda: "Allah Yang Maha Suci dan Maha Tinggi berfirman : "Wahai anak Adam, berikanlah nafkah maka Aku beri nafkah atasmu". Beliau bersabda : "Tangan Kanan Allah itu penuh, banyak memberi di siang dan malam hari, dan tidak kurang sedikit pun karenanya". (Hadits ditakhrij oleh Bukhari). Dari Anas bin Malik ra. dari Nabi saw, beliau bersabda : "Ketika Allah menciptakan bumi, bumi itu goyang, maka Dia menciptakan gunung-gunung, lalu bumi itu menjadi tetap (tidak bergoyang). Maka Malaikat heran terhadap kehebatan gunung, mereka bertanya : "Wahai Tuhanku, adakah makhlukMu yang lebih hebat dari pada gunung ?" Dia berfirman: "Ya, besi". Mereka bertanya : "Wahai TuhanKu, adakah makhlukMu yang lebih hebat dari pada besi ?" Dia berfirman : "Ya, api". Mereka bertanya : "Wahai TuhanKu, adakah makhlukMu yang lebih hebat dari pada api ?" Dia berfirman : "Ya, air". Mereka bertanya : "Wahai TuhanKu, adakah makhlukMu yang lebih hebat dari pada air. ?" Dia berfirman : "Ya, angin". Mereka bertanya : "Wahai TuhanKu, adakah dari makhlukMu yang lebih hebat dari pada angin ?"Dia berfirman : "Ya, anak Adam yang tangan kanannya mensedekahkan sesuatu dengan tersembunyi dari tangan kirinya". (Hadits ditakhrij oleh Tirmidzi).
IKHLAS DALAM BERAMAL, CELAAN RIA & MENINGGALKAN NAHI MUNGKAR:
Dari Abu Hurairah ra., ia berkata : "Rasulullah saw. bersabda : "Allah Yang Maha Mulia dan Maha Besar berfirman : "Aku adalah penyekutu yang paling tidak membutuhkan sekutu, barang siapa yang beramal suatu amal di dalamnya ia mensekutukan kepada selain Ku, maka Aku meninggalkannya dan sekutunya". (Hadits ditakhrij oleh Muslim). Dari Abu Hurairah ra. bahwasanya Rasulullah saw. bersabda : "Allah Yang Maha Mulia dan Maha Besar berfirman : "Aku adalah penyekutu yang paling tidak membutuhkan sekutu, barang siapa yang beramal sesuatu amal ia mensekutukan kepada selainKu, maka Aku terlepas dari padanya, amal itu untuk sesuatu yang ia sekutukan". (Hadits ditakhrij oleh Ibnu Majah). Dari Abi Sa'id bin Abu Fadhalah ra., ia berkata : Rasulullah saw bersabda : "Apabila Allah mengumpulkan orang-orang yang terdahulu dan terkemudian pada hari Qiyamat, suatu hari yang tidak diragukan lagi, maka berserulah penyeru : "Barang siapa yang mensekutukan dalam amal yang dikerjakannya karena Allah maka mintalah pahalanya kepada selain Allah, karena Allah itu penyekutu yang paling tidak membutuhkan sekutu".
KEUTAMAAN DZIKIR & KALIMAH TAUHID:
Dari Abu Hurairah ra., ia berkata : Ra;uluilah saw bersabda : "Sesungguhnya Allah mempunyai malaikat yang mondar mandir di jalan mencari ahli dzikir. Apabila mereka mendapat kaum yang sedang berdzikir kepada Allah mereka memanggil-manggil : "Marilah kepada keperluanmu". Beliau bersabda : "Malaikat itu mengitari dengan sayap mereka ke langit dunia. Beliau bersabda : Tuhan mereka berfirman pada hal Dia lebih mengetahui tentang mereka : "Apakah yang diucapkan oleh para hambaKu?". Beliau bersabda : Malaikat menjawab : "Mereka sedang me Maha Sucikan Mu, me Maha Besarkan Mu, memujiMu dan me Maha Muliakan Mu". Tuhan berfirman : "Apakah mereka melihat Ku?". Beliau bersabda : "Mereka menjawab : "Tidak, demi Allah mereka tidak melihatMu". Beliau bersabda : "Tuhan berfirman : "Bagaimana seandainya mereka melihatKu?". Beliau bersabda : "Mereka menjawab: "Seandainya mereka melihatMu, niscaya mereka lebih beribadah kepadaMu, lebih memuliakan, lebih memuji dan lebih mensucikanMu". Beliau bersabda : Tuhan berfirman : "Apakah yang mereka pinta kepadaKu?". Beliau bersabda : "Mereka meminta surga kepada Mu". Beliau bersabda : "Mereka menjawab : "Apakah mereka melihatnya?" Beliau bersabda : Malaikat menjawab : "Tidak, demi Allah mereka tidak melihatnya". Tuhan berfirman : "Bagaimanakah seandainya mereka melihatnya ?". Beliau bersabda : "Mereka menjawab : "Seandainya mereka melihatnya, niscaya mereka lebih loba terhadapnya, lebih meminta dan lebih gemar terhadapnya". Tuhan berfirman : "Terhadap apa mereka berlindung ?". Beliau bersabda : Malaikat menjawab : "Dari neraka". Beliau bersabda : Tuhan berfirman: "Apakah mereka melihatnya ?". Beliau bersabda : "Mereka menjawab : "Tidak, demi Allah wahai Tuhan, mereka tidak melihatnya". Beliau bersabda : Tuhan berfirman : "Bagaimanakah seandainya mereka melihatnya ?". Beliau bersabda" : Mereka menjawab : "Seandainya mereka melihatnya, niscaya mereka lebih sangat lari dan sangat takut". Beliau bersabda : "Tuhan berfirman : "Aku persaksikan kepadamu bahwa Aku telah mengampuni mereka". Beliau bersabda : "Salah satu malaikat berkata: "Diantara mereka ada Fulan yang bukan dari golongan mereka. Kedatanganya hanya karena ada keperluan". Tuhan berfirman : "Mereka teman-teman duduk, dimana orang yang duduk bersama mereka tidak celaka". (HR. Bukhari) Dari Abu Hurairah ra. dan Abu Said Al Khudri ra. berkata : Rasulullah saw. bersabda : "Sesungguhnya Allah mempunyai malaikat yang berkelana di bumi sebagai tambahan dari para pencatat manusia. Apabila mereka menjumpai kaum yang berdzikir kepada Allah, mereka memanggil-manggil : "Marilah kepada tujuanmu". Malaikat berdatangan, dan mengitari mereka kelangit dunia. Allah berfirman : "Kalian tinggalkan hamba-hamba Ku sedang mengerjakan apa ?". Mereka menjawab : "Kami tinggalkan mereka sedang memujiMu, memuliakan Mu dan berdzikir kepadaMu". Beliau menjawab : Dia berfirman " "Apakah mereka melihat Aku ?". Mereka menjawab : "Tidak". Dia berfirman : "Bagaimanakah seandainya mereka melihat Aku ?". Beliau bersabda : Mereka menjawab : "Seandainya mereka melihat Mu niscaya mereka lebih memujiMu, lebih memuliakan Mu dan lebih berdzikir kepadaMu". Beliau bersabda : Dia berfirman : "Apakah yang mereka inginkan ?" Beliau bersabda : "Mereka berkata : "Mereka memohon surga". Beliau bersabda: "Dia berfirman : "Apakah mereka melihatnya ?". Beliau bersabda : "Dia berfirman : "Bagaimanakah seandainya mereka melihatnya ?". Beliau bersabda : "Mereka menjawab : "Seandainya mereka melihatnva niscaya mereka lebih meminta dan loba atasnya". Beliau bersabda : "Dari apakah mereka berlindung ?" Mereka menjawab : "Seandainya mereka melihatnya niscaya mereka lebih lari, lebih takut dan lebih mohon perlindungan dari padanya". Beliau bersabda : Dia berfirman : "Sungguh Aku mempersaksikan kepadamu bahwa Aku mengampuni mereka". Mereka menjawab : "Sesungguhnya di kalangan mereka terhadap Fulan yang salah yang datang hanya karena keperluan". Dia berfirman : "Mereka adalah kaum yang teman duduknya tidak celaka". (HR. Tirmidzi). Dari Abu Ishaq dari Al Agharr Abu Muslim bahwasanya ia menyaksikan Abu Hurairah dan Abu Said Al Khudri ra., bahwasanya kedua orang itu menyaksikan Rasulullah bersabda : "Apabila hamba mengucapkan : 'LAA ILAAHA ILLALLAAH WALLAHU AKBAR " (Tidak ada Tuhan selain Allah dan Allah Maha Besar). Beliau bersabda : Allah yang Maha Mulia dan Maha Besar berfirman : "Benarlah hambaKu, tidak ada Tuhan selain Aku, dan Akulah Allah Maha Besar". Apabila hamba mengucapkan : 'LAA ILAAHA ILLALLAAH WAHDAH" (Tiada Tuhan selain Allah sendiri). Dia berfirman : "Benarlah hambaKu, tiada Tuhan selain Aku sendiri". Apabila hamba mengucapkan : 'LAA ILAAHA ILLALLAAH WAHDAHU LAA SYA­RIIKA LAH " (Tiada Tuhan selain Allah, sendirian tiada sekutu bagiNya). Dia berfirman : "Benarlah hamba-Ku, tiada Tuhan selain Aku, dan tidak ada sekutu bagiKu". Apabila hamba mengucapkan : 'LAA ILAAHA ILLALLAAHLAHUL MULKU WALA­HUL HAMDU" (Tiada Tuhan selain Allah, bagiNya kerajaan itu, dan bagiNya segala puji). Dia berfirman : Benarlah hambaKu, tiada Tuhan selain Aku, bagiKu kerajaan itu dan bagiKu segala puji". Apabila hamba mengucapkan : 'LAA ILAAHA ILLALLAAH WALAA HAULA WALAA QUWWATA ILLAA BILLAAH" (Tiada Tuhan selain Allah, dan tiada daya dan kekuatan melainkan pertolongan Allah) Dia berfirman : "Tiada Tuhan selain Aku, dan tiada daya dan kekuatan melainkan dengan pertolongan Ku". Abu Ishaq berkata : Kemudian Al Agharr mengatakan sesuatu yang tidak saya pahami. Ia Berkata : Lalu saya bertanya kepada Abu Ja'far : "Apakah yang ia ucapkan ?". Ia berkata : "Barang siapa yang pada waktu menjelang mati mengucapkan kalimat-kalimat itu maka ia tidak tersentuh neraka". (Hadits ditakhrij oleh Ibnu Majah). Dari Abdullah bin Umar ra., bahwasanya Rasulullah saw bercerita kepada mereka bahwa salah seorang hamba Allah mengucapkan : "YAA RABBI LAKAL HAMD U YANBAGHII LIJALAA­LI WAJHIKA WALI 'AZHIIMI SULTHAANIKlA" (Wahai Tuhanku, hanya bagimulah segala puji, sebagaimana seyogya dengan kebesaran DzatMu dan keagungan kekuasaanMu ), maka bersungguh-sungguhlah dua malaikat namun mereka tidak tahu bagaimana mencatatnya. Lalu keduanya naik ke langit dan berkata : "Wahai Tuhan kami, sesungguhnya hambaMu mengucapkan dzikir, kami tidak mengetahui bagaimana mencatatnya. Allah Yang Maha Mulia dan Maha Besar berfirman pada hal Dia lebih mengetahui terhadap apa yang dikatakan oleh hambaNya : "Apakah yang diucapkan hambaKu ?". Keduanya menjawab : "Bahwasanya ia mengucapkan : "Wahai Tuhanku, hanya bagiMu segala puji sebagaimana seyogya dengan kebesaran Dzat Mu dan keagungan kekuasaan Mu". Allah Yang Maha Mulia dan Maha Besar berfirman : "Tulislah seperti apa yang diucapkan oleh hamba-Ku, sehingga ia menjumpai Aku, lalu Aku membalasnya dengan apa yang diucapkan itu". (Hadits ditakhrij oleh An Nasa'i). Dari Aisyah ra., ia berkata : Rasulullah saw memperbanyak ucapan: "SUBHAANALLAAHI WABIHAMDIHI ASTAGH­FIRULLAAHA WA ATUUBU ILAIH" (Maha Suci Allah, dengan pujiNya saya memohon ampun kepada Allah dan saya bertaubat kepada-Nya). Saya bertanya : "Wahai Rasulullah, saya melihat engkau memperbanyak ucapan : "Maha Suci Allah dengan pujiNya saya memohon ampun kepada Allah dan saya bertaubat kepadaNya". Beliau bersabda: "Tuhanku Yang Maha Mulia dan Maha Besar memberitakan kepadaku bahwa aku akan melihat tanda pada umatku. Apabila aku telah melihatnya maka aku memperbanyak ucapan : "SUBHAANALLAAHI WABIHAMDIHI ASTAGH­FIRULLAAHA WA ATUUBU ILAIH" Saya telah melihatnya : "IDZAA JAA-A NASHRULLAAHI WALFATHU WARA-AITANNAASA YADKHULUUNA FII DIINI­LLAAHI AFWAAJAN FASABBIHBIHAMDI RABBIKA WASTAGHFIRHU INNAHU KAANA TAWWAABA" (Apabila datang pertolongan Allah dan penaklukan (Kota Mekah). Dan kamu melihat manusia masuk agama Allah dengan berbondong-bondong. Maka bertasbilah dengan memuji Tuhanmu dan memohon ampunlah kepadaNya karena sesungguhnya Dia adalah Maha Penerima taubat). Dalam riwayat Muslim dari Aisyah ada tambahan : 'ALLAAHUMMAGHFIR LII YATA-AWWALUL QUR­AANA " (Wahai Allah ampunilah saya, karena mengamalkan perintah Al Qur'an). (HR. Muslim). Dari Abdullah bin Amr bin Ash ra., ia berkata : Rasulullah saw bersabda : "Sesungguhnya Allah akan membersihkan salah seorang umatku atas para kepala makhluk pada hari qiyamat. Lalu Allah menebarkan sembilan puluh sembilan catatannya. Setiap' catatan seperti pandangan mata. Kemudian Dia berfirman : "Apakah kamu mengingkari hal ini barang sedikit ?". Apakah tukang catatKu Malaikat Hafazhah menganiaya kamu ?". Ia menjawab : "Tidak wahai Tuhan". Dia berfirman : "Apakah kamu punya alasan ?" Ia menjawab : "Tidak". Dia berfirman : "Baiklah, kamu mempunyai kebaikan. Sesungguhnya pada hari ini tidak ada penganiayaan atasmu". Maka dikeluarkan secarik kertas yang didalamnya terdapat : 'ASYHADUALLAA ILAAHA ILLALLAH WA ASYHA­DUANNA MUHAMMADAN 'ABDUHU WARA­SUUL UH" (Saya bersaksi bahwa tidak ada Tuhan melainkan Allah, dan saya bersaksi bahwasanya Muhammad adalah hamba dan utusanNya). Dia berfirman : "Datangkan timbanganmu". Ia menjawab : "Wahai Tuhanku, apakah (artinya) secarik kertas ini dibandingkan dengan catatan-catatan ini ?". Dia berfirman : "Sungguh kamu tidak dizhalimi". Beliau bersabda : "Catatan-catatan itu diletakkan pada sebuah piringan neraca dan secarik kertas itu di dalam piringan neraca. Secarik kertas itu berat, karena tidak ada sesuatu yang mempunyai timbangan berat dibandingkan dengan sesuatu yang bersama nama Allah". (Hadits ditakhrij oleh Tirmidzi). Dari Anas bin Malik ra., ia berkata : Rasulullah saw. . . bersabda : "Dua malaikat Hafazhah menghadapkan kepada Allah akan apa yang ia jaga baik siang maupun malam, di mana Allah mendapatkan baik pada awal dan akhir halaman itu, kecuali Allah berfirman : "Sesungguh Aku meinpersaksikan kepadamu bahwa Aku mengampuni " hambaKu yang tercatat di antara dua ujung halaman (catatan) ini". (Hadits ditakhrij oleh Tirmidzi). Dari Anas ra dari Nabi saw., beliau bersabda : Allah berfirman : "Keluarkanlah dari neraka orang yang ingat kepadaKu pada suatu hari atau takut kepadaKu pada suatu tempat". (Hadits ditakhrij oleh Tirmidzi). Dari Abu Hurairah ra. dari Nabi saw, beliau bersabda : "Sesungguhnya Allah berfirman : "Wahai anak Adam (manusia) luangkanlah waktu untuk ibadah kepadaKu maka Aku isi dadamu dengan kekayaan, dan Aku tutup kekafiranmu. Jika tidak demikian maka Aku isikan kesibukan di mukamu dan Aku tidak menutup kefakiranmu". (Hadits ditakhrij oleh At Tirmidzi) Dari Uqbah bin Amir ra., ia berkata : Saya mendengar Rasulullah saw. bersabda : "Tuhanmu kagum. terhadap penggembala kambing di ujung bukit yang di kala didengungkan adzan ia mendirikan Shalat". Lalu Allah Yang Maha Mulia dan Maha Besar berfirman : "Lihatlah hambaKu ini, didengungkan adzan kemudian ia shalat karena takut terhadapKu, Aku telah mengampuni hambaKu dan memasukkannya ke Sorga". (Hadits di takhrij oleh An Nasa'i). Dari Iyadh bin Khammar saudara Bani mujasyi', ia berkata : Rasulullah saw. pada suatu hari berdiri di tempat kami dengan berkhuthbah, lalu beliau bersabda : "Sesungguhnya Tuhanku menyuruh aku dan meneruskan hadits itu seperti hadits Hisyam dari Qatadah dan ia menambahNya : "WA ANNALLAAHA AUHA ILAYYA AN TAWAADLA 'UU HATTAA LAA YAFKHARA AHADUN ‘ALAA AHADIN WALAA YABGHII AHADUN 'LAA AHADIN" (Sesungguhnya Allah memberi wahyu kepadaku agar kamu merendahkan diri, sehingga seseorang tidak berbangga terhadap orang lain, dan seseorang tidak menganiaya terhadap orang lain). Dan menurut haditsnya beliau saw bersabda : "WAHUM FIIKUM TABA’AN LAA YABGHUUNA AHLAN WALAA MAALAN" (Mereka sebagai pengikutmu, dengan tidak mencari keluarga dan harta). Lalu aku bertanya : "Kedaannya demikian itu wahai Abu Abdillah?" Ia menjawab : "Ya, demi Allah aku telah menjumpai mereka pada masa Jahiliyah, dan seseorang laki­laki menggembala di kampung, yang ada hanya ibunya dimana ia mensetubuhinya". (HR. Muslim).
KEMURAHAN ALLAH TA'ALA DALAM MELIPAT GANDAKAN PAHALA AMAL SALEH:
Dari Ibnu Abbas ra. dari Nabi saw bersabda dalam apa yang diriwayatkan dari Tuhan Yang Maha Mulia dan Maha Besar : "Sesungguhnya Allah mencatat kebaikan-kebaikan dan keburukan-keburukan". Kemudian Beliau menjelaskan hal itu : "Barang siapa yang bermaksud kebaikan namun tidak mengamalkannya maka Allah mencatat di sisiNya sebagai kebaikan yang sempurna untuknya. Jika ia bermaksud baik lalu mengamalkannya maka Allah mencatat di sisiNya sepuluh kebaikan sampai tujuh ratus lipat sampai banyak. Barang siapa yang bermaksud buruk namun tidak mengamalkannya maka Allah mencatat di sisi-Nya suatu kebaikan yang sempurna. Jika ia bermaksud buruk lalu mengamalkannya maka Allah mencatatnya sebagai satu keburukan". (Hadits ditakhrij oleh Bukhari). Dari Abu Hurairah ra. bahwasanya Rasulullah saw. bersabda : Allah berfirman : "Apabila hamba-Ku berkehendak untuk beramal buruk maka jangan kamu catat sehingga ia mengamalkannya. Jika ia mengamalkannya maka catatlah serupa itu. Jika ia meninggalkannya karena Aku maka catatlah sebagai satu kebaikan. Jika hamba-Ku mau berbuat kebaikan namun tidak mengamalkannya maka tulislah satu kebaikan baginya. Jika mengamalkannya maka catatlah sepuluh kalinya sampai tujuh ratus lipat. Dan dalam sebagian riwayat ada tambahan sampai kelipatan yang banyak" . (Hadits ditkhrij oleh Bukhari) . Dari Abu Hurairah ra., ia berkata : Rasulullah saw. bersabda : Allah Yang Maha Mulia dan Maha Besar berfirman : "Apabila hambaKu bermaksud pada keburukan maka jangan kamu catat. Jika ia melakukannya maka catatlah satu keburukan. Apabila ia bermaksud pada kebaikan namun tidak melakukannya maka catatlah satu kebaikan. Jika ia mengamalkannya maka catatlah sepuluh lipat". (Hadits ditakhrij oleh Muslim). Dari Abu Hurairah ra. dari Rasulullah saw., beliau bersabda : Allah Yang Maha Mulia dan Maha Besar berfirman : "Apabila hamba Ku bermaksud pada kebaikan namun tidak mengamalkannya maka Aku catat sebagai satu kebaikan baginya sampai tujuh ratus kali. Apabila ia bermaksud pada keburukan dan tidak mengamalkannya maka Aku tidak mencatatnya. Jika ia melakukannya maka Aku catat satu keburukan". (Hadits ditakhrij oleh Muslim). Dari Ibnu Abbas ra. dari Rasulullah saw dalam apa yang diriwayatkan dari Tuhannya Yang Maha Mulia dan Maha Besar bersabda: "Sesungguhnya Allah mencatat kebaikan dan keburukan". Kemudian beliau menjelaskan : Barang siapa yang bermaksud pada kebaikan namun tidak mengamalkannya maka Allah mencatat di sisiNya satu kebaikan yang sempurna. Jika ia bermaksud pada keburukan lalu mengamalkannya maka Allah mencatatnya satu keburukan". Dalam riwayat yang lain ia menambahkan : 'AU MAHAAHALLAAHU WALAA YAHLIKU ‘ALALLAAHIILLAHA HAALIKUN" (atau Allah menghapusnya dan tidak membinasakan Al­lah kecuali orang yang berbuat kebinasaan). (Hadits ditakhrij oleh Muslim). Dari Abu Hurairah ra. bahwasanya Rasulullah saw. berkata : "Allah Yang Maha Mulia dan Maha Besar berfirman dan firmanNya itu benar : "Apabila hamba Ku bermaksud pada kebaikan maka catatlah sebagai satu kebaikan. Jika ia melakukannya maka catatlah sepuluh lipat baginya. Apabila ia berrhaksud pada keburukan maka jangan kamu mencatatnya, jika ia melakukannya maka catatlah serupa itu, jika ia meninggalkannya - barangkali Tuhan berfirman : "Tidak melakukannya" maka catatlah baginya satu kebaikan". Kemudian ia membaca : 'MAN JAA-A BILHASANATI FALAHU 'ASYRU AMTSAALIHAA" (Barang siapa yang membawa satu kebaikan maka baginya sepuluh kalinya). (Hadits ditakhrij oleh At Turmidzi). Dari Abu Dzar ra. ia berkata : Rasulullah saw bersabda : Allah Yang Maha Suci dan Maha Tinggi berfirman : "Barangsiapa yang membawa kebaikan maka baginya sepuluh kalinya atau Aku tambah. Barangsiapa yang membawa keburukan maka balasan keburukan itu keburukan yang semisal dengannya atau Aku ampuni. Barangsiapa yang mendekatkan diri kepadaKu sejengkal maka Aku mendekatkan Diri kepadanya satu hasta. Dan barangsiapa yang mendekatkan diri kepadaKu satu hasta maka Aku mendekatkan Diri kepadanya satu depa. Barangsiapa yang datang kepadaKu berjalan, maka Aku mendatanginya dengan lari-lari kecil. Barangsiapa yang menemui Aku dengan kesalahan sepenuh bumi maka aku menemuinya dengan ampunan". (Hadits ditakhrij oleh Ibnu Majah).
KECINTAAN ALLAH TA'ALA TERHADAP HAMBANYA & PENGARUHNYA KEPADA KECINTAAN MAKHLUK:
Dari Abu Hu.airah dari Nabi saw. bersabda : "Apabila Allah mencintai hamba, maka Jibril memanggil : "Sesungguhnya Allah mencintai Fulan, maka cintailah ia". Maka Jibril mencintainya. Lalu Jibril memanggil penghuni langit : "Sesungguhnya Allah mencintai Fulan, maka cintailah ia". Maka penghuni langit mencintainya, kemudian di bumi ia menjadi orang yang diterima". (Hadits ditakhrij oleh Bukhari). Dari Abu Hurairah ra., ia berkata : Rasulullah saw bersabda : "Sesungguhnya apabila Allah mencitai seorang hamba, maka dia memanggil Jibril ra., seraya berfirman : "Sesungguhnya Aku mencintai Fulan, maka cintailah dia". Beliau bersabda : "Maka Jibril mencintainya. Kemudian Jibril memanggil (penghuni langit) di langit, lalu berkata : "Sesungguhnya Allah mencintai Fulan, maka cintailah ia". Maka penghuni langit mencintainya. Beliau bersabda : "Kemudian di bumi ia diterima": Apabila Allah membenci hamba, maka Dia memanggil Jibril seraya berfirman : "Sesungguhnya Aku membenci Fulan, maka bencilah ia". Lalu ia di benci oleh Jibril. Kemudian Jibril memanggil penghuni langit : "Sesungguhnya Allah membenci Fulan, maka bencilah kamu sekalian terhadapnya". Beliau bersabda : "Kemudian ia di bumi dibenci oleh orang-orang". (Hadits ditakhrij oleh Imam Muslim). Dari Abu Hurairah ra. bahwasanya Rasulullah saw. bersabda : "Apabila Allah mencintai hamba maka Dia berfirman kepada Jibril : - "Saya mencintai Fulan maka cintailah ia". Maka Jibril mencintainya. Kemudian ia memanggil terhadap. penghuni langit : "Sesungguhnya Allah telah mencintai Fulan, maka cintailah ia". Maka penghuni langit mencitainya. Kemudian di bumi ia diterima. Jika Allah membenci hamba -Malik- berkata : "Saya tidak menduga, hanya saja dalam kebencian itu Dia berfirman seperti itu". (Hadits ditakhrij oleh Imam Malik). Dari Abu Hurairah ra. bahwasanya Rasulullah saw. bersabda : "Apabila Allah mencintai seorang hamba, maka Allah memanggil Jibril: "Sesungguhnya Aku mencintai Fulan maka cintailah ia". Beliau bersabda: "Jibril memanggil di langit, kemudian turunlah kecintaan baginya oleh penduduk bumi. Itulah firman Allah : "INNALLADZIINA AAMANUU WA 'AMILUSH SHAALIHAATI SAYAJALULAHUMURRAHMAANU WUDDAA " (Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal saleh, Allah yang Maha Pemurah akan menanamkan dalam (hati mereka) rasa kasih sayang). Apabila Allah membenci seseorang hamba maka Allah memanggil Jibril : "Sesungguhnya Aku membenci Fulan dan dikumandangkan panggilan di langit; kemudian turunlah kebencian terhadapnya oleh penduduk bumi". (Hadits ditakhrij oleh Turmudzi).
KEUTAMAAN SHALAT DHUHA KEUTAMAAN SHALAWAT & SALAM ATAS NABI SAW.:
Dari Abu Darda dan Abu Dzarr ra. dari Rasulullah saw. dari Allah Yang Maha Mulia dan Maha Besar berfirman : Wahai anak Adam, ruku'lah (Shalatlah) kepadaKu di awal siang dengan empat raka'at maka Aku akan mencukupimu di akhir siang itu". (hadist ditakhrij olej Tirmidzi) Dari Na'im bin Hammaz ra., ia berkata : Saya telah mendengar Rasulullah saw bersabda : "Allah Yang Maha Mulia dan Maha Besar berfirman : "Wahai anak Adam, janganlah kamu lemah terhadaKu dari (melakukan) empat rakaat di awal harimu, maka Aku cukupkan kamu di akhir hari itu". (Hadits ditakhrij oleh Abu Dawud). Dari Abdullah bin Abu Thalhah dari ayahnya ra., ia berkata : Bawasanya Rasulullah saw. pada suatu hari datang dengan wajah gembira, lalu kami berkata : "Sesungguhnya kami melihat kegembiraan di wajah engkau". Beliau bersabda : "Sesungguhnya datanglah Malaikat kepadaku. Ia berkata : "Wahai Muhammad, bukankah menjadikan engkau ridha, bahwasanya tidaklah seseorang membaca shalawat (memohon rahmat) atasmu melainkan Aku melimpahkan rahmat atasnya sepuluh kalinya, dan tidak seorangpun memohon keselamatan atasmu, melainkan Aku mem­berikan keselamatan atasnya sepuluh kalinya". (Hadits ditakhrij oleh An Nasa'i).
MEMBENARKAN AKIDAH:
Dari Abu Hurairah ra., ia berkata : "Rasulullah saw. Bersabda : "Allah berfirman : "Bani Adam (manusia) mencaci maki masa, Akulah masa, di tangan Akulah siang dan malam". (Hadits ditakhrij oleh Bukhari). Dari Abu Hurairah ra. dari Nabi saw., beliau bersabda : Allah Ta'ala berfirman : "Anak Adam (manusia) men­dustakan Aku dan tidak pantas hal itu padanya. Ia mencaci maki Aku dan tidak pantas hal itu baginya. Adapun pendustaannya kepadaku adalah perkataannya : "Tuhan tidak akan mengembalikan aku sebagaimana ia telah menciptakan aku", padahal menciptakan pada mula pertamanva tidak mudah atasKu dari pada mengembalikannva. Adapun caciannya kepadaKu adalah perkataannya : "Allah mengambil anak dan Akulah Yang Maha Esa dan tempat meminta. Aku tidak melahirkan, tidak dilahirkan dan tidak ada satupun yang menyamai Aku". (Hadits ditakhrij oleh Al Bukhari). Dari Abu Hurairah ra. dari Rasulullah saw., beliau bersabda : Allah vang Maha Mulia dan Maha Besar berfirman : "Anak Adam mendustakan Aku dan tidak seyogya baginya untuk mendustakan Aku. Anak Adam mencaci maki Aku dan tidak seyogya baginya untuk mencaci maki Aku. Adapun pendustaannya kepadaKu adalah perkataannya : "Sesungguhnya Aku tidak mengembalikannya sebagaimana Aku menciptakannya pada hal akhir penciptaan itu tidaklah lebih sukar atasKu dari pada menciptakan pertama kalinya. Adapun caciannya kepadaKu adalah perkataannya : "Allah mengambil anak, dan Akulah yang Maha Esa dan tempat meminta, Aku tidak dilahirkan, tidak melahirkan dan tidak ada satupun yang menyamai Aku". (Hadits ditakhrij oleh An Nasa'i) Dari Zaid bin Khalid Al Juhanni ra., ia berkata : Rasulullah saw shalat Subuh untuk kami di Hudaibiyah mengiringi langit malam. Ketika Nabi saw. berpaling, beliau menghadap ke arah orang-orang seraya bersabda : "Apakah kalian mengctahui sesuatu yang difirmankan oleh Tuhanmu ?". Mereka menjawab : "Allah dan RasulNya lebih mengetahui" Dia berfirman : "Dari hambaKu ada vang masuk pagi beriman kepadaKu dan sorenya kafir". Adapun orang yang berkata : "Kami diberi hujan dengan karunia dan rahmat Allah". Itulah yang beriman kepadaKu dan kafir terhadap bintang. Adapun orang yang berkata : "Kami diberi hujan karena bintang ini dan ini"., itulah orang yang kafir kepadaKu dan Iman kepada bintang". (Hadits ditakhrij oleh Al Bukhari). Dari Zaid bin Khalid Al Juhanni ra., ia berkata : Nabi saw diberi hujan lalu beliau bersabda : Allah berfirman : "Dari hambaKu ada yang kafir kepadaKu dan iman kepadaKu". (Hadits ditakhrij oleh Al Bukhari). Dari Abu Hurairah ra., ia berkata : Rasulullah saw bersabda : Allah Yang Maha Mulia dan Maha Besar berfirman : "Aku tidak memberi kenikmatan kepada hamba Ku kecuali sekelompok dari mereka menjadi kafir dengan mengu­capkan : "Bintang dan karena bintang". (Hadits di takhrij oleh An Nasa'i). Dari Zaid bin Khalid Al Juhanni ra., ia berkata : Nabi saw. diberi hujan lalu beliau bersabda : "Tidakkah kalian mendengar apa yang difirmankan Allah tadi malam ?" Dia berfirman : "Aku tidak memberikan keni'matan kepada hambaKu kecuali sekelompok dari mereka menjadi kafir, dengan berkata : "Kami diberi hujan oleh bintang ini dan ini". Adapun orang yang beriman kepadaKu dan memujiKu atas diturunkannya hujan itu, maka itulah orang yang beriman kepadaKu dan kafir terhadap bintang. Dan barang siapa yang berkata : "Kami diberi hujan oleh bintang ini dan ini, itulah orang yang kafir kepadaKu dan iman kepada bintang". (Hadits ditakhrij oleh An Nasa'i). Dari Abu Zur'ah, ia mendengar Abu Hurairah ra. berkata : Saya mendengar Rasulullah saw. bersabda : Allah Yang Maha Mulia dan Maha Besar berfirman : "Siapakah yang lebih aniaya daripada orang yang membuat seperti buatanKu, maka hendaklah ia membuat semut kecil, atau membuat biji dan gandum". (HR. Al Bukhari). Dari Anas bin Malik ra. dari Rasulullah saw., beliau bersabda : Allah Yang Maha Mulia dan Maha Besar berfirman : "Sesungguhnya umatmu senantiasa berkata : "Apakah ini, apakah ini ?", sehingga mereka berkata : Ini adalah Allah, yang menciptakan makhluk. Maka siapakah yang menciptakan Allah?" (Hadits ditakhrij oleh Imam Muslim). Dari Jundub ra. bahwasanya Rasulullah saw. bercerita bahwa seseorang berkata : "Demi Allah, Allah tidak mengampuni Fulan". Sesungguhnya Allah Ta'ala berfirman : "Siapakah yang bersumpah atas Ku bahwa Aku tidak mengampuni Fulan, sesungguhnya Aku telah mengampuni Fulan dan Aku menghapus amal atau seperti apa yang ia ucapkan". (Hadits ditakhrij oleh Imam Muslim). Dari Abu Hurairah ra., ia berkata : Saya mendengar Rasulullah saw. bersabda : "Dua orang Bani Israil saling bersaudara (orang lain yang sudah diangkat sebagai saudara). Salah satunya berdosa dan yang lain tekun beribadah. Orang yang tekun beribadah itu melihat orang lain itu selalu berdosa lalu ia berkata kepadanya : "Hentikanlah". Ia menjawab : "Biarkanlah saya dan Tuhan saya. Apakah kamu diutus sebagai pengawas atasKu?". Lalu ia menjawab : "Demi Allah, Allah tidak mengampuni kamu, atau Allah tidak memasukkan kamu ke sorga". Lalu Allah mencabut ruh dua orang itu, dan keduanya berkumpul di hadapan Tuhan semesta alam. Allah berfirman kepada orang yang tekun ini : "Apakah kamu mengetahui tentang Aku ?" Ataukah kamu kuasa terhadap apa yang ada dalam tangan (kekuasaan) Ku ?". Allah berfirman kepada orang yang berbuat dosa : "Pergilah kamu, masuklah ke sorga dengan rahmat Ku, dan berkata kepada yang lalu : "Bawalah ia ke neraka". Abu Hurairah berkata : Demi Dzat yang diriku di tangan (kekuasaan) Nya sungguh ia mengatakan kalimat yang menghancurkan dunia dan akhiratnya. (Hadits ditakhrij Abu Dawud).
MANUSIA YANG PERTAMA KALI DIADILI PADA HARI QIYAMAT:
Dari Abu Hurairah ra., diceritakan : Orang-orang berkelompok-kelompok dari Abu Hurairah, Natil penduduk Syam berkata padanya : "Wahai Tuan, ceritakanlah kepadaku sebuah hadits yang engkau dengar dari Rasulullah saw. !". Ia berkata : "Ya, saya mendengar Rasulullah saw. bersabda : "Sesungguhnya orang yang paling pertama diadili pada hari qiyamat adalah seseorang yang mati syahid, ia didatangkan dan ditanyakan ni'mat­-ni'matnya, lalu ia mengakuinya. Dia berfirman : "Apakah yang kamu amalkan di dunia ? ". Ia menjawab : "Saya berperang sampai mati syahid". Dia berfirman : "Kamu berdusta, tetapi kamu berperang agar dikatakan sebagai pemberani dan itu telah dikatakan". Kemudian ia diperintahkan, lalu wajahnya ditarik sehingga ia dilemparkan kedalam neraka. Seorang yang memperlajari Ilmu, mengajarkannya dan membaca Al Qur'an di­datangkan. Nikmat-nikmatnya, ditanyakan dan ia mengakuinya. Dia berfirman : "Apakah yang kamu kerjakan di dunia ?". Ia menjawab : "Saya mempelajari Ilmu, mengajarkannya, dan saya membaca Qur'an karena-Mu". Dia berfirman : "Kamu berdusta, karena kamu mempelajari Ilmu agar dikatakan pandai dan kamu membaca Al Qur'an agar dikatakan sebagai qari', dan itu semua telah diucapkan". Kemudian diperintahkan, lalu wajahnya ditarik sampai dicampakkan kedalam neraka. Dan seorang yang diberi kelapangan oleh Allah dan diberi berbagai macam seluruh harta didatangkan dan ditanyakan ni'mat-ni'matnya lalu ia mengakuinya. Dia berfirman : "Apakah yang kamu kerjakan di dunia ?". Ia menjawab : "Saya tidak meninggalkan jalan yang mana engkau senang untuk di infakkannya (harta) melainkan saya menginfakkannya karena-Mu". Dia berfirman : "Kamu berdusta, tetapi kamu kerjakan agar dikatakan sebagai dermawan, dan itu telah dikatakan". Ia diperintahkan, lalu ditarik wajahnya kemudian dilemparkan kedalam neraka". (Hadits ditakhrij oleh Muslim). Dari Abu Said ra., ia berkata : "Rasulullah saw bersabda : "Seseorang diantaramu janganlah menghina dirinya". Mereka berkata : "Wahai Rasulullah, bagaimanakah salah seorang dari pada kami menghinakan dirinya ?". Beliau bersabda : "Ia melihat urusan Allah yang didalamnya ada tempat untutk berpendapat, ia tidak berpendapat. Besok pada hari Qiyamat Allah Yang Maha Mulia dan Maha Besar berfirman kepadanya: "Apakah yang mencegah kamu untuk berpendapat begini dan begitu?". Ia menjawab : "Karena takut kepada manusia : "Dia berfirman : "Hanya Akulah yang berhak ditakuti". (Hadits ditakhrij oleh Ibnu Majah).
NERAKA MENGADU KEPADA TUHANNYA:
Dari Abu Hurairah ra., ia berkata : Rasulullah saw bersabda : "Neraka mengadu kepada Tuhan, lalu berkata : "Tuhan, sebahagianku makan sebahagian yang lain". Maka Tuhan mengizinkan bagi neraka dua nafas yaitu : Nafas pada musim dingin dan nafas pada mu sim panas, maka itulah panas yang sangat panas yang kamu dapati, dan itulah dingin yang sangat dingin yang kamu dapati". (Hadits ditakhrij oleh Bukhari).
ORANG-ORANG MU'MIN MELIHAT TUHAN & ALLAH BERFIRMAN KEPADA PENGUNI SORGA:
Dari Syuhaib ra. dari Nabi saw, beliau bersabda : "Ketika penghuni sorga masuk ke sorga", beliau bersabda : "Allah Yang Maha Suci lagi Maha Tinggi berfirman : "Kamu menghendaki agar aku menambahkah sesuatu untukmu ?" Mereka berkata : "Tidakkah Engkau mencemerlangkan wajah kami ? Tidakkah Engkau memasukkan kami ke sorga ? dan menyelamatkan kami dari neraka ?". Rasulullah saw. bersabda : "Maka dibukalah tirai dan tidaklah mereka diberi sesuatu yang lebih mereka sukai dari pada melihat Tuhan mereka". (Hadits ditakhrij oleh Muslim). Dari Jabir bin Abdullah ra., ia berkata : Rasulullah saw. bersabda : "Ketika penghuni sorga dalam keni'matannya tiba-tiba memancar cahaya kepada mereka, maka mereka mengangkat kepala, tiba-tiba Tuhan telah muncul di hadapan mereka dari atas, lalu berfirman : "Selamat sejahtera wahai penghuni sorga", Rasulullahlah saw. bersabda: "Itulah firman Allah : “SALAAMUN QAULAM MIRRABBIRRAHIIM" (Kepada mereka dikatakan) : "Salam", sebagai ucapan selamat dari Tuhan Yang Maha Penyayang. (Yaasiin : 58). Rasulullah saw. bersabda : "Maka Tuhan melihat mereka dan mereka melihat Nya ; dan mereka tidak menghiraukan keni'matan keni'matan lain, selama mereka melihat Nya, sehingga Tuhan tertutup dari mereka dan tetaplah cahaya dan keberkahan Nya pada mereka di tempat-tempat mereka itu. (Hadits ditakhrij oleh Ibnu Majah).
ORANG YANG SIBUK DENGAN AL QUR'AN & DZIKIR HINGGA LUPA DARI MEMINTA KEPADAKU:
Dari Abu Sa'id Al Khudri ra., ia berkata : Rasulullah saw bersabda: Tuhan Yang Maha Mulia dan Maha Besar berfinnan : "Barang siapa yang sibuk membaca Al Qur'an dan dzikir kepada Ku dengan tidak memohon kepada Ku, maka ia Aku beri sesuatu yang lebih utama dari pada apa yang Aku berikan kepada orang yang minta". Kelebihan firman Allah atas seluruh perkataan seperti kelebihan Allah atas seluruh makhlukNya". (Hadits ditakhrij oleh Turmudzi). Dari Abu Sa'id Al Khudri ra., ia berkata : Rasulullah saw bersabda: "Nabi datang bersama dua orang, dan Nabi bersama tiga orang, lebih banyak dan lebih sedikit dari itu ; Kemudian dikatakan kepadanya : "Apakah engkau telah tabligh kepada kaummu ?". Dia menjawab : "Ya" Lalu kaumnya dipanggil dan ditanyakan : "Apakah kalian telah diberi tabligh ?". "Mereka menjawab : "Tidak", lalu ditanyakan : "Siapakah yang menjadi saksi bagimu ?". Dia menjawab : "Muhammad dan ummatnya". Maka ummat Muhammad di panggil lalu ditanyakan : "Apakah orang ini telah tabligh ?" Mereka menjawab : "Ya". Tuhan berfirman : "Apakah tahunya tentang hal itu ?". "Mereka menjawab : "Nabi kami memberitakan kepada kami tentang hal itu, bahwa Rasul-Rasul telah tabligh, lalu kami membenarkannya". Rasulullah saw. bersabda : Itulah firman Allah Ta'ala : : "WAKADZALIKA JA'ALNAAKUM UMMATAN WASATHAN LITAKUUNUU SYUHADAA-A'ALANNSI" (Dan demikian (pula) Kami telah menjadikan kamu (ummat Islam), ummat yang adil dan pilihan agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan) kamu). (Al Baqarah : 143). (Hadits ditakhrij oleh Ibnu Majah).
PANGGILAN ALLAH KEPADA PARA HAMBANYA UNTUK MEMOHON (BERDO'A) & BERHARAP KEPADANYA:
Dari Abu Hurairah ra., bahwasanya Rasulullah saw. bersabda : "Tuhan kami yang Maha Suci dan Maha Tinggi setiap malam turun ke langit dunia ketika tinggal sepertiga malam yang akhir. Dia berfirman : "Barangsiapa yang bermohon kepadaKu maka Aku perkenankan. Barangsiapa yang mohon kepadaKu maka Aku beri, dan barangsiapa yang mohon ampun kepadaKu maka Aku ampuni". (Hadits ditakhrij oleh Bukhari). Dari Abu Hurairah ra. Dari Rasulullah saw. bersabda : "Allah setiap malam turun ke langit dunia sampai lewat sepertiga malam yang pertama. Dia berfirman : "Akulah Raja. Akulah Raja. Barangsiapa yang berdo'a kepadaKu, maka Aku memperkenankannya, barangsiapa yang minta kepadaKu maka Aku memberinya. Barangsiapa yang mohon ampun kepadaKu maka Aku mengampuninya". Dan senantiasa demikian sampai fajar bersinar". (Hadits ditakhrij oleh Muslim). Dari Anas bin Malik ra., ia berkata : Saya mendengar Rasulullah saw. bersabda : Allah berfirman : "Wahai anak Adam ( manusia ), sesungguhnya selama kamu berdo'a dan mengaharap kepadaKu, Aku memberi ampuman kepadamu terhadap apa (dosa ) yang ada padamu dan Aku tidak memperdulikannya. Wahai anak Adam seandainya dosamu sampai ke langit kemudian kamu minta ampun kepadaKu maka Aku memberi ampuna kepadamu dan Aku tidak memperdulikannya. Wahai anak Adaml, sesungguhnya apabila kamu datang kepadaKu dengan kesalahan sepenuh bumi kemudian kamul menjumpai Aku dengan tidak mensekutukan Aku dengan sesuatu niscaya Aku datang kepadamu dengan ampunan sepenuh bumi". (Hadits ditakhrij oleh Turmudzi). Dari Ali bin Abu Thalib ra., ia berkata : Rasulullah saw. bersabda : "Apabila malam nishfu (tg1.15) bulan Sya'ban maka jagalah dimalamnya, puaslah siangnya karena maka jagalah di malamnya, puaslah siangnya karena sesungguhnya pada hari itu Allah turun ke langit dunia mulai terbenam matahari, seraya berfirman : "Tidakkah ada orang yang mohon ampun maka Aku mengampuninya. Tidakkah ada orang yang mohon rizki maka Aku memberi rizki ? Bukannkah ada orang yang dicoha, malka Aku lepaskan ia dari cobaan itu. Bukankah demikian ? Bukankah demikian ? Sampai terbit fajar". (Hadits ditakhirj oleh Ibnu Majah).
PAHALA SABAR TERHADAP MUSIBAH (BENCANA):
Dari Anas bin Malik, ia berkata : "Saya mendengar Rasulullah saw. bersabda : "Sesungguhnya Allah berfirman : "Apabila Aku menguji hambaku dengan kedua kesayangannya lalu ia bersabar maka Aku menggantikannya dengan sorga". (Hadits ditakhrij oleh Bukhari). Dari Anas bin Malik ra., ia berkata : Rasulullah saw. bersabda : "Sesungguhnya Allah berfirman : "Apabila Aku mengambil kedua kehormatan hambaKu di dunia, maka balasannya di sisiKu adalah sorga . (Hadits ditakhrij oleh Turmudzi). Dari Abu Hurairah ra. bahwasanya Rasulullah saw. bersabda : Allah Ta'ala berfirman : "Tidak ada balasan disisiKu bagi hambaKu yang mu'min apabila aku mematikan kekasihnya dari penghuni dunia dan ia mengharap pahalanya, melainkan sorga". (Hadits ditakhrij oleh Bukhari). Dari Abu Hurairah ra. dari Nabi saw, beliau bersabda : "Tidaklah dua orang Muslim yang tiga orang anaknya yang belum dewasa meninggal dunia melainkan Allah memasukkannya ke sorga sebab anugerah rahmatNya kepada mereka". Beliau bersabda : "Dikatakan kepada mereka : "Masuklah ke sorga". Mereka menjawab : "Sehingga orang tua kami masuk (sorga)". Dia berfirman : "Masuklah kamu ke (sorga) dan orang tuamu". (Hadits ditakhrij oleh An Nasa'i). Dari Abu Umamah ra. dari Nabi saw, beliau bersabda : "Allah Yang Maha Suci berfirman : "Hai anak Adam, jika kamu sabar dan mengharapkan pahala pada kejadian pertama, aku tidak merelakan pahala untukmu selain sorga". (Hadits ditakhrij oleh Ibnu Majah). Dari Abu Musa Al Asy'ari ra. bahwasanya Rasulullah saw. bersabda : "Apabila anak manusia meninggal maka Allah berfirman kepada MalaikatNya : "Kamu matikan anak hambaKu ?". Mereka menjawab, "Ya". Dia berfirman : "Kamu matikan buah hatinya ?" Mereka menjawab : "Ya". Dia berfirman : "Apakah yang diucapkan oleh hambaKu?" Mereka menjawab : "Memuji dan mengembalikannya kepadaMu (membaca istirja')". Allah berfirman : "Bangunlah rumah untuk hambaKu di sorga, dan berilah nama Baitul Hamdi (rumah pujian)". (Hadits ditakhrij oleh Tirmidzi).
PERSEDIAAN ALLAH YANG AKAN DIBERIKAN KEPADA HAMBA-HAMBANYA YANG SHALIH:
Dari Abu Hurairah ra, ia berkata : Rasulullah saw. bersabda : Allah beriirman : "Aku sediakan bagi hamba-hambaKu yang shalih sesuatu yang tidak pernah dilihat oleh mata, tidak pernah didengar oleh telinga dan tidak tergores oleh hati manusia. Jika mau bacalah : 'FA LAA TA 'LAMU NAFSUN MAA UKHFIYA LA­HUM MIN QL 'RRATI A'YUNIN" (Seseorang itu tidak mengetahui apa yang disembunyikan bagi mereka yaitu yang menyejukkan pandangan mata). (Hadits ditakhrij oleh Bukhari). Dari Abu Hurairah ra., dari Rasulullah saw. bersabda : "Aku sediakan bagi hamba-hambaKu yang shaleh sesuatu yang tidak pernah dilihat oleh mata, ridak pernah di dengar oleh telinga dan titiak pernah tergores dalam hati manusia". Abu Hurairah berkata. Bacalah jika kamu mau : “FA LAA TA’LAMU NAFSUN MAAUKHFIYA LAHUM MIN QURRATI A’YUNIN” (Seseorang itu tidak mengetahui apa yang disembunyikan bagi mereka yang menyedapkan pandangan mata). (Hadits ditakrij oleh Bukhari). Dari Abu Hurairah ra., dari Nabi saw. bersabda : Allah Ta'ala berfirman : Aku sediakan bagi hamba-hambaKu yang shalih sesuatu yang tidak pernah dilihat oleh mata tidak pernah didengar oleh telinga, dan tidak pernah tergores dalam hati manusia, sebagai simpanan, biarkanlah (tinggalkanlah) apa yang ditampakkan kepadamu". Kemudian beliau membaca: "FALAA TA'LAMU NAFSUN MAA UKHFIYA LAHUM MIN QURRATI A'YUNIN JAZAA-AN BIMAA KAANUU YA'MALUUN” (Seseorang itu tidak mengetahui apa yang disembunyikan bagi mereka yaitu yang menyejukkan mata sebagai balasan terhadap apa yang mereka kerjakan). (Hadits ditakhrij oleh Bukhari). Dari Abu Hurairah ra. dari Nabi saw. besabda : "Allah Azza wa Jalla berfirman : "Aku sediakan bagi hamba-hambaKu yang beriman sesuatu yang tidak pernah dilihat oleh mata, tidak pernah di dengar oleh telinga, dan tidak pernah tetgores dalam hati manusia". Hal itu sesuai dengan firman Allah : "FALAA TA'LAMU NAFSUN MAA UKHFIYA LAHUM MIN QURATI A'YUNIN JAZAA-AN BIMAA KAANUU YA’MALUUN" (Seseorang itu tidak mengetahui apa \'ang disembunyikan bagi mereka \'aitu yang menyejukkan mata sebagai balasan rerhadap apa \'ang mereka kerjakan ). (Hadits ditakhrij oleh Muslim). Dari Abu Hurairah ra., ia berkata : Rasulullah saw. bersabda : Allah berfirman : Aku sediakan bagi hamba-hambaKu yang shalih sesuatu yang tidak dilihat oleh mata, tidak pernah didengar oleh telinga, dan tidak tergores oleh hati manusia. Jika kamu mau bacalah : 'FALAA TA LAMU NAFSUN MAA UKHFIYA LAHUM MIN QURRATI A'YUNIN JAZAA-AN BIMAA KAA­NUU YA 'MALL'UN" (Seseorangpun tidak mengetahui apa yang disembunyikan untuk mereka yaitu yang menyejukkan pandangan mata sebagai balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan). Di sorga ada pohon di mana seorang berkendaraan menempuh dibawah naungannva selama 100 tahun tidak selesai. Jika mau bacalah: "WA ZHILLIM MAMDUUDIN" (Dan an yang terbentang luas). Tempat cemeti di sorga itu lebih baik dari pada didunia dan apa yang ada di dalamnya. Jlka mau bacalah : "FAMAN ZUKHZIHA ‘ANIN NAARI WA UDKHILAL JANNATA FAQAD FAAZA WAMAL HAYAA-TUD-DUN-YAA ILLAA MATAA-'UL GHURUUR " (Barangsiapa yang dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam sorga maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan). (Hadits ditakhrij oleh Turmudzi). Dari Abu Huairah ra., ia berkata : Rasulullah saw. bersabda : Allah Azza wa Jalla berfirman : "Aku sediakan bagi hamba-hambaKu yang shalih sesuatu yang tidak pernah dilihat oleh mata, tidak pernah didengar oleh telinga dan tidak pernah tergores dalam hati manusia. Abu Hurairah berkata : Jika mau bacalah : "FALAA TA'LAMU NAFSUN MAA UKHFIYA LAHUM MIN QURRATI A'YUNIN JAZAA-AN BIMAA KAA-NUU YA'MALUUN" (Seseorang tidak mengetahui apa yang disembunyikan untuk mereka yaitu yang menyejukkan pandangan mata sebagai balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan). (Hadits ditakhrij oleh Turmudzi).
PENCIPTAAN ADAM:
Dati Abu Hurairah ra. dati Nabi saw., beliau bersabda : "Allah menciptakan Adam, tingginya 60 hasta". Kemudian Allah berfirman : "Pergilah, berilah salam kepada malaikat itu, dan dengarkan penghormatan ketutunanmu”. Adam berkata : "Assalamu'alaikum (Semoga kesejahteraan tetap atasmu)". Mereka menjawab : "Assalamu'alaika wa rahmatullah ( Semoga kesejahteraan dan Rahmat Allah atasmu) . Mereka menambah wa rahmatullah (dan rahmat Allah). Setiap orang yang masuk sorga atas bentuk Adam. Penciptaan itu senantiasa berkurang hingga sekarang". (Hadits ditakhrij oleh Bukhari). Dari Abu Hurairah ra., ia berkata : Rasulullah saw., ia bersabda : Ketika Allah menciptakan Adam Dia mengusap punggungnya maka jatuhlah setiap jiwa dari punggungnya. Dialah yang menciptakannya sampai hari kiamat. Dia menjadikan sinar cahaya di antara kedua mata setiap manusia. Kemudian Tuhan menampakkan mereka atas Adam. Lalu Adam bertanya : "Wahai Tuhanku, siapakah mereka?”. Allah berfirman: "Mereka adalah keturunanmu". Adam heran terhadap kecemerlangan apa yang di antara kedua matanya. Ia bertanya : "Wahai Tuhanku, siapakah ini ?". Allah berfirman : "Ini seseorang dari umat yang akhir dari keturunanmu, namanya Dawud". Ia berkata : "Berapakah Engkau beri umur ?". Allah berfirman : "Enam puluh tahun". Ia berkata : "Wahai Tuhanku, tambahkanlah 40 tahun dari umurku". Ketlka umur Adam telah habis, datanglah malaikat maut (malaikat pencabut nyawa). Adam berkata : "Bukankah kamu telah memberikannya kepada anakmu Dawud ?". Beliau bersabda : "Lalu Adam menentangnya, maka keturunannya menentang. Adam lupa, maka keturunannya lupa, dan Adam salah maka keturunannya Salah". (Hadits ditakhrij oleh At Tirmidzi). Dari Abu Hurairah ra., ia berkata : Rasulullah saw bersabda : "Ketika Allah menciptakan Adam dan telah meniupkan ruh padanya, Adam bersin, lalu ia mengucapkan : "Alham­dulillah (segala puji bagi Allah)", ia memuji Allah dengan seizinNya. Lalu Allah berfirman kepadanya : "Rahimakallah ya Adam (Hai Adam, semoga Allah melimpahkan rahmat kepadamu). Pergilah kepada para malaikat itu yakni yang duduk-duduk dari mereka, dan ucapkanlah : "Assa­lamu'alaikum (semoga kesejahteraan tetap atasmu)". Mereka menjawab : "Wa'alaikas salam wa rahmatullah (semoga kesejateraan dan rahmat Allah atasmu)". Kemudian ia kembali kepada Tuhannya. Allah berfirman : "Inilah penghormatanmu dan penghormatan di kalangan anak cucumu". Lalu Allah berfirman kepadanya dengan tergenggam kedua belah tanganNya: "Pilihlah mana yang kamu sukai ?". Adam menjawab saya memilih tangan kanan TuhanKu". Dua tangan Tuhanku yang kanan adalah penuh berkah, kemudian dibentangkannya, tiba-tiba di sana ada Adam dan keturunannya. Adam berkata : "Wahai Tuhanku, apakah itu", Allah berfirman : "Mereka adalah ketu­runanmu". Masing-masing dari mereka telah tercatat umurnya diantara dua matanya. Tiba-tiba ada seorang laki-­laki yang paling bersinar atau termasuk orang yang bersinar dari mereka. Adam berkata : "Wahai Tuhanku, siapakah ini?". Allah berfirman: "Ini adalah anakmu Dawud, telah Aku catat umurnya 40 tahun". Adam berkata : "Wahai Tuhanku, tambahlah umurnya". Allah berfirman : "Itulah vang telah Aku catat baginya". Adam berkata : "Wahai Tuhanku, aku memberikan 60 tahun dari umurku untuknya". Allah berfirman : "Kamu dan itu". Kemudian Allah menempatkannya di sorga selama yang dikehendaki Allah, kemudian diturunkan dari padanya dan Adam menghitung (umur = pen) dirinya. Beliau bersabda : "Malakul maut (malaikat penjabut ruh) datang kepadanya, lalu Adam berkata : "Kamu tergesa-gesa, saya telah dicatat berumur 1000 tahun". Malaikat maut menjawab : "Memang, tetapi kamu telah memberikan kepada anakmu Dawud 60 tahun". Lalu Adam menentang, maka keturunannyapun menentang. Adam lupa maka keturu­nannyapun lupa. Beliau bersabda : Sejak itu, diperintahkan untuk membuat catatan dan saksi-saksi". (Hadits ditakhrij oleh Turmudzi).
PENCIPTAAN ANAK ADAM/MANUSIA DALAM PERUT IBUNYA/b>:
Dari Abdullah bin Mas'ud ra.,ia berkata : Rasululla saw bercerita kepada kami, beliaulah yang benar dan dibenarkan : "Sesungguhnva penciptaan perseoranganmu terkumpul dalam perut ibunva empat puluh hari dan empat puluh malam atau empat puluh malam, kemudian menjadi segumpal darah, semisal itu (40 hari = pen) kemudian menjadi segumpal daging, semisal itu (40 hari = pen), kemudian Allah mengutus Malaikat, kemudian dipermaklumkan dengan empat kata, kemudian malaikat mencari rizkinya, ajalnya (batas hidupnya), amalnya serta celaka dan bahagianya kemudian Malaikat meniupkan ruh padanya. Sesungguhnya salah seorang di antaramu niscaya beramal dengan amal ahli (penghuni) sorga, sehingga jarak antara sorga dengan dia hanya satu hasta, namun catatan mendahuluinya, maka ia beramal dengan penghuni neraka, maka ia masuk neraka. Dan sesungguhnya salah seorang diantaramu, beramal dengan amal ahli neraka, sehingga jarak antara neraka dengan dia hanya satu hasta, namun catatan mendahuinya, maka ia beramal dengan amal penghuni sorga, maka ia masuk sorga. (Hadits ditakhrij oleh Bukhari).
PENYIMPANAN & SUAP:
Dari Busr bin Jahhasy ra., ia berkata : Nabi saw: meludah pada telapak tangan beliau, kemudian beliau meletakkan jari telunjuknya dan bersabda : Allah Yang Maha Mulia dan Maha Besar berfirman : "Bagaimana anak Adam dapat melemahkan Aku ? karena Aku menciptakan kamu seperti ini. Jika nafasmu sampai disini - beliau mengisyarakatkan ke kerongkongan beliau", kamu berkata : "Saya bersedekah". Dan mana masa sedekah?". (Hadits ditakhrij oleh An Nasa'i).
PUASA & KEUTAMAANNYA:
Dari Abu Hurairah ra. bahwasanya Rasulullah saw. bersabda : "Puasa itu benteng, maka janganlah berkata keji dan jangan berbodoh diri. Jika seseorang menentang atau memakinya maka hendaklah ia berkata : "Sesungguhnya saya sedang berpuasa" - dua kali. Demi Dzat yang diriku di' tanganNya, bau busuknya mulut orang yang berpuasa itu lebih harum di sisi Allah dari pada bau kasturi. Ia meninggalkan makanan, minuman dan syahwatnya karena Aku. Puasa itu untukKu dan Aku membalasnya. Kebaikan itu lipat sepuluhnya. (Hadits ditakhrij oleh Bukhari). Dari Abu Hurairah ra. dari Nabi saw. Allah berfirman : "Seluruh amal anak Adam baginya selain puasa, sesung­guhnya puasa itu bagiKu dan Aku membalasnya. Sungguh bau busuknya mulut orang yang berpuasa itu lebih harum di sisi Allah dari pada bau kasturi. (Hadits ditakhrij oleh Bukhari). Dari Abu Hurairah ra. dari Nabi saw, beliau bersabda : "Allah Yang Maha Mulia dan Maha Besar berfirman : "Puasa itu bagKu, ia meninggalkan syahwatnya, makanan dan minumnya karena Aku. Puasa itu perisai. Orang yang berpuasa itu mempunyai dua kesenangan, yaitu kesenangan ketika berbuka dan kesenangan ketika bertemu dengan Tuhannya. Sungguh bau busuknya mulut orang yang berpuasa itu lebih harum di sisi Allah dari pada bau kasturi. (Hadits ditakhrij oleh Bukhari). Dari Abu Hurairah ra., ia berkata : Saya mendengar Rasulullah saw. bersabda : Allah Yang Maha Mulia dan Maha Besar berfirman : "Setiap amal anak Adam baginya selain puasa, puasa itu bagiKu dan Aku membalasnya". Demi Dzat yang diriKu ditanganNya sungguh bau busuknya mulut orang yang berpuasa itu lebih harum di sisi Allah dari pada bau kasturi". (Hadits ditakhrij oleh Muslim). Dari Abu Hurairah ra., ia berkata : Rasulullah saw: bersabda : Allah Yang Maha Mulia dan Maha Besar berfirman : "Setiap amal anak Adam itu baginya selain puasa, sesungguhnya puasa itu bagiKu, dan Aku membalasnya. Puasa itu perisai. Apabila salah seorang di antaramu berpuasa pada suatu hari maka janganlah berkata keji dan jangan teriak-teriak pada hari itu. Jika salah seorang memakimu atau melawanmu maka katakanlah : "Sesungguhnya saya sedang berpuasa. Demi Dzat yang jiwa Muhammad di tanganNya, sungguh bau busuknya mulut orang yang berpuasa itu lebih harum disisi Allah pada hari Qiyamat dari pada bau kasturi. Orang yang berpuasa itu mendapat dua kesenangan yang dinikmatinya yaitu apabila ia berbuka, maka senang karena bukanya dan apabila bertemu dengan Tuhannya, maka ia senang karena puasanya. (Hadits ditakhrij oleh Muslim). Dari Abu Hurairah ra., ia berkata : Saya mendengar Rasulullah saw. bersabda : Sesungguhnya Tuhanmu berfirman : "Setiap kebaikan itu sepuluh kali sampai tujuh ratus kali lipat. Puasa itu bagiKu dan Aku membalasnva. Puasa itu perisai dari neraka. Sungguh bau busuknva mulut orang yang berpuasa itu lebih harum di sisi Allah dari pada bau kasturi. Jika salah seorang di antaramu sedang berpuasa dijahili oleh orang jahil maka katakanlah : "Sesungguhnya saya ini sedang berpuasa". (Hadits ditakhrij oleh Tirmidzi). Dari Abu Hurairah ra., ia berkata : Rasulullah saw. telah bersabda: Allah Yang Maha Mulia dan Maha Besar berfirman : "HambaKu yang paling Aku cintai adalah or­ang yang paling segera berbuka". (Hadits ditakhrij oleh Tirmidzi). Dari Abu Hurairah ra., ia berkata : Rasulullah saw. bersabda : "Setiap amal anak Adam itu dilipatkan. Kebaikan dilipatkan sepuluh kali sampai tujuh ratus kali, sampai sekehendak Allah. Allah berfirman : "Selain puasa, sesungguhnya puasa itu untukKu, dan Aku membalasnva, ia meninggalkan syahwat dan makanannya karena Aku. Orang yang berpuasa mendapat dua kesenangan yaitu kesenangan ketika berbuka dan kesenangan ketika bertemu Tuhannya. Sungguh bau busuknya mulut orang yang berpuasa itu lebih harum disisi Allah dari pada bau Kasturi". (Hadits ditakhrij oleh Ibnu Majah). Dari Ali bin Abi Thalib ra., beliau dari Rasulullah saw., beliau bersabda : "Sesunguhnya Allah Yang Maha Suci dan Maha Tinggi berfirman : "Puasa itu untukKu dan Aku membalasnya. Orang yang berpuasa itu mendapat dua kegembiraan, yaitu ketika berbuka dan ketika bertemu dengan Tuhannya. Demi Dzat Yang jiwa Muhammad di tanganNya, sungguh bau busuknva mulut orang yang berpuasa itu lebih harum di sisi Allah dari pada bau kasturi. Dari Abi Said al Khudri ra., ia berkata : Nabi saw. bersabda : Sesungguhnya Allah Yang Maha Suci dan Maha Tinggi bertirman : "Puasa itu bagiKu dan Aku mem­balasnya. Orang yang berpuasa itu mendapat dua kegembiraan, yaitu apabila ia berbuka maka bergembira dan apabila bertemu Tuhannya dan Tuhan memberinya balasan, maka ia bergembira. Demi Dzat vang jiwa Muhammad di-tanganNya, sungguh bau busuknya mulut orang yang berpuasa itu disisi Allah lebih harum daripada bau kasturi. Dari Abu Hurairah ra., ia berkata : Rasulullah saw bersabda : Allah Yang Maha Mulia dan Maha Tinggi berfirman : "Setiap amal anak Adam itu baginya selain puasa. Puasa itu bagiKu dan Aku membalasnya. Puasa itu perisai. Apabila salah seorang dari padamu berpuasa pada suatu hari, maka janganlah ia berkata keji dan jangan berteriak­teriak. Jika ia dicaci maki atau dilawan oleh seseorang maka hendaklah ia mengatakan: "Saya ini sedang berpuasa. Demi Dzat yang jiwa Muhammad di tanganNya, sungguh bau busuk mulut orang yang berpuasa itu lebih harum di sisi Allah dari pada bau kasturi".
PERDEBATAN SORGA & NERAKA & PENGADUAN NERAKA:
Dari Abu Hurairah ra., ia berkata : Nabi saw. bersabda : "Berdebatlah sorga dan neraka. Neraka berkata : Saya diberi keutamaan dengan orang-orang yang sombong dan tukang paksa" Dan sorga berkata : "Kenapakah tidak masuk padaku kecuali orang-orang yang lemah dan orang bawahan ?" Allah Yang Maha Suci lagi Maha Tinggi berfirman kepada Sorga : "Kamu adalah rahmat Ku, denganmu Aku mengasihani orang yang Aku kehendaki dari hamba Ku". Lalu Tuhan berfirman kepada neraka : "Sesungguhnra kamu adalah adzabKu, denganmu Aku menyiksa orang yang Aku kehendaki dari hamba Ku", masing-masing dari keduanya itu sampai penuh. Adapun neraka tidak penuh sehingga Allah meletakkan kaki Nya, lalu neraka berkata : "Sudah, sudah, sudah, maka di sanalah neraka penuh, dan sebagiannya berkumpul kepada sebahagian yang lain. Allah Yang Maha Mulia lagi Maha Besar tidak menzhalimi makhluqNya seorangpun. Adapun Sorga, maka sesungguhnya Allah Yang Maha Mulia lagi Maha Tinggi, menciptakan makluq untuknya (Sorga)". (Hadits ditakhrij oleh Bukhari). Dari Abu Hurairah ra. dari Nabi saw., beliau bersabda : Sorga dan neraka bertengkar di hadapan Tuhan. Sorga berkata : "Wahai Tuhan, gerangan apakah vang masuk sorga hanya orang-orang yang lemah dan orang-orang bawahan ?" Neraka berkata : "Sava diutamakan dengan orang-orang yang sombong". Allah Yang Maha Tinggi berfirman kepada Sorga: "Kamu adalah rahmat Ku", dan berfirman kepada neraka : "Kamu adalah adzab Ku, denganmu Aku menimpakan orang yang Aku kehendaki, masing-masing dari kamu berdua sampai penuh", Rasulullah bersabda: "Adapun Sorga, maka sesungguhnya Allah tidak menzhalimi makhluq-Nya seorangpun, dan sesungguhnya Allah menciptakan neraka untuk orang yang dike­hendakiNya, kemudian mereka dilemparkan padanya (neraka), maka neraka berkata : "Masihkah ada tambahan ?" sampai tiga kali, sehingga Tuhan meletakkan kedua telapak kakinya di neraka, maka neraka itu penuh dan seba­hagiannya ditolakkan kepada sebahagian yang lain". Lalu neraka berkata : "Sudah, sudah, sudah". (Hadits ditakhrij oleh Muslim). Dari Anas bin Malik ra. dari Nabi saw. bahwasanya beliau bersabda: "Jahannam senantiasa menjadi tempat pelem­paran, lalu dia berkata : "Apakah masih ada tambahan ?". Sehingga Tuhan Yang Maha Mulia meletakkan kedua telapak kaki-Nya, lalu sebahagiannya berkumpul dengan sebahagian yang lain dan neraka berkata : "Sudah, sudah; demi Kemulian Mu dan Kehormatan Mu". Di sorga senantiasa ada tambahan, sehingga Allah menciptakan Makhluk untuknya; lalu mereka ditempatkan oleh Allah sebagai tambahan penghuni Sorga. (Hadits ditakhrij oleh Muslim). Dari Anas ra. dari Nabi saw., beliau bersabda : "Tetaplah di sorga sesuatu yang dikehendaki Allah untuk tetap, sehingga Allah menciptakan Makhluk dari yang dikehendakiNya untuk sorga itu". (Hadits ditakhrij oleh Muslim). Dari Abu Hurairah ra.., ia berkata : Rasulullah saw: bersabda : "Sorga dan neraka berdebat. Sorga berkata : "Orang-orang lemah dan miskin masuk kepadaku". Dan Neraka berkata : "Para pemaksa dan orang-orang yang sombong masuk kepadaku". Kemudian Allah berfirman : "Kamu adalah siksa-Ku, denganmu Aku menyiksa orang yang Aku kehendaki". Lalu Tuhan berfirman kepada sorga ; "Kamu adalah rahmatKu, denganmu Aku memberikan rahmat kepada orang yang Aku kehendaki". (Hadits ditakhrij oleh Tirmidzi).
RAHMAT ALLAH MENGALAHKAN KEMURKAANNYA & DITERIMANYA TAUBAT DARI ORANG YANG BERDOSA:
Dari Abu Hurairah ra. dari Nabi saw., beliau bersabda : "Ketika Allah menciptakan makhluk, Allah menulis di dalam kitabNya, Dia menulis atas diriNya, Dia meletakkan di sisiNya pada Arasy : "Sesungguhnya rahmatKu mengalahkan kemurkaanKu". (Hadits ditakhrij oleh Bukhari). Dari Abu Hurairah ra. juga, dia berkata di dalamnya : "Sesungguhnya rahmatKu mengalahkan kemurkaanKu". Dalam hadits itu beliau bersabda juga : "Ketika Allah telah selesai menciptakan makhluk ... ". Dari Abu Hurairah ra., ia berkata : Saya mendengar Nabi saw, bersabda : Sesungguhnya seorang hamba melakukan dosa - barangkali beliau bersabda : "Ia berdosa dengan suatu dosa, ia berkata : "Wahai Tuhanku saya berdosa dengan suatu dosa", dan barangkali ia berkata : "Saya melakukan (dosa), maka ampunilah saya". Tuhannya berfirman : "Apakah hambaKu mengetahui bahwa ia mempunyai Tuhan yang mengampuni dosa dan menuntutnya ?" Aku mengampuni hambaKu". Kemudian diam selama yang dikehendaki Allah. Kemudian ia melakukan dosa atau beliau bersabda : "Ia berdosa" Ia berkata : Wahai Tuhanku, saya berdosa atau saya melakukan (dosa) lain, maka ampunilah saya". Tuhan berfirman : "Apakah hambaKu mengetahui bahwa dia mempunyai Tuhan yang mengampuni dosa dan menuntutnya ? Aku mengampuni hambaKu". Kemudian diam selama yang dikehendaki Al­lah. Kemudian ia berdosa dengan suatu dosa dan barangkali beliau bersabda : "Ia melakukan dosa, lalu berkata : "Saya berdosa yang lain maka ampunilah saya". Dia berfirman : "Apakah hambaKu mengetahui ? Aku mengampuni hambaKu tiga kali, maka hendaklah ia melakukan apa yang dikehendakinva". (Hadits ditakhrij oleh Bukhari). Dari Abu Hurairah ra. dari Nabi saw. dalam menceritakan apa yang (datang) dari Tuhannya Yang Maha Mulia dan Maha Besar berfirman : "Seorang hamba berdosa dengan suatu dosa, ia berkata : "Wahai Allah, ampunilah dosaku". Allah Yang Maha Suci dan Maha Tinggi berfirman : "HambaKu berdosa dengan suatu dosa, ia mengetahui bahwa ia mempunyai Tuhan yang mengampuni dosa dan menuntutnya". Kemudian ia kembali dan berdosa, ia berkata : "Wahai Tuhanku, ampunilah dosaku". Allah Yang Maha Suci dan Maha Tinggi berfirman: "HambaKu berdosa dengan suatu dosa, ia mengetahui bahwa ia mempunyai Tuhan yang mengampuni dosa dan menuntutnya". Kemudian ia kembali berdosa, dan berkata : "Wahai Tuhanku, ampunilah dosa saya". Lalu Dia Yang Maha Suci dan Maha Besar berfirman : "HambaKu berdosa dengan suatu dosa, lalu mengetahui bahwa ia mempunyai Tuhan yang mengampuni dosa dan menuntutnya. Berbuatlah apa yang kamu kehendaki, Aku telah mengampunimu". (Hadits ditakhrij oleh Muslim). Dari Abu Hurairah ra. dari Rasulullah saw, beliau bersabda : "Allah Yang Maha Mulia dan Maha Besar berfirman : "Aku menurut dugaan hambaKu kepadaKu, dan Aku bersamanya ketika ia ingat kepadaKu. Demi Allah, sungguh Allah lebih suka kepada taubat hambaNya dari pada salah seorang di antaramu yang menemukan barangnya yang hilang di padang. Barangsiapa vang mendekatkan diri kepadaKu sejengkal maka Aku mendekatkan diri kepadanya sehasta. Dan barangsiapa yang mendekatkan diri kepadaKu sehasta, maka Aku mendekatkan diri kepadanya satu depa. Apabila ia datang kepadaKu dengan berjalan maka Aku datang kepadanya dengan berlari kecil. (Hadits ditakhrij oleh Muslim). Dari Abu Hurairah ra, dari Rasulullah saw, beliau bersabda : Sesungguhnva dua orang laki-laki yang masuk neraka sangat keras teriakannya. Allah Yang Maha Mulia dan Maha Besar berfirman : "Keluarkan keduanya !". Ketika keduanva telah dikeluarkan, Dia berfirman kepada keduanya : "Karena apakah kamu berdua amat sangat dalam menangis ?" Keduanya berkata : "Kami lakukan hal itu agar Engkau mengasihani kami". Dia berfirman : "Sesungguhnya rahmatKu bagimu adalah kamu berdua terlepas (dari neraka). jatuhkanlah dirimu ke dalam neraka di mana kamu berada !", maka keduanya pergi. Salah seorang dari keduanya menjatuhkan dirinya, lalu dijadikanNya neraka itu dingin dan selamat baginya. Yang lain berdiri dan tidak menjatuhkan dirinya. Lalu Tuhan Yang Maha Mulia dan Maha Besar berfirman : "Apakah yang menghalangi kamu untuk menjatuhkan dirimu sebagaimana temanmu ?" Ia menjawab : "Wahai Tuhanku, sesungguhnya Engkau mengeluarkan saya". Tuhan berfirman kepadanya: "Bagimu harapanmu". Maka keduanva masuk sorga dengan rahmat Allah. (Hadits ditakhrij oleh Tirmidzi).
SHALAT:
Dari Abu Qatadah bin Rib'i ra. bahwasanya Rasulullah saw. bersabda : Allah Yang Maha Mulia dan Maha Besar berfirman : "Aku fardhukan atas umatmu shalat lima (waktu = pen), dan Aku menjanjikan suatu janji yaitu orang yang menjaga shalat itu pada waktunya maka Aku memasukkannya ke Sorga. Barangsiapa yang tidak menjaganya maka tidak ada janji padaKu". (Hadits ditakhrij oleh Ibnu Majah). Dari Abu Qatadah ra., ia berkata : Rasulullah saw bersabda : Allah berfirman : "Sesungguhnya Aku menfardhukan atas umatmu shalat lima (waktu = pen). Dan Aku janjikan janji bahwasanya barangsiapa yang menjaga shalat itu pada waktunya, maka Aku masukkan ke sorga. Dan barangsiapa yang tidak menjaganya maka tidak ada janjiKu padanya". (Hadits ditakhrij oleh Abu Dawud). Dari Abu Hurairah ra. dari Nabi saw, beliau bersabda : "Barangsiapa yang melakukan shalat dengan tidak membaca Ummul Qur'an (Induk Qur'an) maka shalat itu kurang" tiga kali, yaitu tidak sempurna. Ditanvakan kepada Abu Hurairah : "Sesungguhnya kami di belakang imam (menjadi ma'mum)". Ia berkata : "Bacalah dalam hatimu, karena saya mendengar Nabi saw bersabda : Allah Yang Maha Mulia dan Maha Besar bertlrman : "Aku membagi shalat antara Aku dan hambaKu separoh-separoh, dan bagi hambaKu apa yang dimintanya. Apabila hamba membaca : Alhamdulillahi rabbil 'alamin (Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam), maka Allah Yang Maha Mulia dan Maha Besar berfirman: "HambaKu memuji Aku". Apabila ia membaca Arrahmanirrahim (Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang), maka Allah Yang Maha Mulia dan Maha Besar berfirman : Hamba Ku menyanjung Aku. Apabila ia membaca : Maliki yaumiddin. (Yang Memiliki hari Pembalasan), maka Allah berfirman : "HambaKu memuliakan Aku", dan sekali waktu Dia berfirman : "HambaKu menyerah kepadaKu". Apabila ia membaca : Iyyaka na'budu wa iyyaka nasta'in (Hanya kepadaMu kami menyembah dan hanya kepadaMu kami mohon pertolongan), Allah berfirman : "Ini antara Aku dan hambaKu, dan bagi hambaKu apa yang dimintanya". Apabila ia membaca : Ihdinashshirathal mustaqim. Shirathal ladzina an'amta alaihim ghairil maghdhubi'alaihim wa ladhdhallin (Tunjukilah kami jalan yang lurus, yaitu jalan orang-orang yang Engkau beri petunjuk atas mereka bukan (jalan) orang-orang yang dimurkai atas mereka dan bukan (jalan) orang-orang yang sesat). Maka Allah berfirman : "Ini untuk hambaKu dan bagi hambaKu apa yang dimintanya". (Hadits ditakhrij oleh Muslim) Dari Abu Hurairah ra., ia berkata berkata : Saya mendengar Rasulullah saw bersabda : "Barangsiapa yang shalat tanpa membaca Ummul Qur'an (Induk Quran), maka shalatnya itu kurang, shalat itu kurang, shalat itu kurang, tidak sempurna". Ia berkata : "Wahai Abu Hurairah, bahwasanva kadang-kadang saya di belakang imam". Ia berkata : "Maka ia meraba hastaku". Kemudian Abu Hurairah berkata : "Bacalah Ummul Qur'an itu dalam dirimu, hai Farisi, karena saya mendengar Rasulullah saw. bersabda : Allah Yang Maha Suci dan Maha Tinggi berfirman : "Aku membagi shalat antara Aku dan hambaKu menjadi dua bagian, separoh untukKu dan separoh lagi untuk hambaKu dan bagi hambaKu itu apa yang dimintanya". Rasulullah saw bersabda : "Bacalah. Seorang hamba mengucapkan : Alhamdulillahi rabbil'alamin (Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam), Allah Yang Maha Suci dan Maha Tinggi berfirman: "HambaKu memuji Aku" Hamba mengucapkan : Arrahmanirrahim (Yang Maha Pemurah dan Maha Penyayang), Allah berfirman : "HambaKu memuji kepadaKu". Hamba mengucapkan : Maliki Yaumiddiin (Yang memiliki hari Pembalasan). Allah befirman : "HambaKu memuliakanKu. Hamba mengucapkan : Iyyaka na'budu wa iyyaka nasta'in. (Hanya kepadaMu kami menyembah dan hanya kepadaMu kami mohon pertolongan)". Ayat ini antara Aku dan hambaKu. Bagi hambaKu apa yang dipintanya. Hamba membaca : Ihdinash shirathal mustaqim. Shirathal ladzina an'amta 'alaihim ghairil maghdhubi alaihim waladhdhallin (Tunjukilah kami jalan yang lurus, yaitu jalannya orang-orang yang Engkau beri nikmat atas mereka bukan (jalannya) orang-orang yang dimurkai dan bukan (jalan) orang-orang yang sesat). Itu semua untuk hambaKu dan bagi hambaKu apa yang dimintanya. (Hadits ditakhrij oleh Malik). Dari Abu Hurairah ra. bahwasanya Rasulullah saw. bersabda : "Barangsiapa yang shalat tidak membaca Ummul Qur'an (Induk Qur'an), maka shalatnya itu kurang, shalat itu kurang, tidak sempurna". Ia berkata: Saya berkata : "Wahai Abu Hurairah bahwasanya kadang-kadang saya (shalat) di belakang imam (ma'mum)". Abu Hurairah berkata : "Wahai Ibnu Farisi, bacalah Ummul Qur'an itu didalam dirimu, karena sava mendengar Rasulullah saw: bersabda : "Allah Ta'ala berfirman : "Aku membagi shalat antara Aku dan hambaKu separoh­separoh yaitu separoh untukKu dan separoh untuk hambaKu, dan bagi hambaKu apa vang dimintanva. Hamba membaca : Alhamdulillah rabbila 'alamin (Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam). Allah berfirman : "HambaKu memuji Aku". Hamba membaca : Arrahmanir rahim (Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang). Allah berfirman : "HambaKu menyanjung Aku". Hamba membaca : Maliki yaumiddin (yang tnemiliki hari Pembalasan). Allah berfirman : "HambaKu memuliakan Aku". Ini bagi hambaKu. Antara Aku dan hambaKu adalah : Iyyaka na'budu wa iyyaka nasta'in (Hanya kepadaMu kami menyembah dan hanya kepadaMu kami mohon pertolongan). Bagi hambaKu apa yang dimintanva, dan akhir suratpun demikian pula, di mana hamba membaca: Ihdinash shirathal mustaqim. Shirathal ladzina an'amta 'alaihim ghairil maghdhubi 'alaihim waladhdhallin (Tunjukilah kami jalan yang lurus yaitu jalannva orang-orang yang Engkau beri ni'mat atas mereka, bukan (jalan) orang-orang yang dimurkai dan bukan (jalan) orang-orang yang sesat). (Hadits ditakhrij oleh Turmudzi). Dari Abu Hurairah ra., ia berkata : Rasulullah saw bersabda : "Barangsiapa yang melaksanakan shalat dengan tidak membaca Ummul Qur'an (Induk Qur'an), maka shalat itu kurang, shalat itu kurang, tidak sempurna". Ia berkata : Sava berkata : "Wahai Abu Hurairah, sesungguhnya kadang­kadang saya di belakang imam (ma'mum). Ia berkata : "Maka ia meraba hastaku". Abu Hurairah berkata : "Hai Farisi, bacalah Ummul Qur'an itu dalam dirimu perlahan. Karena saya mendengar Rasulullah saw. bersabda : "Allah Ta'ala berfirman : "Aku membagi shalat antara Aku dan hambaKu, dan bagi hambaKu apa yang dimintanya. Rasulullah saw. bersabda : "Seorang hamba membaca : "Alhamdulillahi rabbil'alamin (Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alamj, " Allah Yanga Maha Mulia dan Maha Tinggi berfirman : "HambaKu memuji Aku". Hamba membaca . "Arrahmanirrahim" (Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang). Allah Yang Maha Mulia dan Maha Besar berfirman : "HambaKu menyanjung Aku". Hamba membaca: "Maliki yaumiddin" (Yang memiliki hari Pembalasan). Allah Yang Maha Mulia dan Maha Besar befirman : "HambaKu memuliakanKu". Hamba membaca : Iyyaka na'budu wa iyyakanasta'in (Hanya kepadaMu kami menyembah dan hanva kepadaMu kami minta pertolongan). Allah berfirman : "Ini antara Aku dan hambaKu, dan bagi hambaKu apa yang dimintainya". Hamba membaca : "Ihdinash shirathal mustaqim. Shirathal ladzina an'amta alaihim ghairil maghdhubi 'alaihim wa ladhdhallin. (Tunjukilah kami jalan yang lurus, vaitu jalan orang-or­ang yang Engkau beri nilanat, bukan (jalan) orang-orang yang tersesat). Allah berfirman : "Itu semua untuk hambaKu, dan bagi hambaKu apa yang dimintanya". (Hadits ditakhrij oleh Abu Daud). Dari Abu Hurairah ra., ia berkata : Saya mendengar Rasulullah saw bersabda : Allah Yang Maha Mulia dan Maha Besar berfirman : "Aku membagi shalat antara Aku dan hambaKu dua bagian, separohnya untukKu dan separohnya untuk hambaKu, dan bagi hambaKu apa yang dimintanya". Ia berkata : Rasulullah saw. bersabda : "Bacalah. Seorang hamba membaca : "Alhamdulillahi rabbil 'alamin" (Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam)". Allah Yang Maha Mulia dan Maha Besar berfirman : "Hamba Ku memuji Aku dan bagi hambaKu apa yang dimintanya". Hamba membaca : "Arrahmanirrahim" (Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang). Allah berfirman : "HambaKu memuliakanKu, dan ini untukKu". Ayat ini antaraKu dan antara hambaKu separoh. Hamba membaca : "Iyyaka na'budu wa iyyaka nasta'in" (Hanya pertolongan)". Ini antara Aku dan hambaKu, dan bagi hambaKu apa yang dimintanya. Dan akhir surat ini untuk hambaKu. Hamba membaca : "Ihdinash shirathal mustaqim. Shirathal ladiziinaan'amta alaihim ghairil maghdhubi' alaihim waladh dhallin' (Tunjukilah kami jalan yang lurus, yaitu jalan or­ang-orang yang Engkau beri ni'mat atas mereka bukan (jalan) orang-orang yang dimurkai atas mereka, dan bukan (jalan) orang-orang yang tersesat). Ini bagiKu dan bagi hambaKu apa yang dimintanya. (Hadits ditakhrij oleh Ibnu Majah).
SESEORANG ITU MEMBUTUHKAN ANUGERAH ALLAH TA'ALA:
Dari Abu Hurairah ra. dari Nabi saw, beliau bersabda : "Ketika Ayyub mandi dengan telanjang, jatuhlah belalang emas, lalu Ayub menangkap dan meletakkan dalam pakaiannya. Lalu Tuhannya memanggilnva : "Bukankah Aku telah membuatmu tidak membutuhkan terhadap apa yang kamu lihat ?". Ia menjawab : "Ya, demi kemuliaan­Mu, tetapi Aku membutuhkan terhadap berkah-Mu". (Hadits ditakhrij oleh Bukhari).
SYAFA'AT:
Dari Abu hurairah ra., ia berkata : "Kami bersama Nabi saw. dalam suatu undangan, maka diangkatlah hasta (kambing) oleh beliau, di mana hasta itu menarik beliau, maka beliau menggigitnya dan beliau bersabda: "Saya adalah penghulu manusia pada hari Qiamat, apakah kamu tahu sebabnya ? Allah mengumpulkan orang yang terdahulu dan terkemudian di satu tanah lapang, dan pemandangan akan memandang mereka dan orang yang memanggil akan terdengar oleh mereka, matahari dekat, sebagian manusia berkata : "Tidakkah kamu melihat apa yang ada pada kamu sekalian ? Apa yang sampai kepadamu ? Tidakkah kamu memikirkan orang yang memohon syafa'at bagimu kepada Tuhanmu ?" Dan sebagian yang lain berkata : "Ayahmu Adam", maka mereka mendatanginya dan berkata : "Wahai Adam, engkau adalah ayah manusia, Al­lah menjadikanmu dengan tangan-Nya, meniupkan ruh­Nya kepadamu, memerintahkan Malaikat lalu mereka sujud kepadamu dan menempatkan engkau di sorga, tidakkah kamu memohonkan syafa'at untuk kami kepada Tuhanmu. Tidakkah kamu melihat apa yang ada pada kami dan apa yang sampai kepada kami ?" Maka Adam menjawab : "Tuhanku murka yang mana sebelum dan sesudahnya Dia tidak pernah murka seperti itu. Dia mencegah saya dari pohon, lalu saya mendurhakainya. Oh diriku, diriku, pergilah kepada selainku, pergilah kepada Nuh !", maka mereka mendatangi Nuh dan berkata : "Wahai Nuh, engkau adalah Rasul pertama kepada penduduk bumi, Allah menyebut engkau sebagai hamba yang bersyukur. Tidakkah melihat apa yang ada pada kami ? tidakkah engkau memohon syafa'at bagi kami kepada Tuhanmu ?" Maka ia menjawab : "Tuhanku pada hari ini murka, yang mana sebelum dan sesudahnya tidak pernah murka seperti itu, oh diriku, oh diriku datanglah Nabi saw", maka mereka mendatangi aku, dan aku dibawah Arasy, maka diserukan : "Wahai Muhammad, angkatlah kepalamu, mintalah syafa'at, kamu akan diberi syafa'at dan mintalah perantara kamu akan diberi". Muhammad bin Ubaid berkata : "Saya tidak hafal kelanjutannya". (Hadits ditakhrij oleh Bukhari). Dari Anas ra., ia adalah Ibnu Malik ra., ia berkata : "Rasulullah saw. bersabda : "Allah mengumpulkan manusia pada hari Qiyamat, maka mereka berkata : "Seandainya kita mohon syafa'at kepada Tuhan kita, sehingg Tuhan memberikan kelonggaran kepada kita ditempat kita" lalu mereka datang kepada Adam dan berkata : "Engkaulah yang telah diciptakan Allah dengan tanganNya, Dia meniupkan ruh Nya padamu, dan Allah telah memerintahkan Malaikat, sehingga mereka sujud kepadamu, maka mohonlah syafa'at untuk kami di sisi Tuhan kami". Ia menyebutkan kesalahan-kesalahannya dan berkata : "Datanglah kepada Nuh, seorang Rasul pertama yang diutus oleh Allah". Lalu mereka datang kepada Nuh, maka Nuh menjawab : "Saya tidak menempati tempat itu -dan ia menyebutkan kesalahannya itu- datangilah Ibrahim yang mana Allah menjadikannya sebagai kekasih !", lalu mereka datang kepadanya, maka ia menjawab : "Saya tidak menempati tempat itu -dan ia menyebutkan kesalahan- datangilah Musa yang telah diajak bicara oleh Allah !". Lalu mereka datang kepadanya, maka Musa menjawab : "Saya tidak menempati tempat itu -ia menyebutkan kesalahannya- datangilah Isa", lalu mereka datang kepadanya, maka ia menjawab : "Saya tidak menempati tempat itu, datangilah Muhammad saw. yang telah diampuni dosa-dosanya yang telah terdahulu dan yang terkemudian !". Lalu mereka datang kepadaku, dan aku minta izin kepada Tuhanku. Ketika aku melihat Nya aku sujud dan Tuhan meninggalkan aku sesuai dengan apa yang dikehendakiNya, kemudian diserukan : "Angkatlah kepalamu, mintalah perantara maka kamu akan diberi dan berkatalah maka akan didengar, mohonlah syafa'at maka akan diberi svafa'at," Kemudian aku mengangkat kepala dan memuji Tuhan dengan pujian vang telah diajarkan kepadaku, lalu aku mohon syafa'at, maka Aku membatasinya kepadaku, lalu aku mengeluarkan mereka dari neraka dan aku memasukkan mereka ke sorga, kemudian aku kembali dan sujud seperti itu, pada vang ketiga atau keempat kalinya, sehingga yang ada di neraka itu hanyalah orang-orang yang telah dicegah oleh Al Qur'an." (Hadits ditakhrij oleh Bukhari). Dari Humaid, ia berkata : Aku mendengar Anas ra. berkata : Sava mendengar Nabi saw. bersabda : "Apabila hari Qiamat tiba, Aku diberi syafa'at, kemudian aku berkata : "Wahai Tuhan, masukkanlah ke sorga orang yang di dalam hatinva ada seberat biji sawi". Maka mereka masuk, kemudian aku berkata : "Masukkanlah ke sorga orang yang didalam hatinya ada sedikit dikitnva sesuatu". Maka Anas ra. berkata seolah-olah sa'ya melihat jari-jari Rasulullah saw. (Hadits ditakhrij oleh Bukhari). Dari Abu Said Al Khudri ra. bahwasanya Rasulullah saw bersabda: "Allah memasukkan penghuni Sorga ke Sorga, Dia memasukkan orang yang di kehendakiNya dengan rahmatnya dan memasukkan penghuni Neraka ke Neraka, kemudian Dia berfirman : "Lihatlah orang yang kamu sekalian dapati di dalam hatinya iman seberat biji sawi, maka keluarkanlah ia". Kemudian mereka dikeluarkan dari neraka seperti arang, mereka telah terbakar maka mereka dilemparkan di sungai hidup (Nahrul hayat), lalu mereka tumbuh di dalamnya, sebagaimana biji-bijian itu tumbuh di tanah yang dibawa banjir, tidaklah kamu melihatnva, bagaimana ia tumbuh dengan kuning emas". (Hadits ditakhrij oleh Muslim). Dari Abu Sa'id ra., ia berkata : Rasulullah saw. bersabda : "Adapun penghuni neraka yang memang jadi penghuninya, mereka itu tidak mati dan tidak hidup, akan tetapi orang­orang yang masuk neraka, karena dosa-dosa mereka," atau beliau bersabda : "Karena kesalahan-kesalahan mereka, maka Allah mematikan mereka dengan benar-benar mati, sehingga mereka menjadi arang, ia diberi idzin untuk diberi syafa'at, mereka didatangi dengan berkelompok-kelompok kemudian mereka di sebarkan disungai sorga. Lalu dikatakan : "Wahai penghuni sorga berangkatlah bersama mereka, kemudian mereka tumbuh seperti tumbuhnya biji-bijian di tanah yang dibawa banjir. Seseorang berkata : "Seolah­olah Rasulullah saw. ada di perkampungan". (Hadits ditakhrij oleh Muslim). Dari Abdullah bin Mas'ud ra., ia berkata : Rasulullah saw. bersabda: "Sungguh aku mengetahui penghuni neraka yang paling akhir keluar dari neraka dan penghuni sorga yang paling akhir masuk sorga. Yaitu orang laki-laki yang keluar dari neraka dengan merangkak, kemudian Allah Yang Maha Suci lagi Maha Tinggi berfirman kepadaNya : "Pergilah, dan masuklah ke sorga". Rasulullah saw. bersabda : "Maka ia datang ke sorga dan terbayang olehnya bahwa sorga itu sudah penuh, lalu ia kembali dan berkata : "Wahai Tuhan, saya mendapati sorga itu penuh". Kemudian Tuhan berfirman kepadanya : "Pergilah, dan masuklah ke Sorga. "Rasulullah saw. bersabda : "Maka ia datang ke sorga dan terbayang olehnya bahwa sorga itu sudah penuh, lalu ia kembali dan berkata : "Wahai Tuhan, saya mendapati sorga itu penuh". Kemudian Tuhan berfirman kepadanya : "Maka ia datang ke Sorga", dan di bayangkan olehnya bahwasanya Sorga itu penuh. Lalu ia kembali dan berkata : "Wahai Tuhan, saya mendapati sorga itu penuh". Kemudian Tuhan berfirman kepadanva : "Pergilah dan masuklah ke sorga". Sesungguhnya bagimu seperti dunia dan sepuluh kalinya", atau bagimu sepuluh kali dunia". Rasulullah saw bersabda : "Maka ia berkata : "Apakah Engkau mentertawakan aku, sedangkan Engkau Raja". Ibnu Mas'ud berkata : "Sungguh aku melihat Rasulullah saw. tertawa sehingga tampaklah gigi taringnya". Beliau bersabda : "Maka dikatakan : "Itulah penghuni sorga yang tempatnya paling bawah". (Hadits ditakhrij oleh Muslim). Dari Abu Sa'id Al Khudri ra., ia berkata : Rasulullah saw bersabda : "Tidaklah perdebatan seseorang dari padamu dalam menuntut hak yang ada di dunia lebih keras dari pada perdebatan orang-orang mu'min dengan Tuhan mereka bagi saudara-saudara mereka yang masuk neraka. Rasulullah saw. bersabda : "Mereka berkata : "Wahai Tuhan kami, saudara-saudara kami shalat bersama kami, mereka puasa bersama kami, haji bersama kami, namun mereka Engkau masukkan ke nereka". Rasulullah saw. bersabda : Maka Tuhan berfirman : "Pergilah dan keluarkanlah orang kamu kenal di antara mereka !". Rasulullah saw bersabda : "Maka orang-orang mu'min itu datang kepada mereka dan orang-orang mu'min itu mengetahui rupa-rupa mereka". Diantara mereka ada orang yang sudah dibenamkan ke neraka sampai kepertengahan dua betisnya, dan diantara mereka ada yang sudah dibenamkan sampai kedua mata kakinya. Lalu orang-orang mu'min itu mengeluarkan mereka, dan berkata : "Wahai Tuhan kami, kami mengeluarkan orang-orang yang telah Engkau perintahkan kepada kami". Rasulullah saw. bersabda dan Tuhan berfirman : "Keluarkanlah orang-orang yang di dalam hatinya ada iman seberat satu dinar". Kemudian Rasulullah saw bersabda : "Orang-orang yang didalam hatinya ada seberat setengah dinar, sampai Tuhan berfirman : "Orang yang di dalam hatinva ada seberat semut kecil". Abu Sa'id berkata : "Barang siapa yang tidak membenarkan, maka bacalah ayat ini : "INNALLAAHA LAA YAGHFIRU AN YUSYRAKA BIHI WAYAGHFIRU MAADUUNA DZAALIkA LIMAN YASYAA-U WAMAN YUSYRIK BILLAAHI FAQADIFTARAA ITSMAN 'AZHILMAA". (Sesungguhnva Allah tidak akan mengampuni dosa syvirik dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu bagi siapa yang dikehendakiNya. Barang siapa vang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa besar). (An Nisa' : 48). Dari Abu Sa'id Al Khudri ra., ia berkata : Rasulullah saw. bersabda : "Apabila Allah menyelamatkan orang-orang mu'min dari neraka, dan mereka beriman, maka seseorang diantaramu tidak mendebatkan hak sahabatnya di dunia lebih keras dari pada perdebatan orang-orang mu'min dengan Tuhan mereka bagi saudara-saudara mereka yang dimasukkan ke neraka". Rasulullah saw. bersabda : "Mereka berkata : "Wahai Tuhan kami, saudara-saudara kami shalat bersama kami, berpuasa bersama kami dan hajji bersama kami, namun Engkau memasukkan mereka ke neraka". Lalu Tuhan berfirman : "Pergilah kalian dan keluarkanlah orang-orang yang kamu kenal diantara mereka", maka orang-orang mu'min datang kepada mereka, lalu mengetahui rupa-rupa mereka karena neraka tidak memakan rupa-rupa mereka. Diantara mereka ada orang yang telah dibenamkan di neraka sampai pertengahan betisnya dan diantara mereka ada yang dibenamkan sampai kedua mata kakinya. Lalu orang-orang mu'min mengeluarkan mereka, kemudian mereka itu berkata : "Tuhan kami, kami telah mengeluarkan orang-orang yang telah Engkau perintahkan kepada kami", Lalu Allah berfirman : "Keluarkanlah orang-orang yang didalam hatinya ada iman seberat dinar, kemudian orang­orang yang di dalam hatinya ada iman seberat setengah dinar, kemudian orang yang didalam hatinya ada iman seberat biji sawi". Abu Sa'id berkata : "Barang siapa yang tidak membenarkan hal ini maka bacalah ayat ini : "INNALLAAHA LAA YAZHLIMU MITSQAALA DZARRATIN WA INTAKU HASANATAN YUDLAA­'IFHAA WAYU'TI MILLADUNHU AJRAN 'AZHIIMAA " (Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu bagi siapa yang dikehendakiNya, barang siapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa besar). (An Nisa' : 48)
SORGA ITU DIHARAMKAN ATAS ORANG-ORANG KAFIR & KERABAT TIDAK BERGUNA BAGI MEREKA:
Dari Abu Hurairah ra. dari Nabi saw, beliau bersabda : "Ibrahim bertemu dengan ayahnya Azar pada hari Qiamat, pada wajah Azar terdapat hitam-hitam dan berdebu, maka Ibrahim bertanya kepadanya : "Tidakkah aku telah berkata kepadamu : "Janganlah engkau durhaka kepadaku". Lalu ayahnya menjawab : "Pada hari ini saya tidak durhaka kepadamu". Maka Ibrahim berkata : "Wahai Tuhan, sesungguhnya Engkau telah berjanji kepadaku untuk tidak menyusahkan aku pada hari kebangkitan. Kesusahan manakah yang lebih susah dari pada ayahku yang jauh ?" Allah Ta'ala berfirman . "Sesungguhnya Aku mengharamkan sorga atas orang-orang kafir, kemudian dikatakan : "Wahai Ibrahim, apa yang dibawah kakimu ?" Maka Ibrahim melihat, tiba-tiba ada seperti serigala yang berlumuran darah dan ditarik kaki-kakinya, kemudian dilemparkan ke neraka". (Hadits ditakhrij oleh Bukhari). Dari Anas bin Malik ra. dari Nabi saw., beliau bersabda : "Allah Yang Maha Suci lagi Maha Tinggi berfirman kepada ahli neraka vang paling ringan siksanya : "Seandainya kamu mempunyai dunia dan seisinya, apakah kamu mau menebusinya ?" Ia menjawab : "Ya". Kemudian Tuhan berfirman : "Aku telah menghendaki kamu akan sesuatu yang lebih ringan dari pada ini semenjak kamu dalam tulang rusuk Adam agar kamu tidak mensekutukan". Saya duga Dia berfirman : Dan Aku tidak memasukkan kamu ke neraka, namun kamu enggan, kecuali kamu mensekutukan". (Hadits ditakhrij oleh Muslim). Dari Anas bin Malik ra. bahwasanva Nabi saw. bersabda : "Dikatakan kepada orang kafir pada hari Qiamat : "Bagaimanakah pendapatmu, seandainva kamu mempunyai emas sepenuh bumi, apakah kamu menebus dengannya ?" Ia menjawab : "Ya". Lalu dikatakan kepadanya : "Kamu telah dimintai yang lebih mudah dari pada itu". (Hadits ditakhrij oleh Muslim).
SESUATU YANG MELINGKARI SORGA DAN NERAKA & MAKANAN PENGHUNI NERAKA:
Dari Abu Hurairah ra. dari Rasulullah saw, beliau bersabda : "Ketika Allah menciptakan sorga dan neraka, Allah mengutus Jibril ke sorga, kemudian Dia berfirman : "Lihatlah kepadanya dan kepada apa yang telah Aku sediakan bagi penghuninya di dalamnya". Rasulullah saw. bersabda : Maka Jibril datang dan melihatnya dan kepada apa yang telah disediakan Allah untuk penghuninya. Rasulullah saw. bersabda : Kemudian Jibril kembali kepadaNya. Jibril berkata : "Demi KemuliaanMu, tidak ada seorangpun yang mendengar sorga kecuali ia memasukinya". Lalu Dia memerintahkan sorga, lalu sorga dikelilingi dengan hal-hal yang tidak menvenangkan. Kemudian Dia berfirman : "Kembali kamu ke sorga, tiba­tiba sorga telah dikelilingi dengan hal-hal yang tidak menyenangkan. Kemudian Dia berfirman : "Kembali kamu ke sorga, tiba-tiba sorga telah dikelilingi dengan hal-hal yang tidak menyenangkan. Lalu Jibril kembali kepadaNya, dan berkata : "Demi kemuliaan Mu, sungguh aku takut, tidak ada seorangpun vang memasukinya". Dia berfirman : "Pergilah kamu keneraka dan lihatlah kepadanya, dan kepada apa yang telah Aku sediakan untuk penghuninya", maka tiba-tiba neraka itu naik sebahagiannya pada sebahagian yang lain. Lalu Jibril kembali padaNya dan berkata : "Demi kemuliaanMu, seseorang tidak mendengar neraka, maka ia memasukinya". Lalu Tuhan memerintahkannya, kemudian neraka telah dikelilingi dengan hal-hal yang menyenangkan. Tuhan berfirman : "Kembalilah kepadanya", maka Jibril kembali ke neraka. Lalu Jibril berkata : "Sungguh saya khawatir seseorang tidak selamat dari padanya kecuali ia akan memasukinva". (Hadits ditakhrij oleh Tirmidzi). Dari Abu Hurairah ra. bahwasanya Rasulullah saw. bersabda : "Ketika Allah menciptakan sorga, Allah berfirman kepada Jibril : "Pergilah dan lihatlah ia !", maka Jibril pergi dan melihatnya, kemudian dia datang lalu berkata : "Wahai Tuhan, demi kemuliaan Mu, seseorang tidak mendegarnya kecuali dia memasukinya". Lalu Dia mengelilingi sorga dengan hal-hal yang tidak menyenangkan. Kemudian Tuhan berfirman : "Wahai Jibril, pergilah kau lihatlah ia". Maka Jibril pergi dan melihatnya, kemudian Jibril datang dan berkata : "Wahai Tuhan, demi Kemuliaan Mu, sungguh saya khawatir seseorang tidak masuk kepadanya". Rasulullah saw. bersabda : "Ketika Allah menciptakan neraka, Allah berfirman : "Wahai Jibril, pergilah dan lihatlah ia !", maka Jibril pergi dan melihat kepadanya, kemudian Jibril datang dan berkata : "Demi kemuliaan Mu, tidaklah seseorang mendengarnya lalu dia memasukinya", lalu Allah mengelilinginya dengan hal-hal yang menyenangkan. Kemudian Tuhan berfirman : "Wahai Jibril, pergilah dan lihatlah ia !", maka jibril pergi dan melihatnya dan berkata : "Wahai Tuhan, demi kemuliaan Mu sungguh saya khawatir, seseorangpun tidak selamat kecuali ia akan memasukinya". (Hadits ditakhrij oleh Abu Dawud).
SEBAGIAN PENGHUNI SORGA MOHON IZIN UNTUK BERCOCOK TANAM:
Dan Abu Hurairah ra. dari Nabi saw. : "Pada suatu hari Nabi saw bercerita dan disampingnya ada seorang lelaki dari penduduk kampung, bahwasanya seorang lelaki dari penghuni sorga, minta izin kepada Tuhannya untuk bercocok tanam. Tuhan berfirman : "Tidakkah kamu mendapati apa yang kamu inginkan ?" Ia menjawab : "Ya, akan tetapi saya senang bercocok tanam," maka dia bersegera dan menyemai dan sangat cepat tumbuhnya ujung, tegak dan panennya tumbuh-tumbuhan itu, dan digulungnya seperti gunung. Lalu Allah Yang Maha Tinggi berfirman : "Ambillah wahai anak Adam, sesungguhnya kamu tidak dikenyangkan oleh sesuatu". Maka berkatalah orang dusun itu : "Wahai Rasulullah, engkau tidak mendapati orang ini kecuali orang-orang Quraisy atau or­ang-orang Anshar. Sesungguhnya mereka itu pemilik tanaman. Adapun kami bukanlah pemilik tanaman". Maka Rasulullah saw. tertawa. (Hadits ditakhrij oleh Bukhari).
TAKUT & KHAWATIR TERHADAP ALLAH TERMASUK SEBAB DIAMPUNINYA DOSA:
Dari Rib'i bin Hirasy berkata : "Uqbah bin 'Amr berkata kepada Hudzaifah : "Tidakkah kamu bercerita kepada kami sesuatu yang kamu dengar dari Rasulullah saw. ?" Ia menjawab : "Sesungguhnya sava mendengar beliau bersabda : "Sesungguhnya apabila Dajjal keluar, maka ia membawa air dan api". Adapun sesuatu yang dipandang oleh manusia bahwa sesuatu itu api maka sesungguhnya sesuatu itu air dingin, dan sesuatu vang dipandang oleh manusia bahwa sesuatu itu air maka sesungguhnva sesuatu itu api yang membakar. Barangsiapa di antaramu yang menjumpai, maka hendaklah ia menempatkan diri pada rang dipandang bahwa sesuatu itu api, karena sesungguhnya dia adalah air dingin (sejuk)". Hudzaifah berkata . "Saya mendengar beliau bersabda: "Sesungguhnya ada seorang laki-laki sebelum kamu didatangi oleh malaikat untuk mencabut ruhnya, lalu ditanyakan kepadanya : "Apakah kamu mengetahui kebaikanmu?". Ia menjawab : "Saya tidak tahu". Dikatakan kepadanya : "Lihatlah". Ia berkata : "Saya tidak tahu sesuatu, hanya saja pernah berbai'at kepada manusia di dunia, dan aku membalas mereka lalu saya memberi tangguh kepada orang kaya dan membebaskan kepada orang yang kesulitan. "Lalu Allah memasukkannya ke sorga". Ia berkata : "Saya mendengar beliau bersabda : "Sesungguhnya seorang laki­laki hampir meninggal. Ketika ia putus asa terhadap hidupnya, ia berpesan kepada keluarganya : "Apabila saya mati, maka kumpulkanlah kayu bakar yang banyak dan nyalakanlah api padanya, sehingga apabila api itu telah membakar daging dan tulangku, maka ambillah dan tumbuklah. Kemudian carilah hari yang berangin keras dan taburkanlah ke sungai". Maka mereka melaksanakannya, lalu Allah menghimpunnya dan bertanya kepadanya: "Kenapakah kamu perbuat itu semua ?" Ia menjawab : "Karena takut kepadaMu" maka Allah mengampuninya. Uqbah bin Amr berkata : "Saya mendengar beliau menyabdakan hal itu dan orang tersebut tukang gali". (Hadits ditakhrij oleh Bukhari). Dari 'Uqbah bin Abdul Ghafir dari Abu Sa'id Al Khudri ra. dari Nabi saw. bahwasanya seorang yang sebelummu diberi kenikmatan harta oleh Allah. Ketika ia akan meninggal ia berkata kepada anak-anaknya : "Aku ini ayah macam apa bagimu ?". Mereka menjawab : "Ayah yang terbaik". Ia berkata : "Sesungguhnya saya tidak pernah berbuat baik, apabila aku meninggal maka bakarlah sava, kemudian hancur luluhkan dan taburkanlah pada hari yang berangin kencang". Maka mereka melakukannya. Lalu Allah Azza wa jalla menghimpunnya dan berfirman : "Apakah yang membebani kamu ?" Ia menjawab : "Takut kepadaMu". Maka Allah memberikan rahmatNya". (Hadits ditakhrij oleh Bukhari). Dari Rib'i bin Hirasy berkata : "Uqbah bin Amr A1 Anshari berkata kepada Hudzaifah : "Tidakkah kamu bercerita kepada kami akan sesuatu yang kamu dengar dari Nabi saw. ?" Ia menjawab : "Saya mendengar beliau bersabda : "Sesungguhnya seseorang yang hampir mati, ketika ia putus asa dari hidup ia berpesan kepada keluarganya : "Apabila saya mati maka kumpulkanlah kayu yang banyak untukku. Kemudian nyalakan api, sehingga apabila api itu telah memakanku (membakarku) dan terus sampai ke tulangku maka ambillah dan tumbuklah dan tebarkanlah di dalam sungai pada hari yang panas atau hari yang berangin. Lalu Allah menghimpunnya dan berfirman : "Kenapakah kamu memperlakukan ini ?" Ia menjawab : "Karena takut kepadaMu". Maka Dia mengampuninya". (Hadits ditakhrij oleh Bukhari). Dari Abu Hurairah ra. dari Nabi saw, beliau bersabda : "Ada seseorang yang keterlaluan terhadap dirinya. Ketika menjelang mati ia berkata kepada anak-anaknya : "Jika saya mati bakarlah saya, remukkanlah saya kemudian taburkanlah saya di angin. Demi Allah jika Tuhanku mampu terhadapku niscaya Dia menyiksaku dengan siksaan yang tidak ditimpakan kepada orang lain". Ketika ia meninggal, hal itu dilaksanakan terhadapnya. Tiba-tiba ia dapat berdiri (setelah dihidupkan lagi) lalu Allah berfirman : "Apakah yang mendorongmu untuk berbuat demikian itu ?" Ia menjawab : "Wahai Tuhanku, yang mendorong adalah ketakutanku kepadaMu". Lalu Allah mengampuninya". Selain Abu Hurairah berkata : "Takut kepadaMu wahai Tuhan-ku" (Hadits di takhrij oleh Bukhari). Dari Abu Hurairah ra. bahwasanya Rasulullah saw. bersabda : "Seorang laki-laki yang tidak pernah berbuat kebaikan berkata : "Apabila ia meninggal maka bakarlah ia dan tebarkanlah separohnya di lautan, maka demi Allah jika Allah mampu atasnya niscaya Dia menyiksanya yang tidak pernah ditimpakan kepada seseorangpun di dunia. Maka Allah memerintahkan kepada lautan lalu mengumpulkan apa yang ada didalamnya, dan memerintahkan daratan lalu mengumpulkannya. Kemudian Allah berfirman : "Kenapakah kamu berbuat (demikian) ?". Ia menjawab : "Karena takut kepadaMu sedang Kamu lebih mengetahui" maka Dia mengampuninya". (Hadits ditakhrij oleh Bukhari). Dari Abu Said ra. dari Nabi saw. bahwasanya belaiu menuturkan seorang laki-laki yang telah lampau atau or­ang yang sebelummu mengatakan suatu perkataan yakni ia diberi anak dan harta benda oleh Allah. Ketika-mati hampir tiba, ia berkata kepada anak-anaknya : "Ayah macam apa saya ini bagimu ?". Mereka menjawab : "Sebaik­baik ayah". Ia-berkata : "Sesungguhnya ia tidak menyimpan atau menanam kebaikan di sisi Allah. Jika Kuasa atasnya niscaya Dia menyiksanya. Maka perhatikanlah. Jika saya mati maka bakarlah saya, sehingga bila saya telah menjadi arang (abu) lumatkanlah saya, atau ia berkata : "Hancurkanlah saya. Jika ada hari yang berangin ribut, taburkanlah saya- padanya". Nabi saw. bersabda : "Ia mengambil perjanjian mereka atas yang demikian itu. Demi Tuhanku, mereka melaksanakannya kemudian menaburkan pada hari yang berangin ribut". Allah Azza wa Jalla berfirman : "Jadilah" tiba-tiba ia menjadi seorang yang berdiri, lalu Allah berfirman : "Hai hambaKu apakah yang mendorongmu untuk melakukan apa vang telah kamu lakukan itu ?". Ia menjawab : Takut kepadaMu atau untuk berpisah dari padaMu". Beliau bersabda : "Ketika Tuhan bertemu dengannya, Dia memberikan rahmat". Beliau bersabda pada lain kali : "Dia tidak menjumpainya selain dengan rahmat". (Hadits ditakhrij oleh Bukhari). Dari Abu Hurairah ra. dari Nabi saw., beliau bersabda : "Seorang laki-laki berlebih-lebihan terhadap dirinya. Ketika hampir meninggal, ia pesan kepada anak-anaknya, dengan berkata : "Jika saya mati maka bakarlah saya kemudian lumatkanlah. Kemudian taburkanlah saya di lautan. Demi Allah jika Tuhan mampu atasKu niscaya Dia menyiksaku dengan siksaan yang belum pernah ditimpakan pada seseorangpun". Mereka mengerjakannya. Allah berfirman kepada bumi : "Tunaikanlah apa yang kamu ambil". Tiba­tiba ia berdiri (hidup lagi = pen). Allah berfirman kepadanya : "Apakah yang mendorongmu berbuat (berpesan) seperti itu ?" Ia menjawab : "Takut kepadaMu wahai Tuhanku" atau "ketakutan kepadaMu". Maka Allah mengampuninya karena (alasan) itu. (Hadits ditakhrij oleh Muslim). Dari Abu Hurairah ra., ia berkata : "Saya mendengar Rasulullah saw. bersabda : Seseorang berlebih-lebihan terhadap dirinya, sampai ketika mati hampir datang kepadanya, ia berkata kepada keluarganya : "Apabila saya telah mati maka bakarlah saya kemudian taburkanlah saya di angin di lautan. Demi Allah jika Allah kuasa atas saya niscaya Dia menyiksa saya dengan siksaan yang belum pernah untuk menyiksa makhlukNya seorangpun". Beliau bersabda : "Maka keluarganya melaksanakannya. Allah Azza wa Jalla berfirman kepada segala sesuatu yang telah memungutnya barang sedikit : "Tunaikanlah apa yang telah kamu pungut". Tiba-tiba dia berdiri (hidup lagi = Pen). Allah Azza wa Jalla berfirman : "Apakah yang mendorong berbuat (berpesan) itu ?" Ia menjawab : "Takut kepadaMu". Maka Allah mengampuni-Nya. (Hadits ditakhrij oleh An Nasa'i). Dari Abu Hurairah ra. dari Rasulullah saw, beliau bersabda : "Ketika kematiannya hampir tiba ia berpesan kepada anak­anaknya dengan berkata : "Jika saya telah mati maka bakarlah saya kemudian lumatkanlah saya dan tebarkanlah saya di angin di lautan. Demi Allah jika Tuhanku mampu atasku niscaya Dia menyiksa saya dengan siksaan yang tidak pernah untuk menyiksa seseorangpun". Beliau bersabda : "Mereka melaksanakannya, Allah berfirman kepada bumi : "Tunaikanlah apa yang telah kamu pungut". Tiba-tiba ia berdiri, Allah berfirman kepadanya : "Apakah yang mendorongmu untuk melakukan hal itu ?". Ia menjawab. "Takut kepadaMu atau khawatir kepadaMu wahai Tuhanku". Maka Allah mengampuninya. (Haditsd ditakhrij oleh Ibnu Majah).
TIGA ORANG YANG DICINTAI OLEH ALLAH AZZA WA JALLA:
Dari Abu Dzar ra. dari Nabi saw, beliau bersabda : Tiga orang yang dicintai oleh Allah Maha Muliia dan Maha Besar, yaitu : Seseorang yang mendatangi suatu kaum, ia minta kepada mereka dengan nama Allah, dan ia tidak minta karena kekerabatan antara dia dan mereka, namun mereka mencegahnya, lalu ada seseorang yang mengiringinya; dia memberinya secara rahasia, yang hanya diketahui oleh Allah Yang Maha Mulia lagi Maha Besar dan orang yang diberinya. Dan suatu kaum vang berjalan di malam hari sehingga ketika ia lebih senang tidur dari pada apa yang sedang mereka jalankan, mereka singgah dan meletakkan kepala mereka, lalu di antara mereka ada seorang yang bangun untuk merendahkan diri kepada-Ku dan membaca ayat-ayatKu. Dan seseorang yang berada di daslam pasukan, mereka bertemu musuh lalu mereka berbalik ke belakang namun ia maju lagi sehingga ia terbunuh atau mendapat kemenangan". (Hadits ditakhrij oleh An Nasa'i).
TURUNNYA SURAT AL KAUTSAR:
Dari Anas bin Malik ra., ia berkata : Pada suatu hari di hadapan kami (ia maksudkan Nabi Muhammad saw.) ketika beliau tidur sejenak kemudian beliau mengangkat kepala serava tersenyum, lalu kami berkata kepada beliau : "Apakah yang menjadikan engkau tertawa wahai Rasulullah ?" Beliau bersabda : "Tadi telah turun kepadaku sebuah surat yaitu : "Dengan Nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang, Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu ni'mat yang banyak. Maka shalatlah karena Tuhanmu dan sembelihlah binatang korban. Sesungguhnya orang-orang yang membencimu dialah orang-orang yang terputus". Kemudian Beliau bersabda : "Tahukah kamu, apakah Kautsar (ni'mat yang banyak) itu ?". Kami menjawab : "Allah dan Rasulnya lebih mengetahui". Beliau bersabda : "Kautsar adalah sungai dan bengawan Tuhanku di syurga. Tempatnya (tempat minumnya) lebih banyak dari pada jumlah bintang. Bengawan itu didatangi umatku, lalu di antara mereka ada yang ditarik, maka aku berkata : "Wahai Tuhanku, sesungguhnya dia adalah umatku". Dia berfirman : "Sesungguhnya kamu tidak mengetahui apa yang terjadi sesudahmu". (Hadits ditakhrij oleh An Nasa'i).
TELAGA NABI SAW.:
Dari Abdullah ra. dari Nabi saw, beliau bersabda : "Aku adalah orang yang mendahului kamu atas telaga, maka sungguh orang-orang laki-laki diantaramu dinaikkan bersamaku, kemudian sungguh mereka dipisahkan dari aku, lalu aku berkata : "Wahai Tuhan, shahabat-shahabatku, maka dikatakan : "Sesungguhnya kamu tidak mengetahui apa yang mereka perbuat sesudahmu". (Hadits ditakhrij oleh Bukhari). Dari Anas ra. dari Nabi saw., beliau bersabda : "Sungguh orang-orang dari sahabatku akan datang kepadaku di telaga sehingga apabila aku mengetahui mereka, mereka dipisahkan dariku, maka aku berkata : "Sahabat-sahabatku", kemudian Allah berfirman : "Kamu tidak mengetahui apa yang mereka perbuat sesudahmu". (Hadits ditakhrij oleh Bukhari). Dari Abu Hurairah ra. dari Nabi saw., heliau bersabda : "Ketika Aku sedang berdiri, tiba-tiba ada sekelompok or­ang, sehingga ketika aku mengetahui mereka, keluarlah seorang laki-laki dari antaraku dan antara mereka. Kemudian orang laki-laki itu berkata : "Marilah", maka aku bertanya : "Akan ke mana ?". Dia menjawab : "Ke neraka, demi Allah". Aku bertanya : "Bagaimana keadaan mereka ?". Dia menjawab : "Sesungguhnya mereka kembali ke belakang mereka sesudahmu". Kemudian tiba-tiba ada satu kelompok orang, sehingga ketika aku mengetahui mereka, keluarlah seorang lelaki dari antaraku dan mereka. Lalu dia berkata : "Marilah." Aku bertanya : "Akan kemana ?". Dia menjawab : "Ke neraka, demi Allah". Aku bertanya : "Bagaimana keadaan mereka ?"Dia menjawab : "Sesungguhnya mereka kembali ke belakang mereka sesudahmu, dan aku tidak menduga orang yang selamat dari mereka kecuali seperti onta yang tersesat (tanpa penggembala)". (Hadits ditakhrij oleh Bukhari). Dari Asma' binti Abu Bakar ra., ia berkata : Nabi saw. bersabda : "Sesungguhnya Aku di telaga, sehingga Aku melihat orang dari kalanganmu yang datang kepadaku dan akan diambil orang-orang dari sisiku". Kemudian aku berkata dan akan diambil orang-orang dari sisiku". Kemudian aku berkata : "Wahai Tuhan, itu dari golonganku dan dari ummatku". Lalu dikatakan : "Apakah kamu mengetahui sesuatu yang telah diperbuat mereka sesudahmu ? Demi Allah, mereka terus menerus kembali ke tumit mereka". Dan Ibnu Abi Mulaikah berkata : "Wahai Allah, sesungguhnya kami berlindung kepada Mu agar kami tidak kembali ke tumit kami, atau terfitnah dalam agama kami". (Hadits ditakhrij oleh Bukhari).
YANG PERTAMA KALI DIHISAB PADA HARI KIAMAT ADALAH SHALAT:
Dari Huraits bin Qabishah, ia berkata : Saya sampai di Madinah. Ia berkata : "Wahai Allah mudahkanlah bagiku (mendapat) teman duduk yang baik. Lalu saya duduk kepada Abu Hurairah ra. Ia berkata : Saya berkata : "Saya berdo'a kepada Tuhan (Allah) Yang Maha Mulia dan Maha Besar -untuk memudahkan bagiku teman duduk yang baik, maka sampaikanlah kepadaKu hadits yang kamu dengar dari Rasulullah saw.- Semoga Allah memberi manfaat kepadaku dengan itu". Ia berkata : Saya mendengar Rasulullah saw. bersabda : "Sesungguhnya sesuatu yang paling dulu dihisab pada hamba adalah shalatnya. Jika shalat itu baik maka ia telah menang dan sukses. Jika shalatnya rusak maka ia telah merugi". Hammam berkata : Saya tidak tahu, ini dari perkataan Qatadah atau riwavat. Jika dari fardhunya ada kekurangan-kekurangan, Allah berfirman : "Lihatlah, apakah hambaKu mempunyai shalat sunnat, maka fardhu yang kurang itu dapat disempurnakan. Kemudian demikian itu caranya dalam menghisab seluruh amalnya". (Hadits ditakhrij oleh An Nasa'i). Dari Abu Hurairah ra. dari Rasulullah saw., beliau bersabda : "Sesuatu yang pertama kali diperhitungkan pada hamba adalah shalatnya, jika ia menyempurnakannya. Jika tidak (sempurna) maka Allah Yang Maha Mulia dan Maha Besar berfirman : "Lihatlah apakah hambaKu mempunyai (shalat) sunat ?". Jika kedapatan padanya (shalat) sunat, maka Allah berfirman : "Sempurnakanlah fardhu itu dengannya". (Hadits ditakhrij oleh Ibnu Majah). Dari Tamim ad Dari ra. dari Nabi saw, beliau bersabda : "Sesuatu yang pertama diperhitungkan pada hamba di hari Qiyamat adalah shalatnya. Jika ia menyempurnakannya maka dicatat baginya shalat sunatnya. Jika ia tidak menyempurnakannya maka Allah Yang Maha Suci berfirman kepada para malaikatNya : "Lihatlah apakah kamu menjumpai shalat sunat bagi hambaKu ? maka sempurnakanlah dengannya fardhu yang disia-siakannya. Kemudian amal-amalnya diambil menurut perhitungan itu". (Hadits ditakhrij oleh Abu Daud). Dari Anas bin Hakim Adh Dhabi -ia samar dari Ziyad atau Ibnu Ziyad dia datang di Madinah dan bertemu dengan AburHurairah berkata: Ia minta dijelaskan keturunanku, maka saya menunjukkan nasabku : Abu Hurairah berkata : "Hai pemuda, maukah saya ceritakan hadits kepadamu ?". Saya menjawab : "Baiklah, semoga Allah memberikan rahmat kepadamu". Yunus berkata : "Sava mendengar ia menuturkannya dari Nabi saw. bersabda : "Sesunguhnva amal-amal hamba yang pertama kali diperhitungkan pada hari Qiyamat adalah shalat". Beliau bersabda: Tuhan kami Yang Maha Besar dan Maha Mulia berfirman kepada para malaikatNya -padahal Dia lebih mengetahui : "Lihatlah shalat hambaKu, ia menyempurnakan atau mengurangi. Jika shalat itu sempurna maka dicatatlah kesempurnaan baginya. Jika ia mempunyai shalat sunat maka Allah berfirman : "Sempurnakanlah bagi hambaKu akan fardhunya dari sunatnva". Kemudian amal-amal itu diambil seperti itu. (Hadits ditakhrij oleh Abu Dawud). Dari Ibnu Abbas ra., ia berkata : Rasululah saw. bersabda : "Tuhanku datang kepadaku dalam sebagus-bagus bentuk". Ia berkata : "Saya menduga beliau sedang tidur". Ia berkata : "Demikianlah dalam hadits". Tuhanku berfirman : "Hai Muhammad, tahukah kamu dalam hal apakah Al Malaul a'la (kelompok yang sempurna) itu bertengkar?". Beliau bersabda : "Saya katakan "tidak". Beliau bersabda : "Maka Dia meletakkan tanganNya diatas kedua belikatku, sehingga Aku dapati kesejukannya sampai kedua susuku". Atau beliau bersabda : "Pada leherku, maka aku mengetahui apa yang dilangit dan di bumi". Dia berfirman : "Hai Muhammad, tahukah kamu dalam hal apakah Al Malaul a'la (kelompok yang sempurna) itu bertengkar ?" Saya menjawab: "Ya". Dia berfirman : "Dalam penghapus, dalam penghapus yaitu diam di Masjid setelah shalat, berjalan kaki untuk jama'ah, menyempurnakan wudhu atas hal-hal yang tidak disenangi. Barangsiapa yang melakukan hal itu maka ia hidup dengan baik, dan mati dengan baik, dan dalam kesalahan seperti hari dilahirkan oleh ibunya. Dia berfirman : "Hai Muhammad, apabila kamu telah shalat maka ucapkanlah : 'ALLAAHUMMA AS ALUKA FI'LAL KHAIRATI WATARAL MUNKARAATI WAHUBBUL MASAA­KIINI WA IDZA ARADTA BI’IBAADIKA FITNATAN FAQBIDLNII ILAIKA GHAIRA MAFTUNIN" (Wahai Allah, saya mohon kepadaMu perbuatan yang baik, meninggalkan kemungkaran, dan cinta pada orang-orang miskin. Apabila Engkau menghendaki fitnah pada hambaMu maka matikanlah saya olehMu tanpa-terfitnah". Beliau bersabda : "Untuk derajat itu adalah menyiarkan salam, memberi makanan, shalat malam di kala manusia sedang tidur. (Hadits ditakhirij oleh Tirmidzi). Dari Ibnu Abbas ra. dari Nabi saw., beliau bersabda : "Tuhanku datang kepadaku dalam, sebaik-baik bentuk dengan berfirman : "Wahai Muhammad", Aku menjawab : "Kami perkenankan Engkau wahai Tuhanku,' dan kebahagiaanMu". Dia berfirman : "Dalam hal apakah Al Malaul a'la (kelompok yang tinggi) itu bertengkar ? Aku menjawab : "Wahai Tuhanku, aku tidak tahu". Lalu Dia meletakkan tanganNya di antara kedua tulang belikatku dan aku mendapatkan kesejukan di antara kedua susuku, lalu aku mengetahui apa yang di antara timur dan barat. Dia berfirman : "Hai Muhammad !". Aku menjawab : "Aku perkenankan panggilanMu, wahai Tuhanku dan kebahagiaanMu". Dia berfirman : "Dalam hal apakah kelompok vang tinggi itu bertengkar ?". Aku menjawab : "Dalam derajat dan penghapus, yaitu melangkah kaki untuk jama'ah, menyempurnakan wudhu atas hal-hal yang tidak disenangi dan menanti shalat setelah melakukan shalat. Barangsiapa vang menjaga hal itu maka ia hidup dengan baik dan mati dengan baik, dan dosanya seperti hari dilahirkan oleh ibunya". (Hadits ditakhrij oleh Tirmidzi). Dari Abdullah bin Amr yaitu Ibnu Ash ra., ia berkata : Kami shalat Maghrib bersama Rasulullah saw, orang yang pulang telah pulang dan masih duduklah orang yang berdo'a atau bermohon. Rasulullah saw. datang dengan segera dan nafas terengah-engah dan terbuka kedua lutut beliau seraya bersabda : "Bergembiralah, ini Tuhanmu telah membuka salah satu pintu langit, Dia bermegah-megahdengan kamu terhadap malaikat, seraya berfirman : "Lihatlah kepada menanti fardhu yang lain". (Hadits ditakhrij oleh Ibnu Majah).
YANG DIHARAP HANYA SYAFA'AT DARI RASULULLAH SAW.:
Dari Abu Hurairah ra., ia berkata : Orang-orang berkata : "Wahai Rasulullah, apakah kami melihat Tuhan kami pada hari Qiyamat ?" Beliau bersabda : "Apakah kamu saling memadharatkan dalam melihat matahari yang tidak berawan ?". Mereka menjawab : "Tidak, wahai Rasulullah". Rasulullah bersabda . "Apakah kamu saling memadharatkan dalam melihat bulan pada malam purnama yang tidak berawan ?". Mereka menjawab : "Tidak, wahai Rasulullah". Beliau bersabda : "Maka sesungguhnya demikian itulah kamu melihat Tuhan pada hari Qiamat. Allah mengumpulkan manusia, lalu Tuhan berfirman : "Barang siapa yang menyembah sesuatu, maka ikutilah" Orang vang menyembah matahari, ia mengikutinva (matahari itu) dan orang yang menyembah berhala-berhala ia mengikuti berhala-berhala itu, yang masih tinggal adalah umat ini dan didalamnya ada orang-orang munafik. Lalu Allah mendatangi mereka dalam bentuk yang tidak mereka kenal, Allah berfirman : "Akulah Tuhanmu", maka mereka berkata : "Aku berlindung kepada Allah dari kamu, inilah tempat kami, sehingga Tuhan kami datang kepada kami, apabila Tuhan kami mendatangi kami niscaya kami akan mengetahui Nya". Maka Allah mendatangi mereka dalam bentuk yang mereka kenal, lalu Allah berfirman : "Akulah Tuhanmu". Mereka berkata: "Engkau Tuhan kami." Kemudian mereka mengikuti Nya, dan dipasanglah jembatan Jahannam. Rasulullah saw. bersabda : "Aku adalah orang yang pertama melewati, dan do'a-do'a para Rasul saat itu adalah : "Wahai Allah selamatkanlah, selamatkanlah". Padanya ada penyambar seperti duri pohon Sa'dan, tidakkah kamu melihat duri-duri pohon Sa'dan ?" Mereka menjawab : "Ya, wahai Rasulullah." Beliau bersabda : 'Duri-duri itu seperti duri-duri pohon Sa'dan, hanya saja kadar besarnya yang mengetahui hanya Allah. Neraka itu menyambar manusia karena perbuatan mereka, diantara mereka ada yang dihancurkan karena perbuatannva, dan diantara mereka ada vang dicincang, kemudian selamat, sehingga apabila Allah telah selesai dalam memutusi hamba-hambaNya dan berkehendak untuk mengeluarkan mereka dari neraka, maka Dia mengeluarkan, yaitu orang­orang yang bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah. Maka Allah memerintahkan Malaikat untuk mengeluarkan mereka, para Malaikat mengetahui mereka dengan tanda bekas sujud, karena Allah mengharamkan neraka memakan bekas-bekas sujud dari anak Adam. Para Malaikat mengeluarkan mereka dalarn keadaan telah hangus, lalu ditumpahkan air pada mereka yang disebut air hidup, maka mereka tumbuh seperti tumbuhnya biji-bijian pada tanah yang dibawa oleh banjir, dan tinggallah seorang lelaki yang menghadapkan wajahnya ke neraka, sambil berkata : "Wahai Tuhan, bau neraka telah menghancurkan saya dan nyalanva telah membakar saya, maka palingkanlah muka saya dari neraka". Dia senantiasa berdo'a kepada Allah, kemudian Allah berfirman : "Jika saya memberi barangkali kamu akan minta padaku akan yang lain", maka dia menjawab : "Tidak, demi kemuliaanMu, saya tidak minta yang lain", lalu Tuhan memalingkan mukanya dari neraka, kemudian sesudah itu ia berkata : "Wahai Tuhan, dekatkanlah saya ke pintu sorga" Maka Tuhan berfirman : "Bukankah kamu telah yakin, bahwa kamu tidak akan minta kepadaKu akan selainnya?, celaka kamu wahai anak Adam, alangkah khianatnya kamu", namun dia senantiasa berdo'a, lalu Tuhan berfirman : "Jika Aku memberimu, barangkali kami minta kepadaKu akan yang lain." Maka dia berkata : "Tidak," demi kemuliaan Mu saya tidak minta yang lain kepadaMu", dia memberikan janji-janji kepada Allah untuk tidak minta vang lain lagi, maka Allah mendekatkannva ke pintu sorga. Ketika ia melihat apa yang ada didalamnya, ia diam sesuai yang dikehendaki Allah untuk diam, kemudian dia berkata : "Tuhan, masukkanlah saya ke sorga". Lalu Allah berfirman : "Bukankah kamu telah yakin bahwa kamu tidak minta kepadaku akan vang kamu telah yakin bahwa kamu tidak minta kepadaku akan yang lain ? Celaka kamu wahai anak Adam, alangkah khianatnya kamu", maka dia berkata : "Wahai Tuhan, janganlah Engkau jadikan saya hamba Mu yang paling celaka". Ia senantiasa berdo'a sehingga Allah tertawa, maka ketika Allah tertawa karenanya, Allah memberikan izin kepadanya untuk masuk sorga. Ketika ia masuk sorga, dikatakan kepadanya : "Bercita-citalah demikian ", maka iapun bercita-cita, kemudian dikatakan kepadanya : "Bercita-citalah demikian, maka dia bercita-cita sehingga cita-citanya habis, lalu dikatakan kepadanya. : "Ini untukmu dan bersama itu kamu mendapat lagi sesuatu yang sama". Abu Hurairah ra. berkata : "Orang lelaki itulah yang paling akhir masuk sorga". Abu Said Al Khudri duduk bersama Abu Hurairah ra, tidak merubah haditsnya sedikitpun sehingga sampai kepada perkataannya : "Ini untukmu dan bersama itu kamu mendapat lagi sesuatu yang sama". Abu Said berkata : "Sava mendengar Rasulullah saw bersabda : "Ini untukmu dan sepuluh kali hal yang seperti itu". Abu Hurairah berkata : "Saya hafal : "Bersama itu kamu mendapat lagi sesuatu yang sama". (HR. Bukhari). Dari Anas Ibnu Malik ra. bahwasanya Nabi saw. bersabda : "Pada hari Qiamat Allah mengumpulkan orang-orang mu'min demikian, lalu mereka berkata : "Seandainya kita mohon syafa'at kepada Tuhan kita, sehingga Dia memberi kelonggaran kepada kita ditempat kita ini", maka mereka datang kepada Adam, kemudian berkata : "Wahai Adam, tidakkah engkau melihat manusia ? Allah telah menjadikan Engkau dengan tangan-Nya, dan menyuruh para malaikatNya untuk sujud kepada Engkau, Allah telah menganjurkan nama-nama segala sesuatu kepada Engkau, maka mohonkanlah syafa'at bagi kami kepada Tuhan kita, sehingga Tuhan memberi kelonggaran terhadap kami di tempat kami ini". Maka Adam menjawab : "Saya tidak menempati tempat itu," ia menyebutkan kepada mereka kesalahan yang dilakukannya, akan tetapi datanglah kepada Nuh, karena dia Rasul pertama iang diutus Allah kepada penduduk bumi," lalu mereka datang kepada Nuh, maka ia menjawab : "Saya tidak menempati tempat itu, ia menyebutkan kesalahan yang telah dilakukannya. Akan tetapi datanglah kepada Ibrahim, kekasih Allah !" Lalu mereka datang kepada Ibrahim, maka ia menjawab : "Saya tidak menempati tempat itu, ia menyebutkan kesalahan­kesalahan yang dilakukannva - akan tetapi datanglah kepada Musa, maka ia menjawab : "Saya tidak menempati tempat itu", ia menyebutkan pada mereka kesalahan yang telah dilakukannya, akan tetapi datanglah kepada Isa, hamba dan Rasul Allah, kalimah dan ruhnya!", lalu mereka datang kepada Isa, maka ia menjawab : "Saya tidak menempati tempat itu". Akan tetapi datanglah kepada Muhammad saw. hamba vang telah diampuni dosa-dosanya yang telah terdahulu dan yang terkemudian". Lalu mereka datang kepadaku, maka aku pergi, lalu minta izin kepada Tuhanku, maka Dia mengizinkannva padaku. Ketika aku melihat Tuhanku, aku sujud, kemudian Allah meninggalkan aku sesuai dengan kehendak Nya dalam meninggalkan aku, kemudian dikatakan padaku : "Bangkitlah Muhammad, berkatalah akan didengar, mintalah perantara akan diberi, dan mohonlah syafa'at akan diberi syafa'at". Maka aku memuji Tuhanku dengan pujian-pujiau yang telah diajarkan kepadaku, kemudian aku mohon syafa'at, dan Tuhan membatasinya kepadaku, maka aku memasukkan mereka ke sorga, kemudian aku kembali, dan ketika aku melihat tuhanku, aku sujud. Lalu Allah meninggalkan aku sesuai dengan kehendak Allah untuk meninggalkan aku, kemudian dikatakan : "Bangkitlah Muhammad, berkatalah akan didengar, mintalah perantara akan diberi, dan mohonkan syafa'at akan diberi syafa'at !". Maka aku memuji Tuhan dengan puji-pujian vang telah diajarkan oleh Tuhan kepadaku, lalu aku mohon syafa'at dan Tuhan membatasinva kepadaku, maka aku memasukkan mereka ke sorga, lalu aku kembali, dan ketika aku melihat Tuhan, aku sujud, kemudian Allah meninggalkan aku sesuai dengan kehendakNya dalam meninggalkan aku, kemudian dikatakan : "Bangkitlah Muhammad, berkatalah akan didengar, mintalah perantara akan diberi dan mohonkan syafa'at akan diberi syafa'at !", lalu aku memuji Tuhanku dengan pujian yang telah diajarkan Nya kepadaku, kemudian aku memohon syafa'at dan Dia membatasinya kepadaku, lalu aku kembali dan berkata : "Wahai Tuhan, yang masih di neraka hanyalah orang-orang yang telah dicegah oleh Al Qur'an, dan wajiblah kekal atasnya".Nabi saw: bersabda : "Keluarlah dari neraka orang-orang yang mengucapkan : "Laailaaha illallaah (tidak ada Tuhan selain Allah) dan dihatinya ada kebaikan seberat gandum ( ± 6 butir biji) kemudian keluar lagi dari neraka orang yang mengucapkan Laa ilaaha illallaah, dan di hatinya ada kebaikan sebutir biji gandum, lalu keluar lagi dari neraka orang yang mengucapkan: Laa ilaaha illallaah, dan dihatinya ada kebaikan seberat semut kecil. (Hadits ditakhrij oleh Bukhari).
TABLIGH:
Dari 'Adi bin Hatim ra., ia berkata : "Ketika saya ada disisi Nabi saw. tiba-tiba datanglah seorang laki-laki kepada beliau, dia mengadukan kepada beliau tentang kemiskinan, kemudian datanglah kepada beliau orang lain yang mengadukan kepada beliau tentang penyamun. Lalu Rasulullah saw, bersabda : "Wahai Adi, apakah kamu melihat Hirah ?" Saya menjawab : "Belum melihatnya, saya telah diberi tahu tentang Hirah itu". Rasulullah saw. bersabda : "Jika kamu hidup lama (panjang umur) niscaya kamu akan melihat sekedup berangkat dari Hirah sehingga thawaf di Ka'bah, sekedup itu tidak takut pada seseorang kecuali kepada Allah". Saya berkata tentang sesuatu antara saya dan diri saya (berguman) : "Dimanakah penyamun yang membuat keonaran di suatu negara ?" (Nabi saw. bersabda) : "Jika kamu hidup lama (panjang umur), kamu akan menaklukkan perbendaharaan Kisra". Saya bertanya : "Kisra bin Hurmuz ?" Nabi saw. bersabda : "Kisra' bin Hurmuz, dan jika kamu hidup lama (panjang umur), niscaya kamu akan melihat seorang laki-laki mengeluarkan emas atau perak sepenuh telapak tangannya, mencari or­ang yang mau menerimanya namun ia tidak mendapat seorangpun yang mau menerimanya. Dan seseorang diantaramu akan bertemu Allah pada hari pertemuan itu, yang antara dia dengan Tuhan tidak ada penterjemah yang menterjemahkan. Maka sungguh Dia (Tuhan) berfirman kepadanya: "Tidakkah aku mengutus kepadamu seorang Rasul yang menyampaikan kepadamu (kerisalahan) ?" Ia menjawab : "Ya". Lalu ia melihat sebelah kanannya, ia tidak melihat kecuali Jahannam dan melihat kesebelah kirinya, ia tidak melihat kecuali Jahannam. 'Adi berkata : "Saya mendengar Nabi saw. bersabda : "Jagalah dari neraka walaupun dengan separoh kurma, jika kamu tidak mendapati separoh kurma maka dengan kata-kata yang baik. 'Adi ra. berkata : Lalu saya melihat sekedup yang berangkat dari Hirah sehingga thawaf di Ka'bah sekedup itu tidak takut kecuali kepada Allah. Dan saya termasuk orang-orang yang menaklukkan perbendaharaan Kisra bin Hurmuz dan sungguh jika kalian hidup lama (panjang umur), niscaya kalian akan menyaksikan apa yang telah disabdakan oleh Nabi, ayah Qasim saw. yaitu : "Orang mengeluarkan sepenuh telapak tangannya". (Hadits ditakhrij oleh Bukhari). Dari Abu Hurairah ra., ia berkata : Orang-orang bertanya : "Wahai Rasulullah, apakah kami melihat Tuhan kami dihari Qiamat?". Beliau bersabda : "Apakah kamu saling memadharatkan dalam melihat matahari di siang hari yang tidak berawan ?" Mereka menjawab : "Tidak" Rasulullah saw. bersabda : "Demi Dzat yang jiwaku ditanganNya, tidaklah kamu saling memadharatkan dalam melihat Tuhanmu, kecuali sebagaimana kamu saling memadharatkan dalam melihat salah satu dari keduanya (matahari atau bulan purnama)". Beliau bersabda : "Maka Tuhan menemui hamba". Lalu Tuhan berfirman : "Wahai Fulan, tidakkah aku memuliakanmu ?, tidakkah Aku menjadikanmu sebagai tuan ? tidakkah Aku menjodohkanmu ?, tidakkah Aku menundukkan bagimu kuda dan unta ? Aku biarkan kamu sebagai pemimpin dan mendapat seperempat (rampasan)". Maka ia menjawab : "Ya" Rasulullah saw bersabda : "Maka Tuhan berfirman : "Apakah kamu menduga bahwa kamu akan bertemu Aku ?" Dia menjawab : "Tidak". Lalu Tuhan berfirman : "Sesungguhnya Aku melupakanmu, sebagaimana kamu melupakan Ku". Kemudian Tuhan menemui orang yang kedua, lalu Dia berfirman : "Wahai Pulan, tidakkah Aku memuliakanmu ?, tidakkah Aku menjadikanmu sebagai tuan ?, tidakkah aku menjodohkanmu ?, tidakkah aku menundukkan kuda dan unta ? Dan Aku biarkan kamu sebagai pemimpin dan mendapat seperempat (rampasan) ?". Maka Dia menjawab : "Ya, wahai Tuhan". Lalu Tuhan berfirman : "Apakah kamu menduga bahwa kamu akan bertemu dengan Ku ?". Dia menjawab : "Tidak". Maka Tuhan berfirman: "Maka sesungguhnya Aku melupakanmu, sebagaimana kamu melupakanKu". Kemudian Tuhan bertemu dengan orang yang ketiga, maka Tuhan berfirman kepadanya seperti itu juga. Lalu dia menjawab : "Wahai Tuhan, saya beriman kepada Mu, kepada Kitab Mu dan kepada Rasul-rasul Mu, saya shalat, berpuasa dan bersedekah", dan la memuji dengan kebaikan yang di bawah kemampuannya. Maka Tuhan berfirman: "Jika demikian, disini". Rasulullah saw. bersabda : "Kemudian dikatakan kepadanya : "Sekarang Kami bangkitkan saksi-saksi Kami atasku". Dia berfikir dalam hatinya : "Siapakah orang yang menjadi saksi atasku ?" Lalu mulutnya dikunci,dan dikatakan pada pahanya, daging dan tulangnya : "Berkatalah !", maka paha, daging dan tulangnya mengatakan amalnya. Yang demikian itu agar dapat membuat alasan bagi dirinya, itulah orang munafik dan itulah orang yang dimurkai Allah". (Hadits ditakhrij oleh Muslim). Dari Anas bin Malik ra., la berkata : "Kami ada di sisi Rasulullah saw beliau tertawa, lalu bersabda : "Tahukah kalian sebab apakah aku tertawa ?". Kami menjawab : "Al­lah dan Rasul Nya lebih tahu". Rasulullah saw. bersabda : "Termasuk percakapan hamba pada Tuhan Nya Yang Maha Mulia lagi Maha Besar berkata : "Wahai Tuhan, tidakkah Engkau menyelamatkan aku dari kezhaliman ?" Rasulullah saw. bersabda : "Tuhan bertirman : "Ya" Rasulullah saw. bersabda : "Ia berkata : "Sesungguhnya saya tidak melewatkan diriku, kecuali ada saksi dariku". Rasulullah saw. bersabda : "Maka Tuhan berfirman : "Cukuplah dirimu sebagai saksi pada hari ini, juga malaikat Kiraman Katibin sebagai saksi". Rasulullah saw. bersabda : "Kemudian mulutnya dikunci, dan dikatakan kepada anggota-anggota badannya : "Berkatalah". Rasulullah saw. bersabda : "Maka anggota-anggota badannya mengatakan amalnya". Rasulullah saw. bersabda : Kemudian antara dia dengan perkataan itu diputuskan. Rasulullah saw bersabda : "Or­ang itu berkata : "Jauhlah dan binasalah kamu, untukmulah saya membela". (Hadits ditakhrij oleh Turmidzi). Dan Abu Hurairah dan Abu Said ra. berkata : Rasulullah saw bersabda : "Pada hari Qiamat hamba didatangkan, kemudian Allah berfirman kepadanya : "Tidakkah Aku jadikan bagimu pendengaran dan penglihatan, harta dan anak-anak, Aku tundukkan bagimu binatang ternak dan tumbuh-tumbuhan, dan Aku membiarkan kamu menjadi pemimpin dan mendapat seperempat (rampasan) ? Tidakkah kamu menyangka bahwa kamu akan ketemu dengan Ku pada hari ini ?" Rasulullah saw. bersabda : "Lalu ia menjawab : "Ya". Maka Tuhan berfirman kepadanya: "Pada hari ini Aku melupakanmu, sebagaimana kamu melupakan Ku". Dan Anas ra. dari Nabi saw. bersabda : "Pada hari Qiamat anak Adam dibawa, seolah-olah dia anak kambing lalu dihadapkan Allah. Kemudian Allah berfirman kepadanya : "Aku telah memberimu, menganugerahkan kepadamu dan Aku telah memberikan ni'mat atasmu, apakah yang telah kamu kerjakan ?". Lalu ia menjawab : "Wahai Tuhan, saya telah mengumpulkan dan membuahkannya, kemudian sebagian besarnya telah saya tinggalkan, maka kembalikanlah saya, lalu saya kembalikan lagi kepada Mu". Apabila seorang hamba tidak mengamalkan kebaikan, maka ia diteruskan ke neraka". (HR. Turmudzi).
SEMOGA BERMAMFAAT

Daftar isi

Daftar Isi :